07

3.3K 310 5
                                    

Sinar matahari tampak lebih menyengat pagi itu, Becky menyerngit saat cahayanya menusuk tepat pada bola matanya

Dia sibuk melihat jam tangannya dan tampak gelisah, ya dia terlambat karena sibuk mengurus ibunya yang sakit

Becky terpaksa pergi ke apotik pagi-pagi karena persediaan obat sang ibu sudah habis

'Sial aku terlambat.' Becky meringis dalam hati

Dia terpaksa meninggalkan ibunya sendiri dirumah karena ada kelas pagi yang mendadak

Freen juga tidak berada dirumah karena dia pergi untuk acara kampus sejak kemarin dan belum pulang sampai sekarang

Setelah bus berhenti di halte kampus Becky langsung beranjak bangun dan segera membayar ongkos bus umum itu

'Sial mana dosen pagi ini galak.' Becky berlari dengan tergesa-gesa dan menyenggol semua orang tanpa sempat untuk berbalik

Tanpa sengaja dia menjatuhkan selipan kertas yang berada di binder merah mudanya

Seorang gadis semampai melihat selipan kertas itu dan mengambilnya karena penasaran

'Dia adik Freen bukan.' batin gadis itu saat membuka lipatan kertas berwarna pink dengan coretan abstrak didalamnya

Tanpa sadar dia melihat suatu tulisan dan terkejut saat membacanya.












....

"Sudah kubilang.. yang telat tidak boleh ikut kelasku, silahkan keluar Becky Armstrong." Becky meringis saat mendengar nama lengkapnya disebutkan dan menundukan kepala beberapa kali sebelum pamit untuk pergi keluar kelas

Dia benar-benar terlambat karena letak kelasnya yang juga berada di lantai 3 dan terpaksa naik tangga karena liftnya yang penuh

"Arghh.. aku harus kemana." Becky termenung dibangku depan ruang kelasnya dan melihat mahasiswa lain berlalu lalang melewatinya

Becky memilih pergi ke kantin kampus saat merasakan perutnya sangat kelaparan karena tidak sempat membuat sarapan karena terburu-buru

Dia memilih bangku yang sepi dan mulai memakan roti dan susu yang dibelinya

Tanpa disadarinya seorang gadis menatapnya dari jauh

'Aku mendapatkanmu.' seringai licik terlihat dari belah bibirnya














.....

"Yakk Freen kau bisa diam tidak?." Nam mengomeli Freen yang sedari tadi sibuk mondar-mandir didepannya

"Ada masalah apa,katakan pada kami." Noey yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya mengalihkan atensinya pada sahabatnya yang tampak linglung itu

"Ohh groo... aku sangat pusing." Freen menghela nafas berat dan memilih duduk ditengah sahabatnya

"Katakan Freen, kami juga ingin tau." Noey menepuk pelan bahu Freen yang membuat gadis itu menyandarkan kepalanya pada bahu gadis tomboy itu

"Heng... dia tadi mengatakan sesuatu padaku." Nam mengangguk paham, ternyata karena pria incaran sahabatnya itu.

"D-dia bilang kalau... dia menyukaiku." Freen mengusap wajahnya kasar

Lisa yang sedari tadi menyimak menegakkan tubuhnya

"Eum itu bagus, akhirnya cintamu tidak bertepuk sebelah tangan... lalu apa yang kau pusingkan." Lisa mengelus kepala gadis jangkung itu yang membuat Freen menegakkan kepalanya

"A-aku tidak yakin dengan perasaanku, disisi lain aku sangat senang... tapi terasa ada yang menjanggal." Freen menghela nafas pelan dan melihat kelangit-langit kamarnya

DESTINY || FREENBECKY (END) जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें