13

3.1K 296 8
                                    

Sinar matahari menembus menerangi gelapnya kamar bernuansa light grey tersebut membuat gadis cantik yang tengah berbaring diranjang menyerngit saat cahaya memasuki retina matanya

"Eunghh." Becky, gadis cantik itu meregangkan tubuh dan menyerngit saat merasakan denyutan dikepalanya

"Sakit sekali." Becky bangun dengan terhuyung saat dia merasa mual

Setelah kembali dari toilet dia melihat sekelilingnya dan baru menyadari siapa yang telah membawanya ke rumah ini

Dia reflek mengecek tubuhnya dan melihat bahwa pakaiannya sudah berganti menjadi piyama hitam satin yang sangat besar

"Morning." Sebuah suara diikuti deritan pintu yang terbuka membuat Becky menoleh

"P-phi Freen." Freen meletakan nampan berisi segelas lemon dan toast

"Bagaimana? enak bukan mabuk-mabukan." Becky melipat bibirnya dan menundukan kepala

"A-aku." Becky tergagap saat merasakan tatapan mengintimidasi dari Freen

"Mae mu sangat khawatir semalam, untung saja dia tidak mengetahui kalau kau malah mabuk di bar." Freen memberikan segelas lemon yang langsung diterima oleh gadis itu

"Khap khun kha." Becky memilih duduk disebelah Freen dan meminum dengan tergesa saat merasakan rasa haus ditenggorokannya

"Aku tidak mau mabuk lagi." Becky mengerucutkan bibir dan menatap Freen yang tersenyum tipis

"Itu kau tau." Freen mengambil toast dan menyuapi Becky dengan telaten

"Tapi phi Freen, siapa yang membawaku pulang." Becky menatap penasaran pada gadis jangkung itu yang tampak mengalihkan pandangan

"Sudah jangan banyak bicara dan cepat makan ini." Freen memberikan sisa toast dan pergi keluar kamar

"Cih... sewot sekali, apa khun Heidi yang membawaku?." Becky menggaruk tengkuknya dan menghela nafas memilih melanjutkan sarapan paginya dengan kepala yang berdenyut

"Pagi yang buruk." Gerutunya




















....

Minggu pagi adalah saat yang menyenangkan, tapi tidak untuk Becky yang saat ini hanya merebahkan diri kamar Freen

Sedari tadi kepalanya masih berdenyut pusing dan memilih merebahkan diri

Dia melihat Freen yang tampak fokus dengan laptop dipangkuannya

"Phi Freen~~." Becky melirik Freen yang bahkan tidak menghiraukan panggilannya

"Phi Freen khaa~~." Becky melihat laptop Freen yang menayangkan musik video dengan tajuk pink venom

"Taste that pink venom~ get em get em." Freen bersenandung yang membuat Becky mendengus namun ikut menonton karena penasaran

"Wahh mereka sangat cantik." Freen melirik Becky yang ikut fokus menonton

"Of course, mereka adalah idolaku." Freen tertawa kecil saat melihat Becky memutar bola matanya malas

"Sejak kapan phi Freen menyukai musik korea?." Freen mengendikan bahu yang membuat Becky mendengus

"Yashh ini encore nya, stop drop i bring the pain like~~." Freen bangkit dan ikut menarikan koreo dari musik video tersebut namun malah terlihat seperti cacing kepanasan dimata Becky

"Hahaha... hentikan, phi freen seperti karakter cacing kuning yang hobi kentut." Freen mendengus dan menatap Becky dengan mencebik

"Cih." Freen mendecih dan segera duduk saat merasakan bahunya terasa lelah, memang remaja jompo sepertinya sudah cepat lelah

DESTINY || FREENBECKY (END) Where stories live. Discover now