12

68.4K 7.1K 214
                                    

Avin menatap Aris yang tertidur di gendongan Javier, ia terus memperhatikan nya, sesaat rasa sesak tentu saja menyelimuti nya, padahal ia yang sakit tapi kenapa Aris yang di perhatikan ?

Gak adil banget...

Di kamar hanya ada Gavindra, Javier, Aris dan Astra tapi Astra sedang keluar karena Gavindra menginginkan bubur kacang hijau

Keluarga yang lain sudah pulang, bukan ke mansion milik Javier tapi ke mansion utama milik Dirga

Avin menghela nafasnya pelan, ia di berikan seperangkat alat lukis untuk menghilangkan kebosanan nya, cat air itu sudah kotor dimana-mana, bahkan mengenai sprai putih rumah sakit, Avin peduli ? Oh tentu saja tidak, biar saja lagian Javier punya uang banyak jadi biar Javier yang urus

"Gavin kau belum tidur ? Ini sudah jam 10 lewat" ucap Javier, Avin hanya melirik nya sinis dan memilih untuk mengabaikan Javier

Javier menghela nafasnya pelan, ia tau jika Gavindra sedang mendiami nya karena ia terus berfokus pada Aris, mau bagaimana jika Aris juga tak mau di turunkan, saat akan di turunkan Aris akan terbangun lalu merengek nangis

"Javiel Pelgi sana, melusak pemandangan, mata Avin jadi sakit" ucap Avin ketus

"Sayang-"

"Jangan panggil sayang ! Avin masih belum maafin Javiel !" Potong Avin cepat dengan menaikan satu oktaf intonasi nya

Aris menggeliat pelan dalam tidur nya, mulai merengek pelan kala tidur nya terganggu, dan itu semakin membuat Avin benci !!!!

"Daddy hiks.." rengek Aris

Javier menghela nafasnya pelan, sejujurnya ia kelelahan, dirinya masihlah belum bisa tidur dengan nyenyak

"Gavin, ayo tidur biar Daddy temani hmm" bujuk Javier namun Avin mengabaikan nya, gak perduli dia tuh, ia bisa saja tidur dengan cepat tapi kalau ada Aris tuh bawaan nya sensi !!!

Rasanya mau marah-marah aja terus !

"Jangan bicala sama Avin"

"Gavindra" Avin menoleh melihat Astra yang sudah datang dengan menenteng kantong kresek

"Astla, Avin mau tidur tapi gendong ya sambil di puk puk" Astra mengangguk, mengabaikan panggilan tak sopan nya

"Jangan liat Avin !" Sentak Avin saat Javier terus memperhatikan nya

"Tutup mata ! Atau buang aja mata nya" sambung Avin lagi

"Gavin tidak boleh seperti itu, kasian Daddy dia belum tidur semenjak dirimu pergi dari mansion, Daddy juga pasti kelelahan" ucap Astra membuat Avin mendelik

"Salah sendili kenapa gak tidul, emang itu ulusan Avin" balas Avin ketus

Astra yang ingin membalas perkataan Avin terdiam saat melihat Javier menggelengkan kepala nya tanda tak perlu di balas lagi, jadi Astra segera menidurkan Gavindra beruntung anak itu tidur dengan cepat

"Letakkan di ranjang boy" ucap Javier membuat Astra mengangguk patuh

"Dad, berikan Aris padaku biar aku yang membawa nya pulang, Daddy istirahat di sini saja tidur saja bersama Gavindra" Javier mengangguk lalu memberikan Aris pada Astra, walaupun sedikit menggeliat tak nyaman namun Astra segera keluar dari ruangan itu

Javier menghampiri brangkar dan duduk di bangku yang memang ada di samping brangkar

"Maafkan Daddy hmm, Daddy akan berusahan membayar waktu yang terbuang sia-sia" ucap Javier pelan, hingga akhirnya ia tertidur sambil memegang tangan kecil Gavindra

Gavindra yang memang terbangun saat Astra meletakkan nya kini ia menoleh melihat Javier yang tertidur pulas dengan posisi duduk

Avin menghela nafasnya pelan, sebenarnya ia juga kasian apalagi melihat kantung mata Javier yang begitu gelap, ya gimana dong ia kan juga gak mudah memaafkan seseorang, menerima ia bisa tapi untuk maaf ? Tak segampang itu~

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now