20

58.6K 5.5K 93
                                    

Avin duduk termenung di depan jendela, menatap hujan yang menguyur kota, langit malam benar-benar mampu memanjakan setiap mata apalagi pemandangan kota di malam hari, Avin sungguh menyukai nya

Ia tak tau ini hari apa dan tanggal berapa, ia masih di tempat Jack Albert, dirinya benar-benar tak bisa pergi kemanapun, rantai yang membelenggu pergelangan kaki nya tak akan mudah di lepas begitu saja, Avin sudah beberapa kali berusaha melepas nya berakhir ketahuan oleh Jack dan ia di hukum dengan tak di beri makan sehari penuh

Avin menghela nafas nya pelan, entah sudah berapa lama ia duduk di depan jendela ini, ia memikirkan Daddy nya Javier, katanya Javier menjual dirinya pada Jack karena ia selalu menganggu Aris

Air mata Avin kembali menetes, ia selalu menangis jika mengingat percakapan Javier dan Jack di layar itu

Yang Avin tidak tau adalah bahwa Jack merekayasa semua itu, semuanya adalah palsu, seseorang yang ada di layar bersama Jack adalah orang lain yang Jack suruh untuk menyamar menjadi Javier, Jack juga berhasil menemukan seseorang yang ahli dalam berbagai suara jadi ia meminta orang tersebut untuk menjadi Javier

Semua Jack lakukan agar ia bisa membuat Avin membenci Javier, hingga saat nya tiba ia akan menggunakan Avin untuk membunuh Javier, ia akan menanamkan kebencian yang besar dalam diri Avin agar Avin memiliki dendam yang tak terkira untuk Javier

Di tambah dengan posisi Avin yang tak di anggap oleh Javier dan yang lainnya maka itu akan memudahkan nya untuk melakukan semua rencana yang sudah tersusun dengan rapi

ia mana mau menggunakan tangan nya untuk membunuh musuh nya sendiri, menggunakan orang yang tak terduga akan lebih baik bukan

"Apa yang kau lihat" Avin tak menoleh karena ia tau siapa yang datang, itu adalah tangan kanan Jack, Edward

"Sudah waktu nya kau tidur" ucap Ed lagi

"Tidak mau, Avin belum ngantuk" balas Avin pelan, Ed menghela nafasnya pelan lalu membawa Avin dalam gendongan nya dan mendudukkan nya di sisi ranjang

"Ada apa, kau menginginkan sesuatu ?" Tanya Ed, Avin menggeleng pelan ia menghapus air mata nya menggunakan punggung tangan nya dengan pelan

"Kalau begitu jangan menangis lagi, dan segera tidur" Avin hanya diam sambil terus menghapus air mata nya yang tak ingin berhenti

Ia tak tau kenapa ia tak bisa berhenti menangis, ia merindukan Javier jujur, ia takut disini, tapi... Melihat jika Javier sendiri yang membuang nya ia jadi tak tau harus bagaimana selain menangis

"Mau ku buatkan susu ?" Avin kembali menggeleng pelan

"Lalu kau mau apa ? Katakan padaku apa mau mu dan berhenti menangis, jika Jack mengetahui nya kau hanya akan mendapatkan hukuman dari nya" jelas Ed membuat Avin makin terisak

"Kau ingin tau tentang Daddy mu ?" Baru Avin mendongak menatap Ed bingung

"Bagaimana ? Aku bisa memberitahu mu kabar tentang mereka, asal berhenti menangis dan segera tidur"

"Boleh kah ?" Tanya Avin pelan

Tak apa untuk sekarang ia benar-benar tak bisa membendung rasa rindu nya akan pelukan hangat Javier, tak apa ia hanya ingin melihat Javier saja bahkan dari foto atau video atau apapun itu yang penting ia bisa melihat Javier

Ed mengeluarkan ponsel nya dan memang ada foto terbaru tentang Javier, ia memang menyuruh anak buah nya untuk mengawasi pergerakan keluarga Dirgantara

"Ini, ambilah" ucap Ed membuat Avin langsung menerima nya dengan senang

Ia menatap foto Javier yang sedang duduk sendiri di sebuah kafe dengan tatapan kosong, pun minuman maupun makanan di hadapan pria itu tak tersentuh sedikitpun

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now