16

57.3K 6.2K 189
                                    

Untuk episode sebelum nya, episode 16 gue hapus dan gue ganti, sorry buat kalian gak nyaman

Oke lanjut

______________________

Javier menatap satu bangku yang biasanya adalah tempat Gavindra, ia menghela nafasnya pelan, sejak kejadian kemarin Gavindra belum keluar dari kamar nya, pun semua panggilan yang tertuju padanya hanya di jawab oleh angin lalu

"Daddy, Aris mau liburan dong kita udah lama gak liburan" ucap Aris tiba-tiba membuat Javier yang tadi melamunkan Gavindra kini menoleh sempurna pada Aris

"Tapi ramalan cuaca akan buruk beberapa hari ke depan" balas Javier pelan

"Yahhh, padahal-"

"Gavindra" ucapan Aris langsung terpotong kala Javier melihat Gavindra menuruni anak tangga, Javier bahkan segera bangun dari duduknya ingin menghampiri Gavindra namun Avin melewati nya begitu saja dengan cuek

Sialan, kepala nya berdenyut sakit saat semalaman ia berbaring di lantai dingin itu di tambah jendela yang tidak di tutup, udara dingin, AC menyala, beruntung ia tak mati dua kali

Javier terdiam kala membeku di tempat nya kala Gavindra mencueki nya

"Gavindra, Daddy sudah menyuruh maid untuk membuatkan mu rendang lagi, ayo ke meja makan" ucap Javier namun tak di anggap oleh Gavindra

"Bibi Ila" panggil Gavindra yang memilih duduk di meja pantry depan dapur bukan di meja makan

"Boleh tolong buatin Avin nasi goleng pake telul gak" ucap Avin yang sudah duduk manis di tempat nya

"Biar saya saja bi, bibi bisa lanjutin tugas bibi" Avin memutar mata nya malas kala Javier menawarkan dirinya, lihat saja akan ia kerjai pria tua di hadapan nya ini

"Telul nya mata sapi, Mateng nya halus sempulna, putih nya gak boleh gosong sedikitpun dan jangan belkelak" ucap Avin

"Baiklah, tunggu sebentar oke" Avin tak menjawab nya, ia memperhatikan bagaimana tangan besar Javier dengan lihat memotong aneka bahan yang tak Avin mengerti

"Cepetan Avin udah lapel" titah Avin

"Tunggu sebentar Gavindra"

Avin memilih memainkan buah-buahan palsu di atas meja pantry, walaupun dalam hati ia berdecak kagum akan keahlian Javier yang begitu lihai memasak, itu mengingatkan nya pada ayah nya

Avin harus mencari cara agar bisa keluar dari ini dan mencari ayah nya, tapi ia butuh kendaraan untuk bisa sampai ke pusat kota, atau ia akan menyelinap di salah satu mobil saja jika ada yang keluar

Setidaknya ia ingin melihat ayah nya baik-baik saja, ya hanya itu..

Avin menoleh kala sebuah piring di letakkan di hadapan nya, lalu Javier yang duduk di hadapan nya juga

"Ayo di makan, kau belum memakan makanan mu dari kemarin"

Avin menyendok nasi goreng nya, hmm not bad lah, lalu saat menyendok telur nya ternyata setengah Mateng !!!!

Avin gak suka !!!

Ia benci sesuatu yang berlendir seperti ini

"Ini kenapa belum Mateng !" Pekik Avin

"Itu setengah matang Gavindra, bagus untuk kesehatan lagian itu tak amis"

"Bohong !!! Ahhhh Javiel !!! Niat buatin salapan gak sih !!" Teriak Avin kesal

"Gavindra tenang, dulu kamu coba dulu sedikit bagaimana ?"

"Gak mau, olang gak suka kok di suluh coba"

Gavindra (Tamat) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang