37

37.8K 5.1K 513
                                    

Gavindra menatap aneh satu pria dewasa dan 1 wanita yang mungkin usia nya 25 tahunan

Bukan apa, pria dewasa yang seumuran dengan Daddy nya itu terus tersenyum dengan wibawa nya, pun wanita yang Avin yakini adalah anak nya juga beberapa kali terlihat seperti menggoda para Abang nya

Saat ini Avin duduk di pangkuan nya Dirga, ada Abang nya Kaivan dan juga Astra, sementara Haikal sudah pergi pagi-pagi buta ke kampus nya

Martin ? Ia sedang mandi di kamar nya, Javier ? Ia juga sudah turun tuh

"Oh tuan Liam ?" Sapa Javier dengan nada rendah nya, ia duduk di samping Astra karena itu tempat yang kosong

"Selamat pagi tuan Javier, maaf menganggu hari mu" sapa ia yang bernama Liam dengan ramah

"Ada perlu apa" tanya Javier to the point ia memang bukan orang yang suka ber basa-basi, apalagi dengan orang yang bertele-tele ia paling tidak suka

"Mengingat dengan kerja sama yang baru saja anda tandatangani 2 hari yang lalu, aku datang ingin memberikan beberapa bingkisan dari istriku yang baru saja pulang dari Meksiko" Javier menatap nya dengan sebelah alis yang menatap nya bingung

Di pikir Javier gak mampu kali ya,

"Dan siapa dia" tanya Javier menatap aneh wanita yang sedari tadi seperti sibuk untuk mencuri perhatian, seperti ingin di perhatikan

"Oh ini anak semata wayang ku, Aurel, ia juga seumuran dengan anak sulung anda tuan Javier" balas Liam ramah, apalagi saat ia menceritakan sedikit tentang anaknya ia nampak begitu senang

"Bukankah anak ku begitu cantik, ia primadona di kampus nya, ia juga seorang model majalah remaja yang sedang hits belakangan ini" Javier dan yang lainnya memilih untuk menulikan pendengaran nya

Lagian siapa juga yang ingin mendengar nya, Javier hanya bertanya siapa wanita aneh yang di dekat Liam, tapi pria paruh baya itu malah menceritakan tentang anak nya

Avin menatap bingung pada wanita yang bernama Aurel itu, lihatlah pakaian ketat nya yang berwarna merah cerah, make up yang tebal, bulu mata yang panjang seperti sapu lantai, pun bibir besar dengan lipstik warna merah senada

Jangan lupakan, pakaian ketat yang menunjukkan belahan dada nya

"Nenen nya besal, pasti susu nya banyak, dia mau gak ya nenenin Javiel sama Dilga" bisik Avin pada Dirga

Uhuukk

Uhuukk

Sontak Dirga langsung tersedak, begitupun dengan Kaivan yang duduk di samping nya

Tidak cuma mereka, bahkan semua yang ada di ruang tamu itu ikut tersedak tiba-tiba akan ucapan Gavindra yang benar-benar gila

Avin si pelaku malah menatap polos semua orang yang tiba-tiba terbatuk

"Kok pada pada batuk ? Batuk nya baleng  lagi" ucap Avin polos, bukan apa ia kan memikirkan 2 bayi serigala nya yang pasti masih tidur di rumah nya

"Martin" Martin yang baru saja turun langsung menoleh kala Dirga memanggil nya

"Bawa anak ini" Martin langsung menerima Avin yang di berikan oleh Dirga, lalu dengan kode mata yang menyuruh nya pergi ia pun membawa Avin ke halaman depan sekalian untuk berjemur juga

"Ada apa dengan nya" gumam Javier menatap si kecil bingung

Bisa-bisa nya mengatakan hal-hal yang berbau 18+ seperti itu, padahal yang semua orang tak tau jika Gavindra sedang membicarakan dua bayi serigala nya bukan tentang Dirga dan Javier

"Gavindra memang nya tadi ngomong apa ?" Tanya Martin saat ia sudah mendudukan Avin di bangku yang memang tersedia di sana

"Tidak tau, Avin cuma bilang kalau nenen Tante tadi bes-"

"Oke cukup, hentikan" potong Martin cepat

Ia tak akan sanggup mendengar bocah 10 tahun yang berbicara 18+ seperti ini

"Kita berjemur ya 15 menit" Avin mengangguk antusias, lalu ia memainkan pesawat nya sementara Martin melihat apakah ia memiliki jadwal hari ini

Di dalam, setelah sesuasana cukup membaik dan tak se aneh tadi, kini mereka bisa bersikap biasa

Javier menatap aneh pada Liam yang sesekali menyenggol Aurel dan berbisik entah apa, agaknya dari yang Javier lihat, Liam menyuruh Aurel untuk mengenalkan dirinya

"H-halo, salam kenal aku Aurel" ucap Aurel malu-malu bahkan wajah nya sudah memerah karena malu

"Kau pikir ini perkenalan anak SD" nyinyir Dirga membuat Aurel semakin malu, rasanya ia ingin menenggelamkan dirinya di lautan

"Apa kau masih memiliki hal yang ingin di bicarakan ? Aku cukup sibuk" ucap Javier mengusir Liam secara halus, bagus kalau Liam peka kalau tidak bisa saja Javier menyuruh Kim untuk menarik Liam pergi

"Ah begini tuan Javier, apa saya boleh mengundang anda untuk ikut makan malam bersama kami ? Sekalian untuk mendekatkan anak-anak kita agar mereka akrab" ucap Liam membuat semua orang menatap nya bingung

Ahh, ternyata tumbal dalam bisnis~

"Kalau boleh, apakah anak saya bisa berteman dengan putra sulung anda ?" Tanya Liam lagi

"Tanyakan padanya bukan pada ku" balas Javier menunjuk Kaivan dengan dagu nya

"Tidak, aku sibuk" balas Kaivan yang langsung pergi menyusul adik kecil nya di ikuti oleh Astra di belakang nya, meninggalkan para pria tua untuk mengurus si penjilat

"Ah, kalau begitu saya pamit dulu, terimakasih untuk waktu nya saya senang anda menerima jamuan saya" ucap Liam, Javier hanya berdehem saja toh ia juga sudah malas mengeluarkan suaranya

Akhirnya Liam dan Aurel pergi, namun sebelum itu Aurel nampak tersenyum manis pada Javier dan Dirga, tapi keduanya malah menatap Aurel datar

"Ada apa dengan nya mirip sekali dengan Joker" celetuk Dirga yang memilih untuk pergi ke dapur

"Buang saja itu semua" perintah Javier pada Kim yang langsung di laksanakan oleh Kim

"Ayah hali ini di lumah kan ? Nanti Avin kasih liat bayi seligala Avin yang di kasih sama Dilga kemalin" ucap Avin menatap penuh binar pada Martin

"Ah jadi 2 bayi serigala di belakang sana milik mu ?" Avin mengangguk antusias membuat Martin tersenyum tipis

"Bagus tidak ?"

"Bagus kok, kau yang memilih nya sendiri ?"

"Tidak, Dilga yang tiba-tiba membawa nya

"Siapa nama mereka ?"

"Javiel dan Dilga !!"

"H-ha ?"







________________

Kayanya mentok 40 ending deh, kalian mau sad ending atau happy ? Soalnya masih ada 1 konflik lagi ini

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now