40 - ENDING

55.6K 5.1K 296
                                    

"Abang Astla !!!!" Pekikan si kecil mampu membuat seisi rumah langsung tersentak kaget

Terlihat si kecil yang berdiri di anak tangga terakhir yang melambaikan tangan nya memanggil Astra yang berada di ruang tamu sedang bersantai

Seharusnya mereka sudah bersiap-siap karena ini juga sudah jam 8, sementara acara akan di mulai tepat di jam 12 malam, namun Javier dan anak-anaknya yang lain nampak begitu santai seolah mereka bisa mengejar waktu, tak tau saja jika Jakarta terkenal dengan kemacetan nya yang ngelus dada, apalagi jika jam menjelang sore, entahlah jika malam

"Abang, main batu gunting keltas yok, yang kalah di pukul pake ini" Avin menunjukkan panci yang ia ambil dari dapur tadi

Semua orang ada di ruang tamu tengah bersantai begitupun dengan Martin yang juga sedang bertukar cerita bersama Dirga

"Boleh, tapi jangan nangis" ucap Astra mewanti-wanti

"Avin tidak" bela Avin dengan yakin

"Oke"

Keduanya bermain bersama dengan semua orang yang menatap mereka, di putaran pertama Gavindra menang jadi ia memukul kepala Astra menggunakan panci nya

Ting !

Bunyi panci yang bertemu kepala, Astra meringis pelan, dan kembali melanjutkan permainan, bahkan di ronde kedua Gavindra kembali menang, Astra mulai berdecak kesal, baru di ronde ketiga ia menang

Astra menatap Avin dengan menyeringai, membuat Avin menelan saliva nya dengan susah

"Jangan kelas-kelas, Avin tadi pukul nya gak kelas" ucap Avin saat melihat Astra sudah siap akan memukul nya

"Pria sejati tidak akan menangis" ucap Astra menatap Avin remeh

"Avin plia sejati, Avin tidak akan menangis" balas Avin dengan yakin membuat Astra mengangguk mengerti

Ting !

Astra memukul kepala Gavindra, seketika ruangan tersebut langsung hening, semua pasang mata mengarah pada Gavindra termasuk para maid dan bodyguard

Astra juga terdiam melihat bagaimana reaksi Gavindra, maksudnya kenapa Gavindra tiba-tiba terdiam seperti ini

"Huaaaaaaaa~ ayah !!!" Tangis Gavindra langsung meledak begitu saja membuat Astra tersentak kaget dan refleks berdiri

Avin menatap Astra sambil menangis, lalu ia mengambil panci yang ada di atas meja dan mengejar Astra untuk membalas perbuatan Astra, Astra juga refleks berlari membuat kedua Kakak beradik itu saling kejar-kejaran

"Abang !! Huaaa !!" Tangis Avin yang sambil berlari dengan panci di tangan nya mengejar Astra

"Abang minta maaf !! Katanya tidak akan menangis !" Pekik Astra tapi Avin cuek dan masih mengejar Astra

Ia tidak terima, kepala nya nyut-nyutan sebelah

Hingga...

Brukk

Avin terjatuh karena tak sengaja tersenggol dengan kaki nya sendiri, membuat ia semakin menangis kejer

Javier segera bangun dan mengambil si kecil yang wajahnya sudah memerah karena menangis pun dahi nya yang juga benjol karena jatuh sampai ada suara dug !

"Sakit hmm ?" Tanya Javier mengelus dahi Avin yang benjol

"Jangan tanya !!! Huaaaa, ayah !!" Maka Martin segera mengambil Avin dari Javier namun kalah cepat dengan Haikal yang lebih dulu mengambil nya

"Ssuuttt jangan menangis nanti kita hukum bang Astra bersama-sama, oke" Avin masih menangis namun tak sekeras tadi, ia menatap Astra dengan wajah merah nya, ingus yang mengalir, dan mata yang masih mengalirkan air mata

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now