13

66.2K 6.7K 398
                                    

Hari ini Avin akan pulang, ia menatap pemandangan kota dari jendela kamar inap nya, hari ini hujan lebat dan kabut dimana-dimana, tak lebat tapi cukup membuat pemandangan sedikit terganggu

Ada Haikal dan Javier yang akan menjemput nya, sementara Kaivan sedang berada di kantor untuk menggantikan pekerjaan Javier yang libur beberapa hari ini, Astra sendiri di tugaskan untuk menjaga Aris, gantian karena kemarin Haikal yang berjaga

Sedari tadi mulut Avin berdecak kagum melihat hujan apalagi kaca di ruangan inap nya mulai berembun dari luar

Pasti menyenangkan jika ia bisa bermain hujan sama seperti saat ia menjadi Alvian dulu

Javier juga mengatakan jika melihat Denis lain kali saja, apalagi udara sedang dingin-dingin nya, Javier tak ingin Gavindra sakit lagi

"Daddy, main hujan yok" ajak Avin menoleh menatap Javier dan Haikal bergantian

"Tidak Gavin, kau baru saja keluar dari rumah sakit, apa kau ingin kembali kesini ?" Tanya Javier yang membuat Avin menunduk sedih, lalu ia kembali berbalik menatap jendela kaca dengan kedua tangan nya yang menempel di jendela kaca itu

Haikal menghampiri Avin dan menggendong nya ala koala membuat Avin mengalungkan tangan nya di leher Haikal

"Nanti jika sudah sembuh Abang temani, bagaimana ?" Tawar Haikal membuat Avin terdiam, sebenarnya ia ingin nya sekarang bukan nanti atau entah kapan itu, tapi yasudah lah dari tidak sama sekali, akhirnya Avin mengangguk sambil meletakkan kepala nya di bahu Abang keduanya

"Sekarang kita pulang, apa kau menginginkan sesuatu ? Abang akan membelikan nya untuk mu" ucap Haikal lagi

"Salad buah" gumam Avin pelan

"Baiklah kita akan membeli nya nanti, sekarang kita pulang bukankah kau yang meminta ingin pulang" Avin tetap merengut sedih namun tak ayal ia mengangguk juga

Akhirnya mereka bertiga berjalan beriringan yang tentu saja di kelilingi oleh para bodyguard, sementara orang-orang menatap bingung pada sosok kecil yang berada di gendongan keturunan keluarga Dirgantara itu

Mereka berpikir, siapa anak kecil itu ? Apa tuan Javier kembali menikah dan itu anak bungsu nya setelah Aris Dirgantara ? Tapi umur anak itu berusia sekitar 10 tahun

Banyak pemikiran-pemikiran yang akan menggempar kan publik sebentar lagi, baik Javier dan Haikal jelas tau maka dari itu ia memanggil Kim untuk mendekat

"Urus semuanya, jangan sampai Gavindra ada di berita, aku masih belum mau menunjukkan nya pada publik, atau mereka akan mengancam mu menggunakan Gavindra bukan Aris" perintah Javier

"Baik tuan"

Memasuki mobil mewah Pagani Huayra Tricolore seharga 6,5 juta dolar (Rp 92,4 miliar), satu-satunya mobil yang di keluarkan hanya untuk keluarga Dirgantara

Dengan Javier sendiri yang menyetir, lagi-lagi Gavindra tertidur di pangkuan Haikal

"Dad, apa kau tetap akan menyembunyikan nya seperti dulu ?" Tanya Haikal menoleh

"Ya, itu lebih baik, jika mereka sampai mendekat dan mengetahui aku memiliki anak lain selain kalian, mereka akan menggunakan Gavindra untuk mengancam ku, aku tak mau keselamatan nya terancam, setidaknya sampai aku mengejar mereka dan membasmi nya" balas Javier membuat Haikal mengangguk mengerti

"Berarti kita hanya perlu kembali mengurung nya di mansion, jangan biarkan siapapun tau jika Gavindra bagian dari Dirgantara"

"Hmm"

"Apa Gavindra akan baik-baik saja dengan ini, bagaimana jika nanti ia melakukan sesuatu seperti pergi dari mansion karena berpikir kita kembali tak menganggap nya"

"Tak apa, kita berikan kasih sayang yang selama ini ia inginkan, kita bayar kembali waktu yang sudah terbuang sia-sia itu, dan saat waktunya tiba nanti kita jelas kan pelan-pelan alasan kita tak memberitahu publik tentang dirinya"

Haikal mengangguk mengerti, setidaknya ini yang terbaik menurut mereka

Tanpa keduanya sadari jika Gavindra tidak lah tertidur, ia hanya memejamkan mata nya erat memang seperti orang tidur dengan pulas, itulah kenapa Haikal membahas nya karena ia pikir Gavindra tak akan tau

"Ooohh jadi itu alasan nya, jadi meleka sebenalnya sayang tapi gak tau cala nya ungkapin, hmmm jadi aku halus gimana nih kalau udah tau"

Gavindra memilih membuka mata nya, mendongak menatap Haikal yang juga kebtulan menatap nya

"Tidur lagi saja" Gavindra menggeleng lalu tatapan nya mengarah pada Javier yang sedang fokus menyetir, ia juga sesekali melirik Gavindra dan tersenyum tapi Gavindra tak merespon

"Ada apa" tanya Javier, Gavindra menggeleng pelan

Tak lama mereka sampai di mansion, dan sekarang Javier yang menggendong Gavindra, ia tak masalah karena memang lagi malas-malas nya berjalan biarkan saja ia menjadi raja hari ini

"Daddd !! Daddy akhirnya pulang juga !!" Pekikan itu membuat Avin memutar mata nya malas

Sial, jiwa julid nya meronta-ronta !!!

"Hmm, kau sedang apa" tanya Javier mengelus rambut Aris

"Bermain puzzle balok bersama bang Astra, Daddy nanti Daddy yang temenin Aris main ya" pinta Aris memelas

"Main sendili, kamu udah gede" ucap Avin ketus

"Daddy~" rengek Aris

Avin muak seriusan dah

"Hmm nanti kita bermain, tapi setelah Daddy mengantar Gavindra ke kamar"

"Biarin aja Gavindra jalan sendiri, dia kan punya kaki Daddy"

"Heh anjing ya kamu"

Javier dan yang lainnya membulatkan matanya lebar mendengar umpatan Gavindra, ini pertama kalinya Gavindra mengumpat, dari mana anak ini belajar

"Gavindra tidak boleh seperti itu, itu tak baik" ucap Javier memberi peringatan

"Bialin aja, Alis kan emang milip anj- uummphhh"

Javier segera membekap mulut kecil Gavindra yang pedas nyelekit ini

"Aris bermain dulu dengan yang lainnya" setelah itu Javier membawa Gavindra menuju kamar nya, ya kamar nya karena mulai sekarang Gavindra akan tidur bersama nya, bahkan Aris saja tak pernah di izinkan untuk masuk ke kamar nya tapi kali ini Javier akan membiarkan Gavindra untuk tidur dengan nya mulai sekarang

"Kamal Avin di sana tuh !! Javiel-"

"Daddy"

"Iya, maksud nya Kamal Avin di sana Daddy !"

"Tidak, mulai sekarang kau akan tidur dengan Daddy"

"Tapi.... Tapi kenapa ? Avin tidul nya ngolok Daddy !! Nanti Daddy kebangun" rengek Avin, bukan apa jika ia tidur dengan Javier yang ada ia tak bisa diam-diam menyelinap ke dapur untuk mencuri makanan

"Tak masalah, Daddy suka jika kau mengorok"

Gavindra berdecak dalam hati, tak apa nanti ia akan diam-diam kabur ke kamar nya, untuk saat ini turuti saja Daddy nya yang banyak mau ini

Javier mendudukkan Gavindra di tengah-tengah ranjang, ia mengedarkan pandangan nya, kamar Javier ini berwarna gelap namun mewah, memang cocok dengan aura-aura mafia nya, pun ada foto Javier dengan istri nya yang tak lain ibu nya-- ibu Gavindra yang asli maksud nya

Ya hanya itu sih, selain itu terdapat lemari besar yang isinya buku entah apa Avin tak tau, meja kerja yang begitu banyak kertas-kertas dan tetek bengek nya, lalu ada lemari kaca khuhsus furnitur pesawat dan furnitur segala furnitur mobil mewah

"Daddy" panggil Avin membuat Javier yang sudah melepas kemeja nya dan menyisakan tubuh atletis nya menoleh

"Wahhh badan Daddy bagus banget" ucap Avin tanpa sadar, Javier terkekeh pelan lalu menghampiri Gavindra dan memeluk nya gemas

"Kenapa tadi memanggil"

"Avin mau itu" tunjuk nya pada furnitur pesawat dan mobil sport mewah

"Tentu, ambil saja yang kau mau, Daddy akan membersihkan diri dulu, tunggu Daddy hmm" Avin mengangguk mengerti

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now