25

57.5K 6.1K 346
                                    

Setelah 3 hari berada di rumah sakit akhirnya Avin bisa pulang, ia berada di gendongan Javier sedari tadi, pun dengan Kim dan anak buah nya yang mengikuti dari belakang, mereka tak ingin kecolongan lagi, cukup malam itu saja mereka hampir meregang nyawa karena kemarahan tuan mereka

Pun berita kematian Jack si pebisnis dunia gelap juga menjadi trending topik di beberapa sosial media, bahkan mereka menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi, bagaimana bisa Jack tewas dengan cara mengenaskan seperti itu

Sementara itu Avin sedang fokus bermain dengan rubik nya, hingga tak lama mereka sampai di mansion

"Ayo" ajak Javier menggendong Avin dengan satu tangan nya karena tangan yang lain ia gunakan menenteng tas dimana itu perlengkapan Avin selama di rumah sakit, seperti botol susu, susu formula, dan beberapa mainan anak

Avin mengernyit bingung kala merasa seperti ada yang hilang tapi entah apa

Biasanya akan ada seseorang yang menyambut kedatangan mereka atau lebih tepatnya kedatangan Daddy nya, tapi sekarang hanya kesunyian

"Ada apa ?" Tanya Javier melihat Avin yang terdiam

"Daddy kok sepi ? Yang lain kemana ?"

"Mereka sedang di jalan pulang, Daddy mengabari mereka jika hari ini kau pulang jadi mereka sedang di jalan"

Bukan...

Bukan itu, ada satu nama yang sepertinya Avin lupakan tapi ia tak tau siapa

"Kenapa ? Kau menginginkan sesuatu ?" Avin terdiam sesaat, ia benar-benar melupakan sesuatu itu, seperti ada yang hilang dari ingatan nya tapi apa ?

"Gavindra ? Kau baik-baik saja ?"

"Iya, Avin oke" balas Avin pelan

Lalu ia turun dari pangkuan Javier dan berjalan ke arah lemari kaca yang menyimpan begitu banyak Vidio kaset, ia memilih-milih kaset tersebut berharap ada yang menarik dan ternyata tidak

"Daddy kenapa kaset nya tidak ada yang bagus" ucap Avin tanpa menoleh karena fokus nya hanya pada kaset yang sekarang berserakan di lantai

"Itu punya opa sayang"

"Opa Dilga ? Selela nya jelek, kaset apaan ini gak ada yang bagus" Avin melempar kaset itu asal membuat Javier hanya terkekeh saja

"Avin mau nonton pololo" ucap Avin menghampiri Javier, bergelayut manja pada Daddy nya itu

"Pololo apa hmm, tidak ada film yang seperti itu" ucap Javier berniat menggoda putra kecil nya

"Ada Daddy !! Pololo itu yang walna nya kuning telus pake helm" jelas Avin mengerucutkan bibir nya imut

"Daddy tidak pernah dengar ada film anak-anak yang namanya pololo, yang ada Pororo"

"Nah !! Itu dia ! Pololo"

"Pororo"

"Pololo"

"Rrrrrrr, Pororo"

"Lllllllll, pololo"

Javier tergelak begitupun dengan Avin yang ikut tertawa karena Javier yang tertawa, tak hanya mereka para maid dan bodyguard yang berada di sana juga memekik gemas dalam hati akan suara cadel tuan muda nya ini

Benar-benar begitu menggemaskan

"Daddy... Ayo nonton pololo nya" rengek Avin

"Baiklah baiklah, kemari" Avin langsung duduk di pangkuan javier membuat Javier segera menyalakan iPad nya dan mencari film yang di maksud

Tak lama anak-anak Javier yang lainnya sampai, mereka memperhatikan si kecil yang nampak tak terganggu dengan kedatangan mereka

Avin refleks menoleh dan melihat polos para remaja di hadapan nya, iya remaja karena tak hanya Astra dan Haikal saja tapi ada 3 remaja yang memakai seragam yang sama dengan Astra

"Astla" panggil Avin

"Abang" tegur Astra

"Abang Astla" baru Astra mengambil Avin untuk duduk di pangkuan nya, tatapan Avin terus tertuju pada 3 remaja yang masih memperhatikan nya

"Jangan liatin Avin jaya gitu !" Sentak Avin, risih juga di lihatin terus tapi orang nya gak ngomong apa-apa

3 remaja itu tak mengindahkan perkataan Avin memilih untuk semakin menatap Avin, ingin menggoda buntalan kecil yang ada di pangkuan teman nya itu

"Jangan liat-liat !" Teriak Avin, maklum ges Avin anaknya sensian

"Meleka siapa ?" Tanya Avin mendongak menatap Astra

"Teman-teman Abang" balasnya

"Ung ? Teman ?"

"Avin gak punya teman, Avin juga mau teman Daddy" Avin turun menghampiri Javier, mengadu ingin memiliki teman juga

"Untuk apa, kau sudah memiliki Daddy dan Abang tidak perlu teman lagi" Avin berbalik menatap Astra dan ketiga teman nya yang masih belum mengenalkan diri

"Tapi Abang punya teman" tunjuk Avin pada ketiga teman Astra

"Aku sudah tidak tahan !!" Pekik salah satu nya, sedari tadi ia menahan gemas akan Avin

"Halo adik manis, nama Abang Harry, say hi" ucap pria berambut pirang sedikit keriting

"Halli"

"Oh my God !!! Cadel !!! Kawaii !!" Teriak Harry, ia melupakan sopan santun nya apalagi di hadapan Javier, si ketua mafia di dunia gelap

"Hentikan teriakan mu itu" ucap pria dingin bernama William

"Tidak bisa, dia terlalu menggemaskan untuk aku yang menyukai sesuatu yang Kawai" balas Harry

"Halli homo" celetuk Avin membuat Iner kesal muncul di kepala Harry

"Daddy milk" pinta si kecil merengek

Javier terkekeh, sudah lama ia tak mendengar rengekan di mansion nya ini

"Tolong buatkan milk untuk Gavindra" ucap Javier pada maid

"Baik tuan"

"Last clismas~ meli clismas~" nyanyi Avin pelan sambil memainkan jari jemari Javier yang besar nya berkali lipat dari jarinya

"Daddy meli clismas Avin mau kado yang besal" ucap Avin

"Tentu, nanti Daddy akan memberikan mu kado terbesar yang pernah ada hmm"

"Noo... Bukan Daddy, tapi Santa clas" seru Avin

"Baiklah baiklah, santa clas hmm" Avin mengangguk lalu menyandarkan punggung nya di dada Javier, ia tak duduk hanya menyandarkan punggung nya dia dada Javier

"Avin berapa umur mu ?" Tanya Harry saat Avin menatap nya

"10 tahun, Avin sudah besal kan"

"Tentu kau akan terus bertumbuh besar"

"Avin mau jadi besal sepelti Abang Kai, Abang Astla, dan Abang Haikal, sepelti Daddy juga !!" Pekik Avin senang membuat mereka semua memekik gemas di dalam hati

"Avin cita-cita mau jadi apa ?" Tanya teman Astra satunya, ia bernama Raiden

"Mau jadi anak Daddy dong" balas Avin dengan PD nya

Lalu gelak tawa memenuhi ruang tamu membuat Avin mengernyit bingung, memang ada yang salah dengan ucapan nya ?

"Kenapa teltawa ?" Tanya Avin bingung

"Tidak ada, hanya ingin tertawa saja" balas Raiden

"Nama Abang Raiden"

"Abang Lai~" ucap Avin malu-malu, bahkan ia sudah berbalik saking malu nya

Bukan apa Raiden ini remaja tampan yang ia lihat

"Ada apa ? Kenapa kau memerah begini hmm" tanya Javier

"Abang Lai ganteng Daddy~ Avin malu"

Bukankah Avin adalah bocah yang paling menggemaskan...





_____________

Spesial lebaran~

See you~

Gavindra (Tamat) ✔️حيث تعيش القصص. اكتشف الآن