21

56.3K 6.1K 238
                                    

Prannkkk

Javier tersentak saat jantung nya berdetak lebih cepat dari biasanya, ia menjatuhkan gelas kaca yang tadi ia pegang, menyentuh dada nya dimana jantung itu masih berdetak dengan cepat

"Gavindra.." lirih Javier pelan, terlihat jelas jika raut wajah nya begitu panik dan takut

"Tidak, Gavindra pasti baik-baik saja" ucap Javier pelan meyakinkan dirinya

"Javier" Javier menoleh kala melihat Dirga dan yang lainnya menghampiri ia di ruang kerja

"Aku mendengar suara benda jatuh, ada apa ?" Tanya Dirga, Javier menghela nafasnya pelan kala ia sudah lebih baik dari tadi

"Tidak ada ayah, aku.... Aku hanya melamun tadi" balas Javier berbohong

"Daddy kenapa ?" Suara yang tak ingin ia dengar lantas membuat tangan nya mengepal, namun sebisa mungkin ia tak menunjukkan nya

"Aris, lebih baik kau tidur sekarang ini sudah malam, Daddy punya kejutan untuk mu besok" ucap Javier dengan suara tenang nya

"Benarkah ? Apa itu liburan ke Jepang seperti yang Aris minta dad ?!" Pekik Aris senang, Javier mengangguk membuat Aris semakin melompat senang

"Kalau gitu Aris ke kamar ya dad, selamat malam semuanya" ucap Aris yang segera pergi dengan hati yang berbunga-bunga

"Dad, kau yakin akan mengajak nya liburan ?" Tanya Astra menatap Javier

"Kita lihat saja besok" balas Javier yang berjalan ke tempat duduk nya

"Kim masuk" perintah Javier membuat Kim yang berada di depan pintu segera masuk, semua orang menatap Javier bingung apalagi ada Kim, seolah mereka akan membahas masalah serius

"Saya menemukan kediaman Jack Albert tuan" ucap Kim membuat semua orang terkejut tapi tidak dengan Javier yang semakin mengepalkan tangan nya kuat, ia hanya harus bersabar sedikit lagi untuk menjemput putra nya

"Saya minta maaf karena tidak bisa masuk ke dalam lingkungan Jack Albert jadi saya tidak tau bagaimana kondisi tuan muda" ucap Kim menyesal

"Tak apa, mengetahui dimana keberadaan nya saja itu sudah lebih dari cukup" balas Javas menghela nafasnya lega

"Lalu apa yang harus kita lakukan ? Haruskah kita pergi sekarang ?" Tanya Haikal

"Dad bagaimana ?"

Semuanya menatap Javier yang terdiam, semua jelas tau jika Javier sedang menahan amarah nya, terlihat dari urat-urat leher yang menonjol pun wajah yang memerah

"Kita akan pergi besok, Daddy juga sudah menyiapkan hadiah untuk Jack Albert" ucap Javier penuh misteri

"Tapi, dad kau berjanji akan membawa Aris liburan" ucap Varka membuat atensi mereka menoleh pada Varka dan Javier bergantian

"Kita akan membawa nya tentu saja" balas Javier membuat semua nya jelas bingung tapi tidak dengan Dirga karena ia jelas tau apa yang di maksud oleh Javier

"Kim, siapkan semuanya" perintah Javier

"Di mengerti tuan" maka Kim segera mengundurkan dirinya, suasana yang awalnya tegang kini sudah sedikit lebih tenang

"Gavindra tunggu Daddy sayang.." gumam Javier pelan




_________________________

Entah sudah berapa kali Avin menangis ia tak tau, Jack tak peduli akan tangisan pilu Avin, setelah ia menembak Ed kemarin ia pergi begitu saja meninggalkan Avin yang menangis dan kini demam

Ya, Avin semalaman menangis akibat trauma, tembakan dan darah menjadi penyebab suhu tubuh nya naik, pun dengan ia yang terus memikirkan untuk pergi dari sini dan kembali pada Daddy nya

Tak apa jika ia di hukum oleh Javier atau bahkan di marahi, asal ia tak di sini bersama dengan Jack maka ia rela

Pintu terbuka membuat Avin menoleh, seorang pria menghampiri nya dengan nampan di tangan nya

"Kau belum makan apapun bukan, lihatlah tubuh mu yang semaki kurus dan kecil, kau bisa hancur hanya sekali di genggam oleh tuan Jack" ucap nya mencibir Avin

Avin tak perduli, ia sedang tak ingin mengeluarkan kata-kata berbisa nya

"Ini makan, habiskan lalu minum obat mu agar sakit mu sembuh" setelah itu pria asing itu pergi meninggalkan Avin sendirian

Avin melirik nasi yang ada ayam goreng nya, ia melirik tak suka, melihat ayam goreng mengingat kan nya pada Aris, ia kesal tiba-tiba jadi mengambil ayam itu dan membuang nya ke luar jendela

Lalu Avin hanya meminum susu hangat nya saja, pun lekas tertidur kembali tanpa menyentuh makanan dan obat nya

Biar saja, lagian tak ada yang perduli padanya, jadi biarkan saja ia mati

Tapi baru beberapa menit ia menutup mata, seseorang sudah menarik nya kasar membuat ia terduduk

"Sakittt" lirih Avin pelan, matanya berkaca-kaca mendongak menatap Jack yang menatap nya tajam

Apa ia melakukan kesalahan lagi ?

"Kenapa kau tak memakan makanan mu dan meminum obat nya" tanya Jack dengan suara rendah nya, itu berhasil membuat bulu kuduk Avin meremang

"Gak mau, Al... Al.. Al gak suka ayam goleng papa" balas Avin menangis

"Suka tidak suka kau harus makan !!! Kau tidak boleh mati sebelum membunuh bajingan Javier !!" Sentak Jack kasar membuat air mata Avin kian deras

"Kau harus tetap hidup bahkan jika hanya memiliki satu kaki bahkan satu tangan, demi membalas dendam ku pada Javier kau harus tetap hidup untuk membunuh nya" ucap Jack mengcengkram pipi Avin dengan kuat

"Ini adalah kesempatan untuk mu Gavindra, kau harus membalas sakit hati mu selama ini, kau yang selalu di abaikan dan tak di anggap, kau yang selalu menjadi bayangan di keluarga mu, kau yang selalu di asingkan oleh keluarga mu, kau harus membalas semua itu dengan membunuh Javier, atau semuanya sekaligus juga tak masalah akan lebih bagus" cerocos Jack sambil tertawa

Avin terus berusaha melepaskan tangan Jack dari pipi nya, yang ia tau Jack adalah orang gila bahkan sangat gila

"Leppasshhh pa-pa" ringis Avin pelan

Jack melepaskan tangan nya dengan kasar lalu mengambil obat yang ada di atas meja dan langsung memasukan nya ke dalam mulut Avin dengan kasar, tanpa aba-aba ia memasukan nya begitu saja Membuat Avin tersedak hingga tengorokan nya sakit dan nyeri

Setelahnya Jack pergi meninggalkan Avin yang kembali, namun hanya beberapa menit saja tatapan Avin yang awalnya takut dan panik kini tergantikan oleh tatapan kosong yang tak memiliki tujuan hidup, agaknya kekerasan yang di lakukan oleh Jack mampu membuat mental Avin terguncang

Ya, psikis Avin terganggu





_____________

Ayo voting aku !!! Cepet !! Biar aku seneng hehe~

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now