19

56.5K 5.9K 151
                                    

Pintu terbuka membuat Avin menoleh, terlihat pria yang Avin ketahui namanya bernama Jack Albert itu masuk dengan membawa nampan makanan di tangan nya

"Kau belum memakan apapun bukan, papa membawa sereal untuk mu apa itu baik-baik saja ?" Tanya Jack Yang sudah menarik satu kursi untuk duduk di samping Avin

"Papa bertanya pada mu Al, jawab pertanyaan papa dengan mulut kecil mu atau kau mau papa tak bisa membuat nya berbicara lagi" Avin menggeleng brutal, lalu menunduk

"Maaf paman-"

"Papa" tegas Jack

"Maaf.. pa-pa.."

"Bagus, sekarang ayo makan kau belum memakan apapun dari tadi" Jack menyuapi Avin dengan baik, ia juga membersihkan sisa-sisa di sekitar mulut Avin

Di pikiran Avin saat ini apa benar Daddy nya menjual nya ? Hanya karena ia yang selalu mencari masalah dengan Aris ? Sampai tega menjual nya ?

"Apa yang kau pikirkan" Avin tersentak kala suara Jack kembali terdengar

"Tidak... Eum.. Avin-"

"Al ! Namamu sekarang Al !" Sentak Jack geram, Avin mengangguk pelan, sialan tangan nya bergetar di dalam selimut pun keringat dingin ikut membasahi dahi nya

"Al mau minum papa"

"Sekali lagi kau membuat kesalahan sekecil apapun yang mampu membuat ku marah aku tak akan segan-segan menghukum mu, mengerti" Avin mengangguk

"Gunakan mulut mu"

"M-mengerti papa" cicit Avin pelan, setidaknya jika ia tak ingin tubuhnya kembali terluka maka ia hanya harus menuruti pria di hadapan nya ini

"Apa kau menginginkan sesuatu, papa akan mengabulkan nya untuk mu" ucap Jack membuat Avin terdiam namun akhirnya ia menggeleng pelan

"Baiklah lebih baik kau tidur siang"

"Av- Al gak mau tidul siang papa"

"Jadi ? Apa yang ingin kau lakukan sekarang"

"Boleh tidak Al nonton tv"

Jack terdiam sesaat lalu mengangguk mengerti, ia ikut naik ke atas ranjang dan duduk di samping Avin

"Mau menonton apa"

"Pololo"

"Ha ? Apa ?"

"Pololo ! Al mau nonton pololo !" Ucap Avin kesal, kenapa sih memang nya ada yang salah dengan ucapan nya ?

"Pololo ? Mana ad- tunggu.. maksud mu Pororo ?" Avin mengangguk antusias membuat Jack akhirnya terkekeh, agaknya ia harus belajar bahasa orang cadel

Layar di hidupkan, film yang Avin mau jelas terpampang dengan nyata, Jack hanya ikut menonton film anak-anak yang menurut nya sangat membosan kan itu, sementara sebelah tangan nya terus mengelus pipi gembil milik Avin dengan lembut berharap agar Avin segera tertidur dan ia bisa keluar

Ada urusan yang harus ia selesaikan

Sementara itu di kediaman Dirgantara Family, ruangan kerja Javier jelas beraura suram, itu karena Javier tak henti-henti nya mengeluarkan aura alpha nya seolah ia adalah raja di atas segala raja, bahkan Dirga saja tak berkutik

Karena dari kecil Javier memang memiliki aura nya sendiri bahkan lebih kuat dari Dirga

"Jack Albert" ucap Javier membuat semua atensi mengarah padanya

"Jack Albert ? Teman SMA mu itu ?" Tanya Javas

"Dia bukan teman ku, kami tak mengenal satu sama lain"

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now