28

49.9K 5.5K 234
                                    

Malam ini Avin di temani oleh Astra di ruang keluarga, sementara Javier dan kedua anaknya yang lain sedang membahas pekerjaaan

"Gavindra pakai baju nya dulu, kau bisa sakit jika hanya menggunakan pakaian dalam saja" Astra sudah lelah membujuk si kecil tapi hanya di anggap angin lalu saja, Avin lagi fokus-fokus nya dengan puzzle yang tadi di belikan Javier saat pulang dari taman

"Gavindra kau akan di gigit nyamuk nanti" Avin menoleh menatap Astra

"Bialkan saja, nyamuk kan makan nya dalah" balas Avin santai dan kembali melanjutkan main nya

Astra menghela nafasnya lelah, adiknya ini memang pandai sekali kalau urusan menjawab

"Avin mau milk" Avin bangun menghampiri Astra

"Pakai baju dulu nanti di buatkan" Avin mengangguk, Astra dengan cepat memakaikan Avin baju nya sebelum si kecil berubah pikiran

"Milk nya mana ?"

"Buatkan milk untuk Gavindra" ucap Astra pada maid yang lewat

"Baik tuan"

"Sudah mengantuk ?" Tanya Astra mengangkat Avin untuk duduk di pangkuan nya, Avin menggeleng sambil memainkan jari-jari kecil nya membentuk berbagai hal yang bisa ia lakukan

"Tuan muda ini milk nya" Avin menoleh, tatapan nya berbinar melihat milk nya

"Avin gak mau pake botol lagi, Avin udah gede" ucap Avin merajuk melihat botol nya ada di tangan Astra

"Pakai botol lebih mudah, kau bisa tiduran sambil minum"

"Tidak mau, Avin udah gede, Avin mau minum pake gelas aja" kekeh Avin

"Baiklah" Astra menyuruh maid untuk menggantikan botol Avin

Keheningan terjadi, Avin masih sibuk bermain dengan tangan-tangan kecil nya sementara Astra memilih untuk memperhatikan Avin yang bermain sendiri pun dengan mulut yang menggumamkan entah apa ia tak mengerti

"Eh ?" Avin tersentak kaget saat ia merasa seperti mengompol, lalu menunduk dan benar saja bagian bawah nya sudah basah kuyup

Avin menatap polos bagian bawah nya, lalu memegang celana nya yang bawah dan bau Pesing, mendongak menatap Astra yang menatap nya datar

"Sudah besar tapi mengompol hmm"

"Avin tidak, ini bukan punya Avin... Avin gak ngompol" elak Avin yang segera turun dari pangkuan Astra

"Abang basah juga, Abang yang ngompol" tunjuk Avin melotot pada Astra

"Siapa yang mengompol" Avin dan Astra menoleh melihat Javier, Kaivan dan Haikal datang

"Kau mengompol ?" Tanya Kaivan padahal ia sudah tau, tapi menggoda adiknya sedikit tak masalah bukan

"Avin tidak ! Bukan Avin, Avin tadi lagi main jali-jali Avin jadi bukan Avin" elak Avin cepat, ia berlari menghampiri Javier dan memeluk perut Javier karena tinggi nya memang benar-benar hanya sebatas perut Javier

Entah kenapa Avin merasa jika ia bukannya tumbuh tinggi tapi makin pendek, perasan nya dulu ia sedada Javier tapi sekarang malah seperti Javier

"Avin gak ngompol, itu ail tumpah" adu Avin mendongak menatap Javier

"Benarkah ? Tidak berbohong ?" Avin menggeleng dengan yakin nya

"Kalau berbohong tidak ada milk lagi, bagaimana ?" Avin terdiam sesaat, sebenarnya ia memang tadi merasa jika ada sesuatu yang keluar dari si kecil yang bersembunyi di dalam celana dalam nya tapi ia bodo amat

"Avin pipis" cicit Avin pelan

"Dimana ?" Avin menunjuk Astra yang duduk santai di tempat nya

"Pakai diapers mau ?" Avin menggeleng brutal membuat mereka mengernyit bingung

"Kenapa ?" Tanya Haikal yang sedari tadi diam

"Nanti punya nya Avin kejepit telus gak bisa besal" balas Avin dengan polos nya membuat mereka terdiam lalu setelahnya suara gelak tawa terdengar begitupun dengan Javier yang tak habis pikir dengan pemikiran putra kecil nya

"Hahahaha... Benarkah kau berusia 10 tahun hmm, Daddy ragu jika umur mu 10 tahun" ucap Javier membawa Avin kedalam gendongan nya, tak perduli ia jika pakaian nya akan bau pesing nanti

"Eh ? Milk" ucap Avin

"Kita cuci dulu adik kecil nya oke" Avin mengangguk membiarkan sang Daddy membawa nya ke kamar untuk membersihkan bagian bawah nya yang lengket

Javier meletakkan Avin di bawah shower, menyalakan nya dengan suhu yang normal, pun yang sesuai dengan kulit Avin

Dengan telaten Javier membersihkan si kecil milik Avin, harus benar-benar bersih agar membuat Avin nyaman

"Avin mau kula-kula Daddy" ucap Avin tiba-tiba

"Kenapa tiba-tiba hmm"

"Tidak tau, telintas begitu saja di pikilan Avin"

"Jadi kau benar-benar menginginkan nya atau tidak ?"

Avin berpikir sesaat, sebenarnya kura-kura itu hanya terlintas begitu saja, dan ia langsung mengatakan nya pada Javier apa yang terlintas di pikiran nya

"Tidak usah, Avin mau patlik saja, boneka patlik yang besal bial Avin bisa peluk-peluk waktu tidul"

"Baiklah, nanti Daddy belikan oke"

"Sekalang Daddy, jangan nanti"

"Iya sekarang setelah kita selesai makan oke" Avin mengangguk dengan semangat

Setelahnya Javier membawa Avin ke ranjang, menidurkan Avin karena ia akan memberikan bedak di sekitar selangkangan Avin

Hanya beberapa menit saja Avin selesai, ia sudah harum

"Tunggu di sini Daddy hanya sebentar, jangan kemana-mana oke" ucap Javier, bak Dejavu Javier pernah mengucapkan kata-kata ini malam di mana Avin di culik

Mengingat nya kembali membuat ia seketika tersulut emosi

"Daddy cepat" ucapan Avin membuat Javier tersentak pelan dan mengangguk, ia segera membersihkan diri dengan cepat agar Avin tak menunggu lama

Hanya beberapa menit saja Javier keluar lalu melihat Gavindra sedang tertidur telentang dengan memainkan jari-jari nya di udara dengan ia yang berkata entah apa Javier tak mengerti

"Gavindra" Avin menoleh lalu segera duduk, merentangkan tangannya meminta di gendong

Javier segera turun ke bawah dan melihat anak-anaknya yang lain sudah berada di meja makan

"Avin mau milk" ucap Avin mencoba menggapai milk nya di atas meja

"Makan dulu" ucap Kaivan menyingkirkan gelas susu yang memang ada di dekat nya

"Avin mau milk nya... Avin gak mau makan"

"Perut mu kosong jadi harus di isi dulu"

"Yasudah, Avin mau telul"

"Tidak mau rendang ?"

"Tidak mau, lendang tidak enak"

"Avin mau telul" ucap Avin menatap Javier, Javier mengangguk mengerti dan segera menyuruh maid untuk membuatkan keinginan Avin

Tak lama telur yang Avin mau sudah ada, ia dengan senang hati menerima suapan demi suapan dari Daddy nya, tangan nya sesekali mengambil telur yang sudah di potong kecil-kecil di piring nya

"Telul~ telul memang yang telbaik" cerocos Avin

"Tidak ada telul, ini namanya telur" ucap Astra mengejek

"Jangan ejek Avin ya, nanti dulhaka sama yang lebih muda" Astra hanya terkekeh saja

Gavindra Dirgantara memang istimeja dan ajaib









______________

Konflik nya udah ini ?

Gak mau ada konflik lagi ?

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now