30

47.8K 5.2K 185
                                    

Martin menggeleng pelan, ini pasti karena dirinya yang merindukan Alvian makanya setiap dekat dengan bocah bernama Gavindra ini ia selalu merasa jika Gavindra adalah anaknya

"Turun dengan hati-hati oke" Avin mengangguk senang, ia segera meluncur dengan senang dan di tangkap oleh Martin

Keduanya bermain bersama tak peduli cuaca sedang panas-panas nya

Astra yang sudah kembali pun hanya menatap si kecil dari kejauhan, ini pertama kalinya ia melihat si bungsu tertawa lepas seperti ini seolah Gavindra terlahir kembali

"Avin capek" ucap Avin pelan, ia menidurkan kepalanya di bahu Martin

Tak lama dengkuran halus terdengar membuat Martin tersenyum tipis, Avin begitu mudah tertidur

"Maaf ya membuat mu menunggu lama" ucap Martin menghampiri Astra, ia juga memberikan Avin yang sudah tertidur pulas pada Astra

"Hmm, selagi adikku senang aku baik-baik saja" balas Astra tersenyum tipis

"Terimakasih sudah bermain dengan Gavindra" ucap Astra tulus, ia serius bicara tentang ini karena ia senang jika Gavindra tertawa lepas seperti ini

Martin mengangguk, ia menatap Avin yang tertidur pulas

"Kalau begitu aku pergi dulu" ucap Martin di angguki oleh Astra

Martin menatap Avin sekilas lalu pergi dari sana, begitupun dengan Astra yang juga pergi dengan menggendong Avin yang tertidur

"Ada apa ?" Javier datang kala Astra baru menginjakkan kaki nya di rumah

"Hanya kelelahan" balas Astra memberikan Avin pada Javier

"Dad, bisakah kau mempekerjakan paman Martin di disini ?" Ucap Astra tiba-tiba

"Siapa Martin ?"

"Pria yang kau temui kemarin" Javier nampak berpikir lalu mengangguk mengerti

"Kenapa aku harus mempekerjakan nya ? Pengangguran kah dia ?" Astra menggeleng lalu berjalan ke arah sofa di ikuti oleh Javier

"Entahlah, aku hanya merasa... Jika Gavindra bersama nya, ia akan terlihat seperti terlahir kembali, senyum tulus dan senang nya itu membuat ku merasa hangat" ucap Astra menerawang bagaimana Gavindra bermain bersama Martin saat di taman tadi

Javier terdiam, menunduk menatap Avin yang tertidur pulas di pangkuan nya

"Mau ku beri kerjaan seperti apa ? Bodyguard ?"

"Entahlah... Itu urusan mu dad ingin memberikan nya pekerjaan atau tidak, tapi ku rasa ia juga bukan seorang pengangguran, entahlah" Javier mengangguk mengerti

"Akan ku pikirkan nanti" Javier mengangguk mengerti lalu membawa Avin ke kamar, seharusnya Gavindra makan siang dulu karena ini sudah jam 2 siang tapi melihat bagaimana si kecil tertidur pulas membuat ia tak tega membangunkannya

Javier menidurkan Avin di tengah-tengah ranjang, lalu memberikan guling di kedua sisi Avin, memang sih Gavindra jika tidur tak banyak tingkah tapi ini untuk berjaga-jaga

Sementara itu di sisi lain

Martin tersenyum melihat gundukan tanah di hadapan nya, lalu berjongkok di hadapan batu nisan bertulisan nama sang anak

Alvian Nevalion

"Hai putra kecil ayah" Martin mengelus batu nisan Alvian dengan lembut pun bibir nya yang terus tersenyum teduh

"Bagaimana kehidupan mu di sana hmm, maaf ya ayah belum bisa menyusul mu, tapi bagaimanapun kau pasti sudah bertemu ibu mu bukan, sayang sekali kalian bisa bersama sedangkan ayah sendiri di sini" lirih Martin

Gavindra (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now