CHAPTER 30

9.4K 584 33
                                    

Happy reading:)

"Aku gak butuh cinta, aku butuh kamu."

~Alkana Lucian Faresta~

Mobil nampak mengantri dengan rapi memasuki gerbang kediaman keluarga Faresta, tamu undangan nampak antusias untuk meramaikan acara bahagia ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mobil nampak mengantri dengan rapi memasuki gerbang kediaman keluarga Faresta, tamu undangan nampak antusias untuk meramaikan acara bahagia ini. Mereka merias diri secantik dan setampan mungkin, dan berpenampilan semenarik mungkin.

Sudah bukan hal asing jika acara seperti ini di jadikan ajang adu fashion apalagi bagi mereka kalangan atas.

Beberapa kalangan media juga di perbolehkan untuk meliput, karena tak ayal beberapa kalangan selebritas hadir di sana. Setiap orang yang tiba dan di rasa penting akan mereka potret.

Mobil dengan harga miliyaran nampak mendominasi, kemewahan begitu kentara terlihat. Setiap orang yang hadir harus memiliki kartu undangan, karena jika tidak jangan harap bisa masuk. Beberapa sekuriti nampak menjaga pintu untuk memeriksa tamu apakah aman atau tidak, dan tentunya menjaga situasi agar tetap kondusif.

Di dalam sudah di penuhi dekorasi mewah, banyak bunga dengan meja panjang berjejer di pinggir ruangan yang berisi makanan dan minuman.

Tamu-tamu di dominasi rekan kerja Hayden baik dalam negeri maupun manca negara membuat banyak minuman Alkohol juga tersedia di sana, namun tentunya mereka sudah membuat kelompok minuman beralkohol dan non alkohol, lagi pula banyak pelayan di setiap meja yang siap melayani, jadi tidak perlu di khawatirkan akan terjadi kesalahan.

Hayden dengan berwibawa menyambut rekan-rekan kerjanya di dampingi Teresa sang istri, mereka membawa tamu mereka berbincang di meja bundar yang tersedia sesuai nama dan keluarga masing-masing. Banyak meja bundar di sana, tentunya meja si pemilik acara adalah yang paling besar agar lebih mencolok.

Langit beserta keluarganya sudah tiba bersamaan dengan Bintang dan keluarganya juga, keluarga mereka saling menyapa dan berjabat tangan ala pria dan wanita dewasa. Bintang dan Langit nampak tampan dengan balutan jas hitam mereka, karena tema acara memang seperti itu, para tamu di wajibkan memakai pakaian warna hitam.

"Halo Ayah, Bunda, apa kabar?" basa basi Langit menyalami orang tua Bintang satu persatu membuat Bintang menatapnya sinis.

"Caper!" ucapnya lewat gerakan bibir.

"Alhamdulillah sehat Langit." jawab Bunda yang di angguki Ayah Bintang.

Tak mau kalah Bintang menyalami tangan Papa dan Mama Langit, "Selamat malam Om, Tante, gimana kabarnya?" berbanding terbalik dengan Langit, Bintang rasanya sungkan memanggil kedua orang tua Langit seperti Langit melakukan hal yang sama pada orang tuanya.

ALKANA [END]Where stories live. Discover now