CHAPTER 03

24.9K 1.1K 31
                                    

HAPPY READING:)

"Kalo lo emang suka hujan, kenapa berteduh? dan menghindari setiap tetesannya dari langit?."

~Alkana Lucian Faresta~

Bel pulang sekolah berbunyi, seluruh murid mulai mengemasi buku-buku pelajaran dan bergerak keluar kelas untuk pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel pulang sekolah berbunyi, seluruh murid mulai mengemasi buku-buku pelajaran dan bergerak keluar kelas untuk pulang. Suasana langit yang kelam dan gelap membuat gerakan setiap orang nampak tergesa-gesa takut-takut jika hujan turun.

Setelah kejadian kemarin dimana Alkana yang merayakan ulang tahunnya dengan kue, Liona tak pernah melihat lelaki itu di sekolah. Entah kemana Liona tidak perduli, justru ia sedikit bersyukur karena berdekatan dengan Alkana membuat beberapa orang mengatakan yang tidak-tidak tentangnya.

Mulai dari di tuduh berselingkuh dengan Alkana, dan di tuduh menggoda Alkana perihal lelaki itu yang mengajaknya ke mobil. Terlebih lagi mereka berada di sana cukup lama, jika Liona mengatakan yang sebenarnya bahwa Alkana memberinya kue ulang tahun justru akan mendukung opini mereka yang pertama. Bisa-bisa ia di cap selingkuh dari Malvin. Meski sepertinya kenyataannya justru sebaliknya.

"Gue duluan ya Li, nyokap udah jemput, lo pulang sama Malvin kan?" ucap Mela yang memperhatikan layar ponselnya, membaca pesan singkat dari ibunya.

Liona tersenyum tipis, "Duluan aja Mel, santai. Gue balik sama Malvin." Mela mengangguk mendengarnya lalu mulai melangkah keluar kelas.

"Gue sama yang lain duluan ya Liona." ucap Trivina sambil melenggang pergi ke luar kelas juga di ikuti teman sekelasnya yang lain.

Liona tak lama keluar dari kelas dan melewati koridor menuju parkiran, bisikan yang membuat kupingnya panas mulai terdengar.

"Oh ini yang lagi deket sama Alkana?, Itukan pacarnya si ketos?!"

"Mau-mau nya Alkana deket sama dia, masih cantikan gue kemana-mana!"

"Mungkin dia ngegoda Alkana kali, apalagi mereka kan masuk mobil Alkana gak tau tuh di dalam ngapain cih!"

"Murahan banget sih, semua cowok di embat!"

"Muka doang polos! Di bayar berapa Lo?!"

Liona menebalkan telinganya dan berjalan tergesa-gesa menuju parkiran untuk pulang bersama pacarnya. Biarkan saja mereka berargumen seperti apa, Liona malas meladeni mereka. Waktunya akan terbuang sia-sia.

Dan yah tadi pagi Liona melihat Malvin membawa mobil, itu bagus jadi Liona tidak akan kehujanan. Terlebih lagi gerimis mulai turun.

ALKANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang