CHAPTER 40

8.9K 511 32
                                    

Happy reading:)

"Nggak ada yang perlu kamu sesali sayang, aku bahagia dan cuman kamu yang bisa ngasih aku kebahagiaan itu."

~Liona Athena~

Susana ruang rawat Liona begitu ramai, semua orang bahagia karena dirinya telah sadar dan keadaannya mulai membaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Susana ruang rawat Liona begitu ramai, semua orang bahagia karena dirinya telah sadar dan keadaannya mulai membaik. Anggota Xanderoz datang menjenguknya, mereka membawa bingkisan dan buah tangan, tidak hanya itu, Atara juga ada di sana. Liona merasa terharu akan kepedulian mereka terhadap dirinya, apalagi lelaki di sampingnya ini, yang selalu setia di saat Liona dalam keadaan apapun.

Alkana mengelus lengan Liona, gadis itu bersandar pada tubuhnya yang juga ikut bergabung di kasur gadis itu. Alkana duduk bersandar di sana, dan Liona bersandar pada dadanya.

"Semoga cepat sembuh ya Bu Bos!!!" serempak mereka menyerahkan bingkisannya pada Liona, Alkana dengan sigap membantu gadis itu menerimanya. Ruangan ini begitu ramai, belum lagi masih banyak anak Xanderoz yang menunggu di luar menunggu giliran menjenguk Liona.

"Makasih banyak ya kalian semua udah jenguk." ramah Liona tersenyum lebar di antara wajah pucat dan lemahnya.

"Sama-sama Bu Bos!, cepat sembuh juga ya Bos, kita kangen lo di markas," Langit berbicara bak anak Xanderoz yang budiman.

"Halah bilang aja lo kangen di traktir!" celetuk Bintang membuat suara tawa seketika terdengar.

"Lo bisa gak sih gak malu-maluin gue hah?!" Langit berucap sinis.

"Kan lo emang udah malu-maluin!" suara tawa semakin keras terdengar.

"Gak papa yang penting ganteng dan banyak fans!" pede Langit tidak terima dengan ucapan Bintang, jangan lupakan fansnya yang di dominasi oleh adik kelas mereka di Venus itu. Kalo kata Bintang, fans Langit spek dedek gemes semua.

Teresa yang duduk di sofa ikut tertawa, ternyata begini modelan geng motor putranya itu, pantas saja Alkana betah dengan mereka, orangnya asik begini. Kalo tau begini Teresa sepertinya berniat masuk Xanderoz, tapi seandainya itu terjadi Hayden pasti akan menghancurkan geng motor Alkana itu.

Liona juga terkekeh pelan dengan perdebatan mereka yang sudah sering dirinya dengar, namun Liona selalu saja terhibur dengan itu.

Teresa nampak berbincang dengan Atara, sepertinya mengajak gadis itu berkenalan. Atara banyak berbicara pada Teresa membuat Kenzo menatap gadis itu tanpa berkedip. Alkana dan Liona memperhatikan itu semua, sepertinya ada binar ketertarikan di mata Kenzo pada gadis lumpuh itu.

Hayden sedang di kantor sekarang, dan Florin? Dia sedang ke bandara menjemput Arseno bersama Pak Risman, sopir keluarga Faresta. Arseno sedang marah karena baru sekarang di kabari jika adiknya kecelakaan, pria itu langsung terbang dari Paris ke sini dan membatalkan semua rapat pentingnya. Teresa hanya beralasan tidak ingin membuat putranya khawatir, jadi wanita itu lebih memilih mengabari jika keadaan sudah membaik saja.

ALKANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang