hickey

1.3K 142 71
                                    

Tzuyu sudah siap dengan seragamnya, namun dirinya masih tidak berhenti mengamati lehernya sedetail mungkin memastikan semua hickey yang ditinggalkan Sana semalam sudah sepenuhnya bersih oleh polesan concealer.

Tzuyu menyikap sedikit kerahnya lebih terbuka, disana masih ada setitik merah yang belum tertutupi karna kehabisan concealer yang ia punya. Untuk belipun percuma, Tzuyu tidak memiliki waktu banyak mengingat jam keberangkatannya ke sekolah pagi ini.

Untungnya Tzuyu merasa tidak terlalu panik, karna sisa bercak itu terlindungi oleh kain seragamnya.

Lagipula, apa yang musti Tzuyu khawatirkan? Tidak akan ada yang berani membuka bajunya selain Sana.

Ting

Hot mum 🥵
•pastiin sarapannya habis

Oh astg!

Tzuyu terlalu lama menghabiskan waktunya didepan cermin, sampai tidak sadar waktu jam masuk sebentar lagi tiba. Tzuyu tidak akan kecukupan waktu untuk menikmati sarapan yang disiapin Sana sebelumnya, untuk itu sarapan dikantin sekolah menjadi satu-satunya pilihan Tzuyu untuk mengganjal perutnya yang lapar.

Tzuyu pun segera mengemasi buku-bukunya kedalam tas mengabaikan pesan Sana dan bergegas pergi.

-------

Sasha berjalan angkuh melewati lobby utama sekolah dengan sepasang AirPods putih tertempel ditelinganya.

Sorot matanya yang dingin sukses membuat beberapa murid cupu korban bullyannya itu tertunduk takut menyadari kehadirannya.

Sasha yang hendak menaiki tangga untuk sampai di kelasnya mendadak menghentikan langkah. Kala ekor matanya menangkap satu objek yang amat ia benci tengah berlari dikoridor kantin. Sudut bibir Sasha tanpa sadar tertarik, membentuk senyuman miring dengan tatap berkilat, seolah menggambarkan siasat.

"Gosh! I hate her so much" desis Sasha seraya memperhatikan punggung Tzuyu yang menghilang dibalik pintu

Lantas, ntah apa yang membuat Sasha memilih berjalan ke arah kantin, membuat derap langkah yang berbalut sneaker warna-warni kebanggaannya itu mengundang beberapa toleh penuh waspada. Baru kemarin mereka merasa tenang melihat Sasha yang diam, sekarang rupanya mereka harus dibuat hati-hati kembali.

"Gue duluan" ujar Sasha menyela antrian Tzuyu yang sudah bersiap mengambil makanan

Tzuyu sedikit terkejut saat sinduk ditangannya tiba-tiba terampas alih dan pelakunya adalah Sasha

"Shaa, lo apa-apaan sih?"

Sasha menoleh dengan sorot datar "napa ? Gak suka?"

"Gue udah antri daritadi, lo kalau mau makan disini ya antri juga dong!" udah biasa Tzuyu melawan Sasha, tidak ada yang aneh dengan perdebatan keduanya.

"Wait, gue gak salah denger?" Sasha memutar badan menatap Tzuyu, alisnya terangkat penuh keangkuhan dan cemooh "lo baru aja nyuruh gue antri?"

Sasha terkekeh, menggeleng tak percaya.

"disekolah ini gak ada yang berani memerintah gue, selain mulut lo yang sok suci" Sasha menjeda ucapannya, berjalan satu langkah mengikis jarak

"Padahal gue yakin, mulai dari ujung kaki sampe ujung kepala lo, semuanya udah bekasan. Right?" Bisik Sasha, lantas mendapat dorongan keras dari Tzuyu.

"Jaga mulut lo ya sa!" Tzuyu berkata tajam, mencoba menyembunyikan harga dirinya yang tertampar keras.

Tentu Sasha tidak tinggal diam, dirinya baru saja mendapat serangan fisik untuk pertama kali, parahnya didepan umum. Untuk itu Sasha mengangkat tangannya hendak membalas Tzuyu

Namun, Pergelangan tangannya segera ditahan oleh Tzuyu hingga secara reflek wajah Sasha menabrak area dada Tzuyu, menyebabkan kerah seragam Tzuyu sedikit tersikap tanpa sepengetahuan pemiliknya.

Hickey?

Disaat itu, Sasha tiba-tiba mendapat flashback akan kejadian di toilet kapan lalu. Dimana saat dua kancing seragam Tzuyu terbuka lebar menampakkan  belahan dadanya yang sedikit menonjol. Dan tanpa izin mampu membuat Sasha berfantasi liar layaknya bajingan kebanyakan.

Uhh shit

Buru-buru Sasha bergerak mundur. Pipinya mulai merah padam. Ia tidak lagi berdebat ataupun membalas Tzuyu. Sasha memutuskan untuk kabur meskipun tatapan aneh kini membayanginya disepanjang kantin Sasha tidak peduli.

-------

Kelas pagi yang ditempati Tzuyu juga Sasha, cukup diluar dugaan karna berjalan sangat normal.

yang tidak normal adalah betapa diamnya Sasha.

Sasha terus menerus menatap sudut leher Tzuyu yang tertutup dibalik kerah. Sasha yakin ada bekas ruam merah keunguan terlihat disana. Nampak seperti bekas gigitan seseorang¿

Aneh, memikirkan hal itu tubuh Sasha tiba-tiba saja bereaksi panas. Saking panasnya, Sasha merasa kalau dirinya akan demam.

"Ji, remot AC mana"

"Nih" Sasha menerima remot dari Jihyo dan langsung mengaturnya pada suhu paling dingin

"Shaa, dari kemaren lo banyak diem. Ada sesuatu yang lo pikirin?" Tanya jeong

"Iya, gue ngerasa aneh banget ngeliat lo yang kayak gini" timpal Jihyo

Sasha menggeleng, kemudia terdiam sejenak. "Kalian liat hickey dileher Tzuyu?"

"Shaa, mending pake cara lain"

"Iya Shaa, coba cari cara yang sedikitnya lebih bisa diterima"

"Gue nanya??" Sasha dibuat mengernyit akan respon kedua sahabatnya

"Pertanyaan lo gak masuk akal, sumpah"

"Gue serius, sat?? Gue liat sendiri, ada bekas gigitan om-om dileher dia" geram Sasha

Jihyo dan Jeong bertukar pandang, keduanya menggeleng tak habis pikri.

"Gini lhoo Shaa. Meskipun kita ada di pihak lo, kita gak bisa nutup mata sepenuhnya tentang citra baik yang rival lo punya" Jihyo mengangguki ucapan Jeong

"Sekalipun semut, gak bakal ada yang percaya sama omongan lo Shaa" giliran Jeong yang mengangguki ucapan Jihyo

"Seriously?! Kalian ngebela dia?"

"Justru kita lagi nyelametin harga diri lo, Shaa. Jangan sampe lebel lo sebagai orang paling ditakuti, berubah jadi bahan olok-olok cuma karna lo milih cara paling rendah buat jatuhin lawan"

"Ah seterah kalian. Liat aja, gue bakal buktiin sendiri"

"Good luck ya Shaa. Jangan kecewa kalau ternyata yang lo liat, gak lebih dari bekas gigitan nyamuk"

Gigitan nyamuk?

Alih-alih takut kecewa seperti yang dibayangkan kedua sahabatnya, ntah kenapa jauh dari lubuk hatinya yang tertolak keras, Sasha justru sangat mengharapkan kekecewaan itu dengan tidak mengertinya.

Calon Mama is Mine (Tzuyu twice)Where stories live. Discover now