janggal

840 127 138
                                    

81+

Hot mum🥵
•Sayang, hari ini pulang sama aku.
•aku tunggu dibelakang sekolah.

Kak Sana ada disekolah?

Berbarengan dengan pesan yang didapat, bel pulang sekolah berbunyi. Tzuyu buru-buru merapikan bukunya, tidak ingin membuat Sana menunggu lama.

Tzuyu menoleh kesana kemari memastikan tidak ada murid lain yang sampai memergokinya. Terutama..

Damn!

Ketika sampai dibelakang sekolah. Tzuyu terkejut mendapati kekasih gelapnya itu tidak berdiri sendiri, melainkan bersama seseorang yang paling Tzuyu waspadai. Seseorang yang mungkin akan menjadi satu-satunya alasan penghancur hubungan gelap keduanya.

Sasha?

Tzuyu berharap ini adalah mimpi semata. Namun saat mata itu menubruk pandangnya dengan kilat marah serta jijik, Tzuyu menyadari satu hal-- ini nyata, dan Sasha sudah mengetahui segalanya.

"Jadi, cwk murahan itu? Pilihan mommy?" Sarkas Sasha bertanya menusuk pada Sana yang terlihat gelagapan didepannya

Sana melihat Tzuyu sekilas, lalu menggeleng cepat "Kamu jangan ngada-ngada, Sasha! Mana mungkin mommy macarin bocah ingusan. Selera mommy belum jatoh!"

Jderr!

B-bocah ingusan?

Bagai tersambar petir disiang bolong, Tzuyu menatap nanar kearah Sana. Tidak percaya, Sana yang biasa berkata manis tiba-tiba saja mengeluarkan racun semematikan itu dari mulutnya.

Sasha tersenyum mengejek kearah Tzuyu "kalau dia bukan pilihan mommy, terus mommy anggap dia apa? Mainan?"

"Y-ya" jawab Sana ragu-ragu "tepatnya- kami berdua hanya bermain-main"

"Jadi bener cuma mainan?"

Tzuyu menggeleng pelan, badannya terasa limbung. Jawaban Sana serta pertanyaan Sasha membuat Tzuyu berhasil tumbang pada rasa paling menyakitkan.

"Boleh dong mainannya sesekali Sasha mainin?"

Tzuyu lantas menutup telinganya melangkah mundur, tidak ingin menusuk hatinya lebih lanjut.

Ntah jawaban menyakitkan apa yang Sana beri, hingga membuat Sasha tertawa menggelegar memenuhi sisa pendengarannya saat Tzuyu memilih untuk lari menjauh dari tempat itu.

Tzuyu tidak mengerti, kenapa dia harus lari menjauh? Alih-alih mendekat memberi tamparan keras pada kedua pipi Sana

Brukk!

"Mau pergi kemana lo?!"

Tzuyu syok berat saat ntah Sasha tiba-tiba menarik dan memaksanya masuk kedalam sebuah ruangan asing. Tzuyu terpekik karena tubuhnya didorong jatuh keatas ranjang

Sasha sudah merangkak diatas tubuhnya dan menindihnya

"S-shaa.. m-mau apa lo?!" Tzuyu tercekat. Tangan Sasha terangkat membuka kancing seragam Tzuyu satu demi satu dan berhenti ketika Tzuyu menepis tangannya "stop, sha! Gue bukan jalang!" triaknya ketakutan

Pandangan mata Sasha semakin terlihat bergairah. Terlebih saat melihat leher Tzuyu yang bergerak naik turun karena menelan ludah. Pandangannya kemudian turun ke area kancing dada Tzuyu yang terbuka sebagian dan memamerkan payudaranya lebih banyak lagi

Sasha menyentuh payudara itu dan meremasnya sedikit "begini cara nyokap gue bekerja, hmm?" Kemudian Sasha menambah remasannya cukup kuat "atau begini?"

Sasha menahan pergerakan tangan Tzuyu yang coba menghentikan aksi bejatnya, dan menekannya kuat keatas kasur. "Jangan coba-coba lolos, Tzuyu! lo gak bakal bisa"

Sasha menenggelamkan wajahnya diarea dada Tzuyu. Menggeledah bongkahan tersebut menggunakan mulut serta lidahnya yang basah. Tubuh Tzuyu memang menggairahkan dan sekarang Sasha sangat terangsang.

"Shaa~" tubuh Tzuyu gemetar, harus merasakan bagaimana tangan Sasha merambat turun kebawah dan membelai pahanya.

"Please, Sasha. Berhenti! Uhh~"

Tzuyu berusaha berontak dan menggeliat tapi percuma karna tubuhnya yang sudah berhasil diambil alih. Tzuyu meringis saat rival diatasnya itu menyelipkan jarinya diantara kedua paha dan terus naik menekan daerah paling sensitif dari tubuhnya dengan sangat perlahan. Tzuyu menggeliat semakin keras

Sasha dapat mendengar desahan-desahan tertahan yang keluar dari mulut Tzuyu akibat permainan jarinya dibagian bawah

"Jalang, lo seksi banget! Ah, anjim gue gak kuat" Sasha mencondongkan wajahnya agar berada diposisi yang pas dengan Tzuyu. Bibir mereka sudah begitu dekat dan Sasha langsung melahapnya rakus

"Balas ciuman gue, Tzuyu" Sasha memaksa Tzuyu membuka mulutnya dan menggigit mulut itu agar terbuka. Setelahnya Sasha mendorong lidahnya untuk masuk, dan betapa terkejutnya Sasha saat merasakan lidah Tzuyu menyambut baik permainan lidahnya.

Sasha membuka matanya sekedar untuk mengintip, dan pemandangan pertama yang Sasha lihat adalah hal mustahil dimana mata Tzuyu yang terpejam seolah menikmati ciuman mereka. Lebih tidak masuk akal lagi, Tzuyu merangkul leher Sasha hingga ciuman keduanya menjadi semakin dalam dan panas.

Terakhir paling fatal, Sasha merasakan tangan Tzuyu terlepas dari lehernya dan bergerak perlahan turun ke pinggul, sampai ke paha bagian dalam Sasha, dan masih terus bergerak berbahaya menuju area kewanitaannya yang sadari tadi sudah terasa sangat basah. Suara desahan yang hampir seperti geraman terdengar serak keluar dari mulut Sasha

Sasha merasa jantungnya berdisko 99x lipat, riak bergelombang menguasai perutnya, sekujur tubuhnya bagaikan terbakar.

Brengsek! Gue mo pingsan!

Tiba-tiba terdengar suara bel sangat keras dan berhasil membawa Tzuyu kedalam realita.

Dengan nafas terengah-engah, Tzuyu membuka matanya lebar, lalu memposisikan badannya tegak diatas bed. Jantungnya berdetak kencang seiring dengan keringat yang mengalir deras melalui pelipisnya yang putih.

"T-tadi itu mimpi?" Tzuyu bergumam menatap kosong ke sekeliling ruang UKS yang sepi tanpa penghuni. Pikirannya mendadak linglung

Tzuyu sampai menampar pipinya beberapa kali agar dirinya cepat tersadar dan mampu berpikir tenang.

Baru kali ini, Tzuyu bermimpi sangat kotor dan memalukan. Terlebih yang menjadi objek panasnya adalah Sasha dan bukan Sana?

Lebih memalukan lagi, mimpi yang Tzuyu alami barusan nampak terasa nyata. Seperti memang baru saja terjadi

Tzuyu mengusap wajahnya kasar, jemari lentiknya terangkat menyisir rambut panjangnya yang berantakan kebelakang.

Ohh shit!

Tzuyu menunduk menyadari kancing seragamnya yang terbuka menampilkan dada polos dengan bra yang melingkar diperutnya. Seketika itu Tzuyu menyesal telah meminum obat pusing yang mengandung kadar ngantuk berat didalamnya. Sampai-sampai sepanjang tidurnya, Tzuyu tidak sadar telah melakukan tindakan tak senonoh atas dirinya sendiri.

Oh ya ngomong-ngomong sebelumnya, pas pelajaran terakhir Tzuyu sengaja absen satu pelajaran dikarenakan kepalanya yang mendadak pusing. Tenang aja, Tzuyu udah dapet izin dari guru yang bersangkutan kok. Justru gurunya itu juga yang menyarankan Tzuyu agar segera pergi ke UKS dan beristirahat.

Usai merapikan penampilannya yang ucut-ucutan, Tzuyu bersiap pergi dari ruangan itu. Tidak lupa Tzuyu mengecek ponsel miliknya yang sudah dipenuhi rentetan notif dari Sana.

Tzuyu tersenyum. Ada leganya semua yang Tzuyu alami barusan cuma sebatas mimpi. Karna itu artinya Tzuyu belum kehilangan sosok Sananya yang asli. Sananya yang seksi dan perhatian

Sementara ditempat yang sama, tanpa sepengetahuan Tzuyu, seseorang tengah bersembunyi dibalik loker obat-obatan. Sasha mengeratkan kedua tangannya pada tumpuan dibelakang untuk mempertahankan keseimbangannya, kakinya terasa seperti agar-agar, nafasnya tidak beraturan, dan dadanya turun naik dengan cepat. Pikirannya masih dikabutkan oleh nafsu, sehingga Sasha belum bisa memahami apa yang telah dirinya lakukan terhadap Tzuyu, dibawah alam sadarnya.

---

Part ini dapat dipahami gak sihh?? Terlepas dari kalimatnya yang serasa acak-acakan 🥀

Calon Mama is Mine (Tzuyu twice)Where stories live. Discover now