aurora

1K 130 106
                                    

Kim Sana, perempuan berdarah jepang itu sampai tak mengedipkan matanya, melihat ciptaan tuhan yang sangat mempesona tersebut. Detakan jantungnya tak karuan saat memergoki Tzuyu mencuri pandang kearahnya, namun Tzuyu langsung membuang pandangan itu kembali saat tatap mereka bertemu.

Selama menyapa teman-temannya, menyalami mempelai, dan berbasa-basi sebentar. Tzuyu samasekali tidak melihat kearah Sana. Bahkan ketika jarak keduanya begitu dekat Tzuyu masih pura-pura tidak melihat. Tidak berani melihat mata Sana yang liar menelanjanginya

Sana meneguk sedikit wine ditangannya, ia beringsut mendekati Tzuyu saat dirasa keadaan mulai lengah. Memilih berdiri tepat dibelakang tubuh Tzuyu, lalu mencondongkan wajahnya ke depan. "Cantik" bisik Sana, tepat ditelinga Tzuyu.

Sudah pasti Tzuyu terkejut, tubuhnya saja sampai menegang saat merasakan hembusan nafas Sana menerpa halus telinga dan juga kulit pipinya.

"Cantik doang?" Tzuyu bertanya sesantai mungkin, tanpa menolehkan wajahnya untuk melihat Sana dibelakang.

Sana manarik sudut bibirnya tipis, ia kembali meneguk wine ditangannya. Mengawasi sekitar memastikan tidak ada satupun yang notice apa yang akan dia lakukan selanjutnya

"Cantik banget, sampai rasanya mandangin kamu aja gak cukup" bisik Sana lagi, kali ini lebih pelan dan seduktif

Sana membawa telapak tangannya meraba punggung Tzuyu yang naked, lalu berganti jari tengahnya bergerak naik turun seirama disana hingga ke pinggul, membuat tubuh Tzuyu meremang. "aku mau bibir aku disini, basahi kamu-- malam ini"

Uhukk.. uhukk

"Shaa, lo gapapa?"

Beberapa mata tertoleh panik pada Sasha yang sepertinya tersedak oleh minumannya sendiri. Sasha mengucek matanya pelan, lalu mempokuskan pandangannya kedepan. Sasha nampak memastikan sesuatu

Disana terlihat mommynya tengah asyik mengobrol dengan temannya, bu kepsek.

Apa sebelumnya dia salah lihat? Dimana Tzuyu? Sasha yakin tadi Tzuyu ada disitu, berdiri didepan mommynya dan juga bu kepsek. Dia juga sempet notice bagaimana tubuh Tzuyu dengan kurang ajarnya menggeliat ditempat umum seperti ini.

Sasha menggelengkan kepalanya kuat-kuat, memastikan kalau dirinya belum terpengaruh alkohol

Sasha penasaran, sebenernya apa yang dilakukan bu kepsek tua itu pada tubuh Tzuyu dibelakang? Bener-bener gak tau tempat! Memanfaatkan suasana gelap dibawah lampu kerlap-kerlip untuk berbuat mesum. Sangat menjijikkan!

"Kalian liat Tzuyu dimana?"

"Hah? Lo mabok Shaa?"

"Gue nanya serius??"

"Tadi gue liat dia jalan ke sana" tunjuk Jihyo mengarah jam 3 "pergi keluar atau toilet mungkin, kurang tau"

Sasha mengangguk, dia hendak pergi "Ehh, tapi tumben lo nanyain Tzuyu? Lo gak ada niatan buat ngajakin dia berantem disini kan?" Selidik Jihyo menahan pergerakan Sasha

"Shaa, sebaiknya lo jangan gegabah. Ini moment penting nenek lo anjir, jangan bikin gaduh" timpal Jeong

"Apa sih! Orang gue pergi mau cari angin" ujar Sasha melenggang gitu aja, meninggalkan kedua sahabatnya penuh curiga.

-------

Tzuyu mengipasi wajahnya yang terasa panas, merilekskan sisa-sisa getaran ditubuhnya. Bisa-bisanya bisikan kotor Sana hampir membuat dia basah bahkan sebelum bibirnya bener-bener menari diatas tubuhnya.

Mulut seksinya itu bener-bener mesum! Namun Tzuyu suka

Tzuyu mendongak memastikan kembali penampilannya didepan pantulan cermin. setelah dirasa cukup, Tzuyu membuka pintu kamar mandi. Ia terkejut melihat perawakan Sasha berdiri di lorong toilet membelakanginya.

"Shaa"

Sasha berbalik, tatapannya always tak mengenakkan seperti biasa.

"Udah puas?" Sasha mendesis tajam

"Apa?"

"Udah puas bertingkah murahannya?" Lanjut Sasha tanpa berpikir dua kali

"Maksud lo?"

"Jangan pura-pura bego. Lo tau maksud gue"

"Sumpah. Lo ngomong apa sih Sha?"

"Lo kalau ngejablay emang suka gak tau tempat gitu ya?"

"Jaga mulut lo, Shaa! Gue gak semurahan yang lo pikir"

"Oh ya?! Tapi.. harus banget sama orang yang udah beranak?"

Deg

Tzuyu membeku ditempat

Sasha-- udah tau?

"kaget ya karna gue tau rahasia lo yang lain?" Sasha terkekeh sinis "Segitu gak lakunya lo dimata lajang, sampe istri orang aja lo embat. Mana udah tua, anaknya juga udah lima. Dibayar berapa lo?"

Mendengar kelanjutan dari perkataan Sasha, diam-diam Tzuyu bernafas lega. ia lega karna artinya Sasha belum tau sejauh itu tentangnya.

"Bukan urusan lo"

Sasha manggut-manggut mengangkat kedua bahunya acuh "bukti yang kemaren masih gue simpen btw"

Lagi

Sasha berhasil membuat Tzuyu kembali membeku

Tzuyu mengepalkan kedua tangannya erat-erat, berusaha menyembunyikan perasaan terancamnya. Ia pun memilih untuk pergi melewati Sasha, namun tentu saja Sasha segera menghalangi jalannya menggunakan satu tangan.

"Pake"

Tzuyu mengernyit saat tanpa diduga tangan Sasha yang lain menyodorkan sebuah jaket oversize ke hadapannya.

"Cepetan pake" titah Sasha sekali lagi

"Gue gak butuh jaket?"

"Pake gak?!"

Tzuyu menjadi was-was sendiri, apa Sasha sedang mencoba ingin meringkusnya menggunakan jaket itu? Mengingat disekitar toilet cuma ada mereka

"Gue gak mau!"

"Lama lo"

Brukk!

"Akh"

Sasha membalik tubuh Tzuyu sedikit mendorongnya ke dinding, lalu dengan sekali gerakan jinjit Sasha langsung melampirkan jaketnya ke bahu Tzuyu. Menutup full aurora punggung Tzuyu yang terbuka menggunakan jaket miliknya itu (ajskskskskjsjsk)

"Berani lo lepas, gue sebar cupang lo yang ada diponsel gue!" Peringatnya penuh penekanan

Calon Mama is Mine (Tzuyu twice)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin