sisi egois

1.1K 130 91
                                    

Sana baru saja tiba di apartemen Tzuyu sepulang dari acara dinner nya bersama Nenek dan juga Sasha. Ia berjalan masuk seraya memanggil partner mesumnya yang tumben-tumbenan tidak ada sahutan dari dalam ruangan.

Begitu ditelusuri, rupanya gadis jangkung itu tengah asik melamun diatas kasur dengan posisi tengkurep membelakangi pintu kamar. Saking asyiknya melamun sampai-sampai Tzuyu tidak menyadari suara ceketan dari pintu kamarnya yang terbuka saat ini.

Tanpa berkata, Sana lantas meletakkan tasnya terlebih dahulu diatas meja rias, melepas blazer kemudian melangkah menaiki ranjang dimana sang kekasih¿ berbaring telungkup.

Hotpants yang dikenakan Tzuyu terlihat sangat pendek dan ketat menampilkan kaki jenjangnya yang putih mulus serta lekukan pahanya yang menggoda, ditambah atasan kemeja putih kebesaran yang nerawang semakin menambah kesan panas dimata Sana.

Alih-alih ikut berbaring disamping Tzuyu, Sana justru merangkak memposisikan badannya push up diatas tubuh Tzuyu. Kedua lengannya mengunci Tzuyu dari sisi kiri dan kanan sebagai tompangan agar tidak terlalu menindihnya. Hanya bagian pinggulnya saja yang tertimpa

Sana dapat merasakan reaksi Tzuyu yang menegang dibawahnya. udah pasti kagetlah ya!

"k-kak Sana?"

Sana tersenyum, ia senang dunianya sudah kembali sadar.

"Ngelamunin apa hmm?" Sana berbisik seduktif lalu dengan jahil meniup cuping telinga Tzuyu dan mengulumnya dengan sensual

Tzuyu yang kegelian reflek menutup mata serta menggigit bibir bawahnya agar tidak sampai melenguh

"Jawab, sayang" tuntut Sana disela cumbuannya

"ummhh a-aku, shh~" Tzuyu kesulitan untuk berkata, apalagi saat dirasa jilatan Sana semakin turun menelusuri permukaan lehernya yang tidak tertutupi kemeja

"Apa hmm?"

"Aku aku- uhh"

Shitt

Tzuyu seperti orang dongo. Dia tidak tahan dengan permainan lidah Sana. Tzuyupun memutar badannya menyebabkan permainan itu terlepas otomatis dan kini tubuh Tzuyu telentang dibawah Sana dengan nafas sedikit tersengal.

Sana terkekeh. Sebelah tangannya terangkat membelai wajah Tzuyu, menyingkirkan helaian rambut yang menghalangi pandangannya "ada yang lagi kamu pikirin selain aku?" Tanya Sana masih betah memainkan anak rambut Tzuyu

Tzuyu berpikir sejenak bahwa bukan hal baik untuk menceritakan apa yang tengah mengganggu pikirannya sejak tadi.

Tentang bagaimana perlakuan Sasha padanya, juga tentang ancaman itu... Tzuyu bahkan tidak mampu memprediksi sekiranya tindakan apa yang akan diambil Sana jika sampai mulutnya bocor mengadukan semuanya pada Sana

Lantas Tzuyu menggeleng, meraih jemari Sana menghentikan sesaat aktivitasnya.

"Ada, tapi akan segera aku atasi" jawab Tzuyu seraya memasuki jemari Sana kedalam mulutnya. Berusaha menyembunyikannya ketidak yakinan yang terpancar

Sana berdecak, keduanya memang sudah sepakat untuk tidak terlalu mendobrak privasi masing-masing. Kecuali atas keinginan mereka sendiri

Demi menghindari pembahasan lebih lanjut, Tzuyu iseng memainkan jemari Sana didalam mulutnya. Mengeluar-masukkan jemari itu dengan gerakan menggoda.

"Sshh"

Sana mendesis pelan merasakan gejolak hormonnya yang kembali ditarik untuk bangkit. Buru-buru Sana menjauhkan tangan miliknya dan Tzuyu menatap Sana dengan tajam karna mulutnya merasa kehilangan

"Sengaja banget godain aku hmm?"

Tzuyu tersenyum miring, tidak membantah samasekali pernyataan Sana. ditariknya kerah baju Sana agar tubuh mereka menempel tanpa celah menciptakan hawa panas dimalam yang dingin.

Tzuyu menjilat bibir bawahnya, memasang ekspresi sebinal mungkin lalu mengeluarkan tatap polos andalannya

"Fuck me mumhh~"

Oh gosh!

Dengan sekali hap, Sana menyambar bibir merah Tzuyu dan melumatnya kasar.

Tzuyu yang sudah siap akan serangan tersebut, langsung mengalungkan kedua tangannya dileher Sana dan membalas ciuman gadis lebih tua itu tak kalah rakus.

"Mmhh"

Tzuyu mengelus punggung mungil Sana, tangannya menelusup masuk kedalam kemeja yang Sana kenakan. Membelai pinggang serta perutnya lalu beralih meremas bongkahan padat yang mana membuat Sana mendesah disela-sela pangutan mereka

"eughh~ shh"

Sana menekan tengkuk Tzuyu lalu memiringkan kepalanya untuk memperdalam ciuman. Ia menggigit bibir bawah Tzuyu dengan kuat hingga gadis muda itu membuka mulutnya. Lidah Sana langsung menerobos masuk menyapa lidah Tzuyu. Menghisap dalam benda tak bertulang itu dan mengajaknya untuk saling berbelit.

"Ahh~"

Mereka tampak sangat menggairahkan dengan mengacak rongga mulut satu sama lain seolah tak ada satupun yang ingin mengakhiri.

Huh

Sana melepaskan pangutan mereka ketika merasakan pasokan oksigen mulai habis. Tzuyu terengah dibawahnya dengan wajah sayu dan mata yang memancarkan nafsu birahi. Bibirnya memerah dengan sedikit terbuka membuat Sana melayangkan satu kecupan kecil diatasnya

"You're hot" bisik Sana tepat dibibir Tzuyu

"Ummm- thanks¿"

"Mau lanjut?" Tanya Sana sembari mengendusi leher Tzuyu. sebelah tangannya masih aktif menggerayangi anggota badan Tzuyu yang lain.

Tzuyu menggeleng, menolak tawaran Sana "kakak belum mandi"

"Mandiin ya?"

"Aku udah mandi"

"Yaudah lanjut dulu, biar nanti kamunya mandi lagi"

"Kak-"

Sana yang memang sudah diujung nafsu pun kekeh. Berharap Tzuyu mengiyakannya

Lalu dengan gerakan lihai Sana membuka tiga kancing kemeja Tzuyu hingga perlahan-lahan menampilkan tulang selangkanya yang... Arrrrgghh tunggu!

alis Sana menukik sebelah melihat adanya plester yang menempel disana "leher kamu luka?"

"H-huh luka? Ehh-- Iyaa. tadi sore selagi aku piket gak sengaja kena ujung sapu" ucap Tzuyu nyengir mencoba tidak menimbulkan kecurigaan

"Sini aku cek, takutnya infeksi kalau ditangani asal-asalan"

Tzuyu menggeleng menahan pergerakan Sana "udah aku olesi salep juga sebelumnya"

"Tapi-"

"Aku gapapa kak, suer!"

Sana menatap curiga Tzuyu dengan main-main. Jujur saja, Sana mulai tidak suka dengan garis yang membatasi privasi antara dia dan miliknya. Entah sampai kapan Sana mampu menyembunyikan sisi egoisnya selama ini demi membuat Tzuyu terus betah disampingnya.

Cup

"Aku siapin air hangat dulu buat kakak mandi" pamit Tzuyu buru-buru beranjak setelah meninggalkan kecupan manis dibibir Sana

Begitu Tzuyu masuk ke kamar mandi, Sana lantas mengambil ponselnya. Mengirim pesan pada seseorang

Sana
•kirim rekaman cctv yang ada dikelas xx
•sekitar sore hari ini

Bu Naya kepsek
Gue lagi main kuda-kudaan•
Jan diganggu dulu napa🙄

Sana
•sekarang

Bu Naya kepsek
Yeahh🙏

Calon Mama is Mine (Tzuyu twice)Where stories live. Discover now