molning mom

1.1K 133 201
                                    

221++

⚠️Plis banget yang umurnya belum nyentuh 220, dilarang keras memasuki area😭

Tzuyu menatap takut-takut kearah Sana yang berwajah memerah dengan rahang yang mengeras. Urat-urat ditangannya menonjol pun juga samar dilehernya. "Kak~" Sana tetap diam mendengar panggilan Tzuyu, gadis lebih tua itu mencengkram erat setirnya, dia seolah tuli, hatinya tertutup kabut cemburu. Membayangkan miliknya direbut sang putri, membuat Sana marah besar.

Tzuyu mengigit bibir bawahnya, kemarahan Sana adalah momen yang paling ia hindari. Tapi malam ini sepertinya ia tidak bisa lolos

Mobil Sana terparkir diparkiran bawah gedung apartemen, keduanya masih berdiam didalam mobil dengan pikiran yang masih berkecamuk di kepalanya masing-masing. Lama tak ada perbincangan, Sana memutuskan keluar terlebih dahulu, Tzuyu menyusul. Dia memberanikan diri menggapai lengan Sana saat mereka sudah sampai di ruang unit apartemen. "Kak, kita butuh bicara"

Sana menatap tangan mereka yang terpaut, lalu beralih menatap Tzuyu dingin. Tatapan dingin yang baru pertama kali Tzuyu lihat seumur dia mengenal Sana. Sana memang terkenal dingin, tapi sebelumnya kedinginan itu hanya ditunjukkan pada orang lain.

"Aku gak nerima perjodohan itu kak, a-aku udah berusaha nolak" jelasnya hati-hati "tapi Sasha keras kepala dan tetep mau lanjutin drama ini. Sekalipun dia udah tau aku punya seseorang, dia gak peduli. Aku gak ngerti kak"

Sana mengangkat satu alisnya, "she loves you?"

Tzuyu mendadak terdiam, tidak mendapati jawaban atas pernyataan Sana.

"tanggung jawab, Chou Tzuyu. Lo udah lancang buat gue sejatuhnya suka kedalam pesona lo"

Tiba-tiba saja bisikkan Sasha kapan lalu terngiang di kepalanya, lantas Tzuyu menggeleng  dan kembali memfokuskan tatapannya pada Sana yang saat ini nampak mengintimidasi

Tzuyu beringsut mundur saat Sana perlahan mendekat, tatapan Sana tidak lepas dari lengan kiri Tzuyu yang terdapat cincin bukti suksesnya lamaran Sasha.

"dia mencintai kamu dan beraninya kamu beri dia kesempatan"

Menyadari arah pandang Sana, Tzuyu menunduk dan buru-buru melepas cincin tersebut dari jemarinya, lalu Tzuyu lempar asal begitu saja, hingga cincin itu tergelinding ke celah pintu luar apartemen yang sedikit terbuka.

"A-aku gada pilihan lain kak, aku terpaksa. tadi kakak liat sendiri, ada orang tua aku disana"

Ekspresi Sana saat ini sangat mengerikan tanpa dirinya sadari, perlahan langkahnya semakin memepet partner nakalnya ke tembok, lalu tangan Sana terangkat menurunkan tali dress yang tersimpul dipundak Tzuyu, Merambat kebelakang untuk menggapai resleting kemudian menariknya hingga dress yang dikenakan Tzuyu terlucut kebawah lantai

Mata Tzuyu terpejam otomatis, dia tidak sanggup dengan keasingan yang terjadi. Sana berhasil membuatnya gugup sekaligus takut

Pada tatapannya saat ini, dapat terlihat sesuatu yang berbahaya. Sana sedang memikirkan hal apa yang perlu dirinya lakukan untuk menghukum partner nakalnya ini.

Tidak membutuhkan waktu lama, timbullah seringai menghiasi bibir Sana. Dia menjauhkan dirinya sebentar untuk mengambil dua borgol yang ada di laci, sebelum kembali mendekat dan memasangkan satu-persatu borgol itu pada kedua tangan Tzuyu.

Tzuyu terkejut dan lantas matanya terbuka menyaksikan tangannya yang sudah diborgol "k-kak, ngapain?" Tanyanya gugup dan heran, masih mencoba ber positif thinking

"Hukuman"

Sebentar, hukuman?

Melihat borgol ditangannya, seketika Tzuyu dibuat flashback

Calon Mama is Mine (Tzuyu twice)Where stories live. Discover now