bimbang

935 128 126
                                    

Tzuyu mendorong tubuh Sana hingga punggung gadis itu menabrak dinding kamar mandi. Menghimpitnya seraya mencium bibir Sana dengan haus. Sana menolak untuk bergelut di bathtub, dan mereka memilih untuk mandi dibawah derasnya shower.

Merasa bahunya didorong halus, Tzuyu melepas ciuman hanya untuk mendapati Sana meraih botol sabun dan menyerahkan sabun itu pada Tzuyu, mengkodenya untuk menyabuni keseluruhan badan Sana.

Tzuyu menerima kode itu dengan tingkat kepekaan lepas landas, dan mulai menyabuni dada Sana serta bagian lain tubuhnya.

Sementara yang dilakukan Sana adalah mengalungkan kedua tangannya dileher Tzuyu. Mengecupi leher putih mulus tersebut dengan penuh gairah. Tzuyu sempat menghentikan pergerakannya saat ciuman Sana turun ke dada sintal Tzuyu dan meninggalkan beberapa jejak keunguan disana.

"Eunghh~"

Kuku jemari Tzuyu menggores kulit punggung Sana yang sudah dirinya lumuri sabun, terasa begitu licin hingga Sana semakin bernafsu. Apalagi ketika Tzuyu tidak sengaja meloloskan desahan, Sana menyeringai puas.

>>>>

Tzuyu mendesah lega, lalu menyugar rambut setelah mereka berdua menyelesaikan permainan panasnya dikamar mandi. Sedangkan Sana memilih untuk duduk bersantai sembari berkutat dengan laptop kerjanya.

Tzuyu kemudian tersenyum, ia melangkah berjalan mendekat menyingkirkan laptop Sana lalu menduduki pahanya.

Sana menengadahkan kepalanya menatap Tzuyu, hal yang sama dilakukan Tzuyu yang menundukkan kepala demi menjangkau bibir Sana. Mengecup dengan bibirnya lembut dan singkat.

Darah Sana berdesir. Hangat menjalari tubuhnya dan ia dapat merasakan panas diwajahnya.

Sana merengkuh Tzuyu agar semakin merapat, menelusupkan tangannya kedalam baju kebesaran Tzuyu lalu mengelus-elus punggungnya sensual

"mau nambah, hmm?"

Dengan mata terpejam menahan desah, Tzuyu menggeleng "masih lemes"

Sana mempoutkan pipinya menahan diri agar tidak sampai menerjang Tzuyu yang kini amat menggoda dihadapannya "Nenen aja ya, boleh?"

Tzuyu membuka mata terkesiap "nenen aku masih merah kak. Kalau di nenenin lagi nanti makin perih"

"Janji, kali ini gak gigit"

"Pelan-pelan ya tapi"

Sana mengangguk antusias, lalu menaikkan baju Tzuyu. Mengeluarkan buah dada itu dan memasuki kedalam mulutnya😭

Tete sebelahnya tidak Sana biarkan menganggur, ia mainkan dengan tangannya. Memilin nipple berwarna merah Tzuyu dan sesekali menariknya membuat Tzuyu meringis ngeri

"Shh kak~"

"Apwa sayang?"

"Ngilu kak yaampun, pelan-pelan maininnya" desis Tzuyu tertahan

"Mwaaf soalnya gemwesin"

Akhirnya Tzuyu pasrah, membiarkan lidah Sana mengeksplor payudaranya layak bayi lupa daratan.

Untungnya hal tersebut tak berlanjut lama sebab ponsel milik Tzuyu berdenting menyudahi.

"Siapa?"

Calon Mama is Mine (Tzuyu twice)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن