Tzuyu & topengnya

1K 135 92
                                    

"sarapan yang cukup, sayang"

"Nih, mamah tambahin rotinya"

"Sini papa bantu olesin coklatnya"

"Atau mau pake selai kacang? Mamah ambilin didapur"

Tzuyu yang ikut riweh melihat keriwehan orang tuanya di jam sarapan lantas bersuara "Mah! Pah!"

"I-iya sayang?"

"Udah ya. Tzuyu udah gede, Tzuyu bisa sendiri" ujar Tzuyu seraya mengambil roti diatas piring dan memasukkan cepat kedalam mulutnya tanpa diolesi apapun

Mamah dan papah Chou menatap secara bergantian, keduanya menyadari mood Tzuyu tidak dalam keadaan baik. Merekapun memutuskan untuk pokus pada sarapan masing-masing sambil sesekali melirik anaknya, tetap memastikan asupan perutnya cukup.

"Tzuyu udah selesai" kata Tzuyu mengelap sisa minuman susu dibibirnya "Tzuyu izin berangkat" lanjutnya seraya meraih tas

"Papah anter"

"Mamah ikut"

"Gak usah" tolak Tzuyu setelah menyalami kedua orang tuanya yang nampak keheranan mendengar rentetan penolakan putrinya yang kerap terjadi akhir-akhir ini

"Sayang, tunggu-tunggu! Putri papah kenapa hmm? Ada masalah?" Kata papah Chou menghadang langkah putrinya yang hendak pergi

Mamah Chou ikut berdiri meraih pundak Tzuyu "kamu baik-baik aja kan disekolah? Gada yang jahatin kamu?"

Tzuyu membuang nafas, kemudian menggeleng membalas tatapan khawatir dari kedua orang tuanya  "Gada, Tzuyu gapapa. Cuma akhir-akhir ini emang lagi banyak tugas aja" bohongnya tersenyum tipis

Cup

Satu kecupan tulus Chou daratkan di pucuk kepala Tzuyu

"Jangan terlalu diporsir, nak. Belajar sewajarnya aja ya sayang"

"Iya sayang, bener apa kata papah. Mau nilai kamu jelek, mau nilai kamu bagus. Kami tidak terlalu mempermasalahkan. Yang Penting kamu enjoy ngerjainnya" sambung mamah Chou

"Papah dan mamah gak perlu khawatir. Tzuyu bukan anak kecil lagi. Tzuyu yang sekarang udah bisa pertimbangin mana yang harus Tzuyu lakuin dan mana yang nggak perlu. Percaya deh" kali ini senyuman Tzuyu lebih lebar

Papah Chou elus lembut kepala Tzuyu penuh sayang "beneran gak mau papah anter? Jarang-jarang lhooo kita kumpul bareng. Apalagi semenjak kamu mutusin buat tinggal di apart, kamu jadi keliatan gak betah dirumah" ucapnya pura-pura merajuk

"Hehe lain kali ya, pah, mah"

Merasa tidak ada lagi celah untuk membujuk, akhirnya Mrs dan Mr.Chou pun hanya bisa pasrah merelakan putri semata wayangnya naik taksi. Karna kebetulan supir rumah lagi libur

"Yasudah kamu hati-hati dijalan. Janji putri papah harus selamat sampai tujuan. Terus jangan lupa buat sering-sering pulang, karna disini papah dan mamah selalu kangenin keberadaan kamu. Jangan skip makan, slalu sedia jaket kalau ada kegiatan malam. hubungi kami kalau ada keperluan penting maupun gak penting. Ingat, anak papah gak hidup sendiri didunia ini. Selamanya kita akan selalu ada buat kamu"

Tzuyu menunduk, dengan ragu ia mengangguki perkataan papahnya. Ntah kenapa mendengar hal itu membuat Tzuyu hampir meneteskan air matanya. Tzuyu merasa tidak tahan dan memilih untuk cepat-cepat berangkat saja.

"pah, mah," tiba-tiba saja Tzuyu menghentikan langkahnya saat sudah sampai diambang pintu "makasih karna kalian udah menjadi orang tua terbaik yang selalu berusaha ada buat Tzuyu" jedanya sebentar sekedar menundukkan pandangan

"Dan, bukannya bagus ya kalau Tzuyu mutusin buat perlahan-lahan mandiri?" Tanyanya tiba-tiba tanpa menatap. Tidak ingin melihat ekspresi tidak setuju yang mungkin muncul dari raut muka kedua orang tuanya saat ini

Calon Mama is Mine (Tzuyu twice)Место, где живут истории. Откройте их для себя