kelembutan

966 90 204
                                    

Di kantor, Sana menyender lelah pada kursi kebesarannya seraya mencengkeram erat bolpoin merah ditangannya.

Matanya tertutup rapat. rangkaian penyesalan atas sikapnya tadi pagi begitu mengganjal. Ia sadar, Tzuyunya sudah ia lukai habis-habisan

Namun demikian pula terjadi padanya. Sana tidak punya pilihan lain dan iapun ikut tersakiti. Sana tidak pernah merasa seterpuruk ini sebelumnya.

Saat matanya terbuka. cairan hangat meleleh dari sana. Sana menundukkan kepalanya di depan. Bergumam kata maaf berulangkali.

Sana membuang nafas panjang dan mengacak rambutnya frustasi. Bayangan wajah kecewa Tzuyu membekas dalam ingatan nya.

Sana merasa sangat pusing sekarang, namun perlu di ketahui. Ini semua karena ulah nya. Sana melirik sekilas ponsel di meja. Mengambil nafas gusar mengingat Tzuyu belum membalas pesannya.

Diambilnya ponsel tersebut dan ditatapnya wallpaper bergambarkan pose hot Tzuyu yang menghiasi layar utamanya dengan sendu. Hingga tatapan Sana jatuh pada widget kalender yang tertera dilayar

Oh shitt! Sekarang 16 Agustus?? Yang artinya jadwal merah Tzuyu akan segera tiba.

Sana menjadi panik sendiri, mengingat Tzuyu memiliki kebiasaan 'berlebih' ketika menjelang red days. Sejujurnya itu hal yang normal, yang tidak normal adalah pikiran Sana saat ini. Ia takut sesuatu mungkin terjadi, mengetahui neneknya tadi pagi menyuruh Sasha mengantarkan Tzuyu pulang.

Tidak! Bukan berarti Sana tidak mempercayai Tzuyu, dia hanya ragu pada gen-nya sendiri yang melekat di diri Sasha.

Takut anaknya tersebut memanfaatkan kesangean Tzuyu, dan berakhir mereka berdua sama-sama terbuai.

no!

Sana menggeleng kuat, mencoba tenang. Masih ada kemungkinan Sasha langsung pulang begitu usai mengantar Tzuyu. Ya-- Jadi, diusirnya pikiran kotor itu jauh-jauh.

Namun sekali lagi, sekedar untuk meyakinkan. Sana lantas meraih kunci mobil miliknya. Kemudian berjalan tergesa, bertekad pergi kerumah Tzuyu. Tidak peduli apapun resikonya, Sana harus memastikan Tzuyu kini sudah aman dirumahnya.

(Panik gak tuhh🤣)

------

81+⚠️

"Tzuyu, calm down" Sasha berbisik pelan, memeluk erat tubuh bergetar Tzuyu dari belakang.

"L-lepas, Shaa" ronta Tzuyu lemah ingin dilepaskan, Tzuyu merasa dirinya sangat kotor. 

Sasha menggeleng, menciumi tengkuk Tzuyu dalam rengkuhannya. Berharap dapat menenangkan

Mata Tzuyu berkaca. Perasaannya bergetar. Tak percaya dirinya bisa sampai melewati batasan. Apa yang sudah dia lakukan? Tidak seharusnya ia bertindak tak senonoh pada Sasha, stelah apa yang dilaluinya semalam bersama Sana.

Air matanya berjatuhan menetes. Gadis jangkung itu menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Bahunya naik turun karna ledakan tangis yang tak terbendung.

"Lo bener, Shaa.. g-gue murahan" lirih Tzuyu di sela-sela tangisannya.

Sasha melepas dekapannya, dihadapkannya wajah Tzuyu. Ditatapnya kedua mata sembab bercucuran air mata didepannya "hey, Tzuyu, liat gue" pinta Sasha menghapus lembut butiran bening itu "gue tarik semua kata-kata pedas gue selama ini, okay? Gue gak pernah bener-bener nganggep lo murahan" Sasha sungguh-sungguh

Calon Mama is Mine (Tzuyu twice)Where stories live. Discover now