liat aja

998 127 124
                                    

Sasha berjongkok tepat didepan pintu apartemen SaTzu yang tidak sepenuhnya tertutup rapat, tangannya dengan gemetar mengambil benda moengil mengkilat yang tergeletak di dekat kakinya.

"Kenapa lo tiba-tiba mau dijodohin sama gue, Shaa?"

"Karna gue mau?"

Tzuyu menghembuskan nafasnya tak habis pikir "lo udah tau kalau gue-"

"Murahan? Iya gue tau lo murahan. Gue juga tau lo bodoh dan bermuka dua. Di depan berlagak baik sementara dibelakang lo simpanan orang"

"itu kan yang mau lo bilang?"

Mata Tzuyu terpejam, mengangguki semua penghinaan Sasha yang bener adanya. Tapi bukan cuma itu

"Ada satu hal besar yang gak lo ketahui dari gue"

"Gue gak peduli"

"Ada seseorang.."

"I know. Bu naya, simpanan lo? Gue gak takut tuh saingan sama emak-emak anak 5"

Tzuyu terbelalak "bukan, Sasha! Lo salah paham selama ini. Gue gada hubungan apapun sama bu naya"

Sasha mengangkat kedua bahu acuh "Gue tetep gak peduli"

"gue gak yakin lo masih mau lanjutin perjodohan ini, setelah lo tau siapa orang itu, Sha. Percaya dehh" Tzuyu tersenyum hampa

"So please, Shaa.. jangan pernah sekalipun kepikiran buat berhenti benci sama gue. Apalagi nyimpen perasaan sama orang rusak kayak gue"

Sasha terkekeh sumbang berusaha mengabaikan suara-suara laknat yang terdengar dari dalam kamar. Cincin ditangannya Sasha remas kuat-kuat. Perasaan sesak mengerubungi relung dirinya. Sasha tak menampik, perasaan nyeri yang berdenyut di jantung akibat sirkulasi udara di sekitarnya menipis seiring ia menghirup nafas.

Tidak.

Sasha tidak cengeng, ia tidak pernah nangis sebelumnya, tapi kenapa ruangan ini begitu menyesakkan. Bukan kebencian yang Sasha dapat, melainkan sakitnya sebuah fatah hati yang baru pertama kali dirinya rasakan.

Yaa, Sasha baru saja menangisi patah hati pertamanya.

>>>>

Sana ingin sekali menampar kelancangan Sasha karna telah berani masuk ke ranah privasinya, namun suara bell yang terus-menerus terdengar, cukup menunda kemarahan Sana.

Jadi, hanya tatapan tajam yang Sana layangkan sebelum akhirnya dia berjalan ke pintu utama untuk membukakan pintu.

Kesempatan itu Sasha gunakan untuk melangkah masuk kedalam kamar, masih dengan tatapan mata yang tidak terlepas dari tubuh seseorang didepannya. Sasha mendekati ranjang dan melihat punggung gemetar dibalik rambut panjang terurai itu.

Sasha terdiam kaku begitu melihat tampilan naked Tzuyu dalam jarak dekat. Bibirnya kelu, Sasha menggeleng tak percaya, bahwa usai ada pertempuran hebat semalam antara Sana, sang mommy. dan juga Tzuyu, tunangannya.

"Tzu.."

Tubuh Tzuyu terlihat menegang, kepalanya menoleh kesamping mendapati seseorang yang paling ia hindari wujudnya. Apalagi disaat seperti ini, saat dirinya dalam keadaan begitu menjijikan.

"S-sasha!"

Tangan Tzuyu meraba-raba sekitar, berusaha menggapai apa saja untuk menutupi tubuh nakednya.

Peka akan hal itu, Sasha meraih selimut putih yang tergeletak dilantai. Beranjak ke kasur untuk menutupi badan Tzuyu yang telanjang.

"Nggak, Shaa. Jangan deket-deket gue" Tzuyu menarik selimut itu dari tangan Sasha, lalu beringsut mundur. Tzuyu malu, ralat, Tzuyu sangat malu.

Calon Mama is Mine (Tzuyu twice)Where stories live. Discover now