jebakan?

958 91 98
                                    

Ting..nong

Pintu terbuka dan Sasha langsung disambut oleh wajah hangat Sally. "Sore, Tante"

"Ayok masuk, sayang"

"Hehe makasih tan"

"Langsung ke atas aja, Sha. Tzuyunya masih siap-siap" Sally pernah muda, dan ia paham betul maksud kedatangan Sasha kerumahnya. Ya apalagi kalau bukan mau berduaan sama anaknya?

Sasha yang mendapat kepekaan tersebut, langsung mengangguk permisi mendahului Sally untuk segera menemui ayangnya.

Begitu sampai di atas, Sasha langsung nyelonong aja ke dalam kamar. Seolah-olah kamar Tzuyu adalah kamarnya juga.

Sasha menatap sekeliling yang sepi, hanya terdengar suara gemericik air dari arah kamar mandi. Sasha tersenyum tipis, lalu mendudukkan tubuhnya dipinggir ranjang, dan merebahkan setengah tubuhnya di atas kasur yang empuk.

Seraya menunggu Tzuyu menyelesaikan aktivitasnya, Sasha merogoh ponsel dan mulai bermain dengan ponselnya.

Om dokter
•Maaf non
•Saya tidak bisa memberitahu siapapun tentang penyakit nyonya kim Sana tanpa seizin bliou.
•lebih baik non tanya langsung sama nyonya kim

Sasha menghembuskan nafas kasar

Berkali-kali ia mencari info dari sumber yang berbeda-beda mencoba mengulik mengenai sekiranya penyakit apa yang diderita mommynya. Mengapa dokter pribadi Sana tidak mau memberitahunya?  Apa alasan Sana merahasiakan penyakitnya? Bukan hanya dari-nya, tapi juga nenek? Ibu kandungnya sendiri?

"Yaampun Sha, ngagetin! lo kapan sampai?" Tzuyu menghampiri Sasha, ia beneran terkejut mendapati Sasha yang sudah berada di kamarnya.

Sasha langsung menoleh kearah sumber suara

"Lo kok udah disini aja? Tadi bukannya masih dijalan?"

Sasha tidak menjawab, sebab fokusnya tertuju pada tubuh Tzuyu yang hanya terbalut kimono

"Uhh atau gue yang mandinya kelamaan kali ya" Tzuyu menggaruk lehernya yang tak gatal dan tatapan Sasha pun turut terfokus pada bagian jenjang tersebut

"Oh ya, Sha. Tadi dijalan lo nongkrong sama siapa?"

Sasha sungguh tuli. Otaknya mulai berpikir nakal, bagaimana jika dirinya menelusuri leher gadis jangkung itu menggunakan bibirnya.

Kulit Tzuyu yang terlihat lembab sehabis mandi akan sangat sejuk bila bersentuhan dengan kulitnya.

"Bukan maksud gue mau kepo, cuma tumben aja lo nongkrong di pinggir jalan"

Bagaimana jika kulit sejuk sehabis mandi itu ia ajak untuk memanas bersamanya?

"Sasha lo denger gue gak sih?"

Membasahi kulit itu dengan lidahnya dan mendengar lenguhan rendah dari tunangannya. Menjerit-jerit karena gelombang kenikmatan yang diberikannya.

Tzuyu mendengus. Ada apa dengan Sasha? "Ah udahlah, mending gue-" Tzuyu jatuh terduduk dipangkuan Sasha saat Sasha menarik kedua pahanya yang polos. Gadis itu lalu memeluk tubuhnya dengan pandangan matanya yang liar.

"S-sha?"

Sasha mendekatkan wajahnya hendak mencium aroma wangi tubuh Tzuyu. Namun sebaliknya, Tzuyu justru mencium aroma yang berbeda "tunggu, Sha!"

"lo-- ngerokok?"

Baru setelah itu Sasha tersadar dan seketika itu pula tubuhnya dibuat menegang. Dirinya merasa tercyduk.

Ya, Sasha baru saja tercyduk.

"D-dikit"

Mata Tzuyu terpicing, menatap curiga wajah Sasha yang gugup

Calon Mama is Mine (Tzuyu twice)Where stories live. Discover now