Harry Styles; "It Has To Be You"

85.6K 1.6K 92
                                    

Another new story (again)? Well yes, as I informed you on Twitter that I had accepted one shot challenge (not only 1D ones but other celebrity will do, too)—since I want to step out from my comfort zoneThis is a fun new idea I had and I really hope it works out well. It stemmed from two of my wants: I want to diversify my writing and get more comfortable with changing up scenarios and characters/pairings, and etc etc etc. So, please, correct me if I make silly mistake there and there with the grammar, typos(s) and such.

Every chapter is going to be based off of a prompt. All chapters will be a singular story, and it will be ended in only one chapter that's why we called it one shot. There will be different stories with different characters in different places. And where will these prompts come from, you ask? Well that's easy... you're going to give them to me. 

Straight to the point, let me present you this: a Harry one shot entitled, "It Has To Be You". So, this was inspired by a manga (yes, I read every kind of books) called "Love Drops" written by Konno Risa. Check it out, it's a great comic!

Thank you for an anonymous who sent me this challenge: "Write a Harry one shot and its story is based on a manga you like" I dedicate this to you, pal! :D

ENJOY!

*****

"Kau menuliskan apa di harapan setelah lulus?"

Iris cokelat Karina balas menatap Harry, sebuah senyuman manis tersungging di bibirnya.

"Jadi istri Harry." jawabnya seraya terkekeh pelan.

Harry menggeleng-gelengkan kepalanya. "Jangan begitu dong, nanti kalau aku ke ruang staf malah diledek lagi."

Karina memberengut. "Memangnya apanya yang salah sih? Aku kan suka padamu."

"Ya, ya, ya. Aku pergi dulu deh," Harry menepuk puncak kepala Karina lalu mencubit pipi gadis itu hingga wajahnya menjadi lebar dan matanya menyipit. "Sampai jumpa, tembam."

Karina memutar kedua bola matanya dan menjulurkan lidahnya. "Sudah sana, pergi!"

Harry tertawa pendek setelah menurunkan tangannya. Ia memandangku sejenak, tersenyum dan melambaikan tangannya padaku. "Bye."

Harry Styles dan Karina Bishop adalah sahabatku sejak kecil. Kami selalu main bertiga kemanapun. Mungkin, selain karena hubungan orangtua kami yang sangat baik sehingga terjalin sampai puluhan tahun, itu juga karena umur kami semua sepantaran yang membuat kami merasa begitu cocok. Aku yang paling tua diantara mereka.

Karina Bishop, gadis cantik yang disukai banyak pria juga selalu bicara apa adanya sesuai isi hatinya.

Harry Styles, pemuda yang paling menonjol. Meski tak ramah, ia sangat baik hati.

Aku? Tatyana Bennett, gadis yang biasa-biasa saja.

Dua teman kecil yang begitu aku banggakan.

Karina merebut minuman kaleng berisi kopi dingin dari tanganku dan meneguknya dalam beberapa tegukan. Dan memberikan sisanya padaku lagi.

"Harry bodoh," ucapnya sambil menghentakkan kakinya kesal. Karina melirikku sekilas. "Aku ingin bertanya satu hal padamu."

Aku menaikkan kedua alis mataku. "Oh, apa itu?"

Karina memandangi kedua kakinya lama dan beralih menatapku lagi. "Apa kau... punya perasaan pada Harry? Uh, kau tahu, lebih dari seorang sahabat."

Nafasku tercekat. Ada apa tiba-tiba Karina bertanya seperti ini?

L'Éternité et AprésWhere stories live. Discover now