XX. Kasih Sayang Yang Nyata

3.7K 217 55
  • Dedicated to Papa
                                    

A/N: Ini bukan tulisan gue, serius, gue nemu ini di blog http://triiharyaniie.wordpress.com/tag/cerita-haru dan gue nggak tau siapa gerangan yang membuatnya, gue disini cuma memoles (loh?) ngedit ulang aja. Dan... walaupun mungkin diantara kalian ada yang udah baca cerita ini lewat media apapun, gue pikir sebagian dunia lainnya masih perlu tau kalo cerita ini bener-bener menganu. Credit buat sang penulis. Peace out.

ENJOY!

***

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja diperantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya.

Lalu bagaimana dengan Ayah? Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil...

Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu.

Kemudian Ibu bilang: “Jangan dulu, Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya."

Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka…

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas: “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang.”

Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena ia tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata: “Sudah di bilang! Kamu jangan minum air dingin terus!”

Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja…

Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”

Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?

Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat—sangat luar biasa berharga. Lebih berharga dari apa pun yang ada di dunia. Karena bagi Ayah, kamulah dunianya. Kamu satu-satunya alasan mengapa ia kerja membanting tulang selama ini.

Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu. Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu.

Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya.

Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool dan galak sedunia... :’)

L'Éternité et AprésWhere stories live. Discover now