Danny O'Donoghue; "Nothing"

3.9K 135 30
                                    

A/N: A Danny O'Donoghue songfic based on my interpretation as requested by Masayu Claudia. Hope you like it, pal (do I sound like Harry already?)!

ENJOY!

***

Am I better off dead?

Am I better off a quitter?

They say I'm better off now

Than I ever was with her

As they take me to my local down the street

I'm smiling but I'm dying trying not to drag my feet

Sebenarnya, apa yang semesta inginkan dariku?

Aku melepaskannya dan sekarang aku tidak punya apa-apa lagi.

Ini sudah seminggu semenjak dia pergi. Dan dalam waktu sesingkat itu aku merasa seperti mayat hidup atau zombie, mereka menyebutnya. Aku lebih baik mati daripada harus hidup tanpanya. Mungkin aku memang bisa bertahan hidup dan melanjutkan hidupku tanpa campur tangannya... tapi hidup tanpanya benar-benar menyiksa batinku.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kau bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Tapi pada akhirnya kau didesak oleh kenyataan kalau kau harus membiarkannya pergi.

Rasa penyesalan ini menyeruak dalam dadaku, mendesakku untuk membantu mengeluarkannya tapi tak bisa. Dan aku tak mau berusaha untuk mengeluarkannya. Apa untungnya bagiku? Apakah dia akan kembali lagi padaku?

"Mate," Mark menepuk pundakku beberapa kali dan aku pun menoleh padanya. "Apa yang terjadi? Kau tidak membalas satupun pesan yang kami kirim atau menjawab telepon kami. Jangan berdiam diri terus-menerus, itu tidak baik."

"Oui," kata Glen setuju. "Kami sangat khawatir."

Keheningan tercipta diantara kami bertiga. Aku pun menegakkan tubuhku dan memasang senyum datar di wajah pucatku lalu mencoba berdiri dengan kedua kakiku dan memfokuskan apa yang ada di hadapanku bukan kenangan-kenangan pahit yang berkecamuk di benakku, berdebat, berteriak serta kata-kata penyesalan itu. Aku tersenyum lebih lebar lagi, yang malah terlihat jelas sangat dipaksakan hanya untuk meyakinkan teman-temanku kalau aku baik-baik saja dan mereka tidak perlu mengkhawatirkanku lagi.

"You're much better off without her," tukas Glen sambil melempar pandangannya ke pub terdekat.

Aku mengangguk. "Ya, aku tahu." Bohong. Aku mencintainya, Glen! Aku mencintai sepasang mata hijau itu. Aku mencintai senyuman yang dapat menghangatkan jiwaku itu. Aku mencintai sifatnya yang arogan. Aku mencintai cara berpakaiannya yang konservatif tapi selalu enak dipandang.

Mark menepuk punggungku keras sambil tertawa. "Glad to have you back, bro." katanya saat kami bertiga sudah duduk di salah satu meja bar dan mereka telah memesan minuman keras mereka masing-masing.

Aku cuma meringis.

They say a few drinks will help me to forget her

But after one too many I know that I'll never

Only they can’t see where this is gonna end

They all think I'm crazy but to me it's perfect sense

"Kau hanya perlu minum beberapa gelas, dan kau akan lupa tentang semua masalahmu!" seru Mark sambil mengangkat botol Whisky-nya tinggi-tinggi.

L'Éternité et AprésKde žijí příběhy. Začni objevovat