XIX. Sadarkah Kamu

3.2K 163 12
                                    

Sadarkah kamu kalau dia yang rela dicemooh orang lain karena kutu buku dan kuper, sebenarnya sedang giat-giatnya belajar supaya kelak nantinya dia bisa membahagiakan kamu?

Namun kamu malahan termasuk dalam kumpulan orang yang meledekinya.

Sadarkah kamu kalau dia yang larut dalam buku bacaannya, sebenarnya juga memperhatikanmu yang sedang berbincang-bincang dengan teman-temanmu yang lain dan berharap kamu akan menyapanya juga?

Namun kamu malahan lebih asyik menebar senyum ke semua orang kecuali dia.

Sadarkah kamu kalau dia yang sering menjawab soal-soal di papan tulis yang diajukan gurumu, sebenarnya merupakan modus supaya kamu bisa melihatnya sekali saja dan tahu kalau dia ada?

Namun kamu malahan selalu tertidur atau tertunduk memainkan ponselmu di bawah meja.

Sadarkah kamu kalau dia yang punya jadwal mengajar sebagai guru les anak SD, sebenarnya sering terlambat hanya untuk menontonmu latihan ekskul?

Namun kamu malahan menatap jijik dan penuh benci tiap melihat dia berdiri tersenyum melihatmu.

Sadarkah kamu kalau dia yang hanya punya sebuah sepeda onthel yang sudah termakan usia, sebenarnya diam-diam selalu membuntuti kamu setiap pulang sekolah untuk memastikan kamu kembali ke rumah dengan selamat?

Namun kamu malahan sering mengerjainya dengan merusak rantai sepedanya.

Sadarkah kamu kalau dia yang tidak memiliki ponsel, sebenarnya rela pergi ke wartel malam-malam bahkan saat hujan sekalipun hanya untuk mengucapkan selamat malam padamu?

Namun kamu malahan selalu mematikan panggilan dari nomor tidak dikenal tiap malam.

Sadarkah kamu kalau dia yang sering membawa makanan dari rumah bahkan menahan lapar demi bisa menyisihkan uang jajannya, sebenarnya sedang gigih-gigihnya mengumpulkan uang yang cukup guna membeli kado ulang tahunmu atau sekedar mentraktirmu makan siang di restoran ternama?

Namun kamu malahan membuang kado darinya yang kamu anggap tidak berharga isinya dan bahkan menolak mentah-mentah ajakan makan siang darinya.

.

.

.

Sadarkah kamu kalau hatinya sudah sering tersakiti, terutama olehmu?

Tetapi dia tidak pernah meminta imbalan sedikitpun darimu atas semua pengorbanannya.

Jadi, cobalah untuk lebih peka menyadari kehadirannya di sekitarmu.

L'Éternité et AprésTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang