4 Solusi

13.7K 579 61
                                    

Hey Guys...!!!  Welcome back to my story...!!!

Siapa yang udah nungguin Zayn dan Adifa yang nungguin solusi buat kembali ke dunia mereka???

Karena pas tadi Author nanya ke pesan wattpad yang paling pertama jawab mintanya Baby Project jadi Author up yang ini deh. 

Buat yg mau di up cerita kesukaannya kalo Author nanya jawab cepet cepet yaa hehe...

Nah sebelum baca ayo vote dulu biar gak lupa ya. Oke deh hope you guys enjoy it, let's check this out...

Enjoy and happy reading.

*
*
*

Adifa menatap makanan yang tersaji di depannya. Satu bakul ubi jalar dan ikan bakar yang dialasi daun. Tak lupa buah pisang satu sisir di samping makanan tadi. Dan air putih yang disajikan dalam kendi.

Pak Catur yang membawakannya beberapa saat lalu. Beliau memberikan arahan pada Adifa dan Zayn tentang bagaimana menyalakan penerangan di rumah ini saat malam hari. Ya karena saat ini memang sudah malam.

Seharian tadi Adifa dan Zayn gunakan untuk berkeliling kampung melihat-lihat peradaban di zaman ini. Kebanyakan hal dilakukan secara manual dan menggunakan peralatan seadanya. Kebanyakan laki-laki tidak menggunakan atasan seperti pak Catur. Dan para perempuannya hanya menggunakan kain yang menutupi area payudara sampai lutut. Ya masih sangat tradisional di mata Adifa.

Adifa berpikir pasti sangat sulit untuk bertahan di dunia seperti ini bagi orang sepertinya yang tidak memiliki banyak ketrampilan. Seperti membuat api contohnya. Membuat api dilakukan menggunakan alat tradisional yang entah apa namanya tapi terlihat sulit bagi Adifa. Selain itu memasak makanan juga menggunakan tungku dan kayu bakar yang tidak pernah Adifa lakukan. Sebagai anak perempuan yang hanya disibukkan dengan kegiatan belajar setiap harinya tentu hal itu tidak familiar bagi Adifa.

Mengingat bagaimana kualitas diri yang masih jauh dari kata mandiri membuat Adifa minder dengan kebanyakan para wanita di sini. Tidak hanya itu, Adifa harus kembali dibuat minder melihat sikap Zayn yang terlihat sangat dewasa di sini. Zayn tidak banyak mengeluh dan mempelajari dengan cepat apa yang diajarkan pak Catur kepada mereka. Ditambah lagi tampilan Zayn yang memang jauh dari kata jelek itu menambah kharisma yang dimilikinya. Adifa tidak buta untuk mengetahui berapa banyak perempuan yang melirik penasaran kepada Zayn yang memang terlihat sangat menonjol di antara mereka.

Belum lagi penampilan para gadis di desa ini yang terlihat begitu menggoda dengan lekuk tubuh yang menonjol dan kulit yang eksotis. Sementara Adifa jelas tidak akan mungkin menampilkan lekuk tubuhnya seperti itu di hadapan umum. Belum lagi ia yang tidak membawa sandal di sini, hanya ada sepatu yang digunakannya saat sekolah. Tidak mungkin dia terus menggunakan sepatu kan?

"Kenapa belum dimakan?" tanya Zayn yang baru datang sambil membawa lentera gantung dan meletakannya di atas meja kayu tempat makanan tersaji. Saat ini hari memang sudah malam.

"Nunggu kamu." jawab Adifa.

"Ngapain nunggu aku?" tanya Zayn mendudukkan dirinya di depan Adifa.

"Nggak enak makan sendiri di tempat asing gini." jawab Adifa seadanya.

"Yaudah ayo makan." ajak Zayn yang mulai mengambil ubi di depannya.

Adifa melakukan hal yang sama. Dalam hati ia bingung ingin membicarakan apa dengan cowok di depannya ini.

"Kamu dari mana?" tanya Adifa akhirnya.

"Nanya ke Pak Catur, kapan Pak Gana mulai doanya. Terus dibilang katanya abis makan malam Pak Gana bakal mulai. Selesainya biasanya subuh." jawab Zayn.

Baby Project (COMPLETED)Where stories live. Discover now