9 Let It Out

13.2K 495 31
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Gimana kabarnya? Ada yg nungguin??

Padahal tadi author bilang di ig up jam 7 WIB. Jadinya telat hampir sejam. Hehe maaf ya soalnya ada ksibukan yg gak bisa ditinggal.

Oke, sekarang kita lanjutin aja kisah Zayn dan Adifa yg makin hari makin so sweet aja.

Hope you guys enjoy it, let's check this out...

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Suasana pasar terlihat ramai meskipun hari sudah menjelang sore. Banyak anak-anak yang berlari dengan riang mengejar teman-temannya. Dan jangan lupakan para penjual yang sangat bersemangat dalam menjual hasil panennya. Ada yang menjual ubi, jagung, beras dan lain-lain. Entah kenapa mereka bisa menghasilkan semua itu di satu musim. Setidaknya itulah yang menjadi pertanyaan di benak Adifa.

Zayn membawa Adifa di salah satu lapak yang terdapat banyak kelapa di sana. Terlihat ada pak Catur di sana. Zayn segera menurunkan Adifa di sana dengan pelan.

"Eh Mas Zayn bawa istrinya ke sini." sapa pak Catur menghampiri mereka.

"Iya Pak. Daripada sendirian di rumah, saya khawatir nanti kenapa-napa." Jawab Zayn sekenanya.

Adifa hanya tersenyum geli mendengar ucapan Zayn. Memang ada hal apa yang bisa membuatnya terluka jika di rumah sendirian?

"Neng Adifa duduk saja di sana." tunjuk pak Catur pada dipan panjang yang terletak agak di belakang dari lapak kelapa milik pak Catur.

"Iya Pak. Makasih." ujar Adifa tersenyum manis.

Zayn mengantarkan Adifa duduk sambil menatap sekelilingnya. Memastikan tidak ada hal yang akan mengancam.

"Diem di sini, jangan kemana-mana. Kalo mau apa-apa panggil aku ya." ujar Zayn pelan.

Adifa tersenyum mendengarnya.

"Kalopun aku mau kemana-mana juga susah itu aku masih sakit." ujar Adifa terang-terangan.

Zayn langsung tersenyum mendengar ucapan frontal Adifa. Ia mengusap kepala Adifa lembut.

"Aku kerja dulu." ucap Zayn sebelum kembali ke lapak milik pak Catur untuk memulai pekerjaannya.

Adifa memperhatikan Zayn dengan tenang. Melihat bagaimana sosok ketua kelas yang berwibawa di kelasnya kini sedang mengupas kelapa secara tradisional. Entah kenapa hal itu justru terlihat seksi di mata Adifa. Ia melihat sisi lain Zayn yang tidak pernah sekalipun Adifa ketahui sebelumnya.

Zayn terlihat begitu jantan saat melakukan pekerjaan itu. Adifa tidak pernah mengira sosok seperti Zayn yang sebelumnya ia nilai sebagai sosok angkuh bisa melakukan ini. Selama mengalami berbagai hal tidak mengenakan ini. tidak sekalipun Adifa menemukan sisi angkuh Zayn. Zayn justru mengambil peran sebagai pelindungnya.

"Sendirian saja Neng?" sapa seorang laki-laki yang tiba-tiba datang menghampiri Adifa.

Lamunan Adifa langsung buyar. Ia segera menoleh dan menemukan seorang pria yang menggunakan baju lebih rapi dari orang-orang pada umumnya. Pria itu terlihat cukup rapi untuk ukuran pria zaman dahulu. Ya setidaknya itulah menurut Adifa.

"Bolehkah saya menemani Neng cantik di sini?" tanya pemuda itu.

"Tidak perlu. Tuan bisa melanjutkan acara berkeliling. Tidak perlu mengkhawatirkan saya." tolak Adifa begitu cepat menguasai keadaan.

Pemuda itu tersenyum kecil mendengar penolakan Adifa.

"Jarang sekali saya mendengar penolakan langsung seperti yang Neng baru saja ucapkan." ujar pemuda itu.

Baby Project (COMPLETED)Where stories live. Discover now