12 Bergantung

11.4K 467 48
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Siapa yang kangen Zayn dan Adifa???

Sebelum baca jangan lupa VOTE dulu ya. Oh iya satu pertanyaan buat pembaca setia author nih.

Kalo inget BlackStarofIN yg terpikir apa sih? 😆

Setelah jawab, langsung aja kita masuk ke ceritanya, hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Zayn kembali ke rumahnya setelah selesai bekerja di rumah pak Gana. Pemuda itu langsung menutup dan mengunci pintu rumahnya begitu masuk ke dalam.

Pandangan Zayn langsung memindai sudut rumah. Mencari keberadaan sang istri tercinta.

"Dif?" panggil Zayn.

Zayn masuk ke dalam kamarnya dan tidak menemukan keberadaan istrinya. Seketika rasa panik langsung menyerangnya.

"Difa? Sayang! Kamu dimana!" panggil Zayn langsung beranjak keluar dan kembali mencari di tempat lain.

Rumah ini hanyalah rumah sederhana yang terdiri dari ruang tamu, ruang makan, dapur dan kamar tidur. Tidak mungkin ia tidak melihat keberadaan istrinya.

"Adifa!" panggil Zayn lagi. Kali ini melangkah dengan cepat ke dapur. Tidak ada Adifa di sana. Napas Zayn sudah mulai tersengal.

"Kenapa sih Zayn? Teriak-teriak gak jelas." sahut Adifa yang baru masuk dari pintu belakang. Memang ada pintu di dekat dapur yang menghubungkan ke kamar mandi di luar. Adifa masih menggunakan kain yang setengah basah karena baru digunakan untuk membalut tubuh basahnya yang baru mandi.

Melihat kedatangan Adifa membuat Zayn langsung menghambur memeluk istrinya dengan erat.

"Kamu kemana sih? Aku kirain kamu pergi." tanya Zayn dengan suara bergetar.

Adifa yang mendengar suara Zayn pun mengerutkan keningnya. Tidak biasanya Zayn bersuara seperti itu. Zayn selalu tegas dan lembut.

"Pergi kemana sih? Aku baru aja mandi, denger kamu teriak-teriak kirain ada apa." balas Adifa heran.

Adifa pun mendorong tubuh Zayn yang sedang memeluknya. Tapi Zayn tidak mau melepaskan pelukannya.

"Zayn badan aku basah ini. Nanti baju kamu ikut basah." ujar Adifa kembali mendorong Zayn.

"Nggak mau." tolak Zayn. Dia tetap kekeuh memeluk tubuh Adifa dengan erat. Ia sudah panik mengira Adifa pergi meninggalkannya.

Adifa pun menghela napas. Ia membalas pelukan Zayn, mengusap punggung Zayn lembut.

"Aku nggak kemana-mana kok Zayn. Aku di sini aja. Aku nggak mungkin pergi dari kamu sayang. Kita kan udah janji mau pulang sama-sama kan?" ujar Adifa menenangkan.

Setitik air jatuh di sudut mata Zayn. Ia sedang berusaha menenangkan dirinya sendiri. Berusaha meyakinkan dirinya kalau Adifa tidak akan kemana-mana. Mencari kenyamanan di pelukan istri tercinta.

"Kita janji mau masak sama-sama loh malam ini. Yuk kita mulai. Kamu yang siapin apinya, aku yang masak." bujuk Adifa lembut.

Zayn memejamkan sebentar kedua matanya untuk meresapi pelukan hangat Adifa. Sampai akhirnya pria pun menghapus air matanya dan melepaskan pelukan.

"Yaudah kamu ganti baju dulu. Aku siapin apinya sekarang." ujar Zayn.

Adifa menggeleng. Matanya menatap wajah Zayn yang terlihat sembab. Hatinya tersentuh merasakan kepanikan Zayn yang mengira ia tinggalkan.

Baby Project (COMPLETED)Where stories live. Discover now