23 Laporan Zayn

6.7K 464 210
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Malam jumat spesial karna Author update Baby Project hari ini...!😆

Siapa yang siap berpetualang dengan Zayn dan Adifa?

Sebelum baca jangan lupa tekan tombol VOTE dan tinggalin komennya sebagai syarat baca ya.

Langsung aja kita mulai, hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading.

*
*
*

Sejak mengetahui dirinya hamil, Adifa selalu menjaga apa yang dia lakukan. Ia yang pada dasarnya tidak suka bergerak menjadi lebih malas dari sebelumnya. Kemarin saat dirinya bisa berjalan kesana kemari itu karena pengaruh hormonnya yang ingin membantu Zayn cepat sembuh, makanya dia bisa bergerak lincah. Namun saat ini Zayn sudah sehat seperti sedia kala, membuat jiwa malas Adifa semakin meronta-ronta. Lebih tepatnya setelah memasuki usia kandungan trimester ke-2 jiwa malas Adifa semakin merajalela.

Bagaimana tidak? Setiap hari Zayn akan selalu memanjakannya seperti membuatkan minuman hangat, menyiapkan sarapan dan memberi ciuman hangat sebelum pergi bekerja. Lalu saat pulang kerja Zayn pasti membawa oleh-oleh untuknya. Hari-hari Adifa di rumah juga tidak pernah melakukan aktivitas berat seperti membersihkan rumah ataupun mencuci pakaian, semua Zayn yang melakukan. Entah terbuat dari apa hati suami Adifa yang satu itu.

Saat sedang memikirkan betapa sempurnanya sosok Zayn di mata Adifa ia dikejutkan dengan pintu rumah yang terbuka. Pria yang sedang ia pikirkan ada di sana, berdiri dan tersenyum padanya. Adifa sampai terdiam melihat kedatangannya, kenapa semakin hari suaminya ini semakin tampan saja?

"Zayn," gumam Adifa terhanyut dalam pesona suaminya.

"Sayang," balas Zayn dan langsung bergegas memeluk istrinya. Ia angkat tubuh mungil Adifa ke dalam gendongannya dan mendekapnya erat. Diciuminya sekitar leher Adifa yang sangat ia rindukan.

"Kangen banget," keluh Zayn. Padahal ia tidak terpisah lama dari sang istri. Tapi maklum saja karena semakin ke sini semakin bucin saja calon papa muda satu ini.

"Zayn? Kok udah pulang jam segini?" heran Adifa. Pasalnya jika ia merasa seharusnya ini masih baru beberapa jam saja sejak Zayn berangkat kerja. Andai saja ada jam di sini.

"Abisnya kangen banget sama kamu," jawab Zayn yang membuat Adifa tak mampu menyembunyikan tawa gelinya.

"Aku lagi nggak bercanda Zayn, beneran deh kok kamu udah pulang aja?" tanya Adifa heran.

"Aku beneran nggak bohong," jawab Zayn lagi membuat Adifa benar-benar tak habis pikir.

"Oke-oke, jadi kamu kangen sama aku terus langsung pulang aja ninggalin kerjaan kamu di rumah pak Gana?" tanya Adifa geli.

"Aku minta izin ke dia, soalnya gak kuat nahan kangen," jawab Zayn jujur.

"Hahaha," seketika tawa Adifa langsung lepas mendengar jawaban Zayn.

"Kamu beneran bilang gitu ke Pak Gana?" tanya Adifa sembari melepaskan pelukan mereka dan menatap wajah Zayn tak percaya.

"Aku bilang aja rindu sama istri sampe nggak fokus kerja. Daripada kerjaan aku berantakan mending aku pulang aja," jawab Zayn.

"OMG Zayn, beneran kamu bilang gitu?" tanya Adifa untuk yang ke sekian kalinya.

"Kamu kok nanya terus sih? Emang gitu kenyataannya kok," ujar Zayn cemberut.

"Aaa kok kamu gemes banget sih, unyu banget tau nggak," ujar Adifa mencubiti pipi Zayn gemas. Kenapa Zayn harus seimut ini sih? Kalau begini caranya kan Adifa bisa semakin dalam jatuh cinta pada suaminya.

Baby Project (COMPLETED)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz