14 No Attitude (21+)

32K 469 22
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Ada yang udah nungguin Zayn dan Adifa?

Hehe sesuai jadwal, hari jumat author update Baby Project yah. Kali ini update malem karena ada kesibukan yang lain dan part ini juga lumayan panas ya 😂

Oke, tanpa berlama-lama langsung aja kita baca. Hope you guys enjoy it, let's check this out...

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Zayn menatap Adifa dengan tatapan memelas. Ia sangat ingin menyentuh istrinya ini, tapi kenapa pada situasi yang tidak tepat seperti ini?

"Nanti aja di rumah ya," bujuk Adifa membuat bibir Zayn seketika melengkung ke bawah.

Zayn menggeleng sambil menatap Adifa lekat. Berusaha memperlihatkan kepada istrinya seberapa besar keinginannya untuk bercinta saat ini.

"Zayn, kita di rumah orang sekarang," ujar Adifa memperingatkan.

"Makanya kita main cepet aja. Nggak usah lama-lama," balas Zayn dengan tatapan penuh harap.

"Tapi sayang, Pak Gana bisa denger, kamu nggak malu?" ujar Adifa masih menolak.

Zayn tidak menjawab dan justru meraba pantat istrinya dari luar lalu meremasnya. Menekan pinggul Adifa untuk semakin menempel pada pangkal pahanya.

Adifa melotot. Ucapan Zayn bukan sekedar ucapan belaka. Buktinya ia merasakan sesuatu yang keras sudah menusuk miliknya meski terhalang kain. Zayn benar-benar sedang terangsang. Entah kenapa pria itu tiba-tiba ingin melakukannya di sini.

"Zayn," bisik Adifa.

"Kamu nggak ngerasain dia udah bangun kaya gitu? Dia butuh masuk ke rumahnya sekarang Dif," tanya Zayn dengan suara parau. Napasnya sudah memberat semenjak dirinya menempelkan tubuh Adifa semakin erat pada tubuhnya.

Adifa mencoba untuk bangun dari posisinya. Ini sangat berbahaya. Kalau diteruskan bisa mengancam terbunuhnya moral dan etika yang mereka miliki di zaman ini. Lebih tepatnya di muka seorang petinggi desa yang sudah bersedia membantu mereka menemukan jalan pulang.

Namun pergerakan Adifa tidak berarti apapun karena Zayn justru memberikan tekanan berlawanan untuk tetap duduk dan bahkan lebih menempel padanya.

"Please, bantuin aku Yang, aku gak kuat nahannya," ucap Zayn dengan suara parau sembari meletakkan kepalanya di bahu Adifa. Mencoba menggoda sisi lembut Adifa dengan memperlihatkan kelemahannya.

"Zayn," bisik Adifa sambil mengelus kepala belakang suaminya dengan lembut. Gejolaknya sedang berperang, menimang apakah ia harus memilih logikanya untuk segera menghentikan ini dan melakukannya nanti di rumah, atau justru memilih hatinya yang tidak tega pada suaminya dan memberikan apa yang Zayn minta.

"Difa," ucap Zayn parau sambil mendongakkan kepalanya menatap istrinya penuh harap. Sengaja terlihat begitu frustasi di depan istrinya.

Adifa dapat merasakan bagian yang menusuk pusat tubuhnya itu berdenyut karena tubuh mereka yang menempel terlalu erat. Oh sungguh Zayn benar-benar sedang menggodanya. Wajah pria itu memerah dengan mata sayu yang terlihat begitu manis dan seksi di mata Adifa.

"Rasain dia kedut-kedut gitu Dif, aku bener-bener gak tahan Yang," ucap Zayn sembari memejamkan kedua matanya dengan mulut setengah terbuka.

Kali ini Zayn tidak hanya diam menempelkan tubuh mereka dengan erat. Ia juga mulai menggerakkan tubuh Adifa dan pinggulnya sendiri untuk mendapatkan gesekan dan sensasi yang ia butuhkan saat ini.

Baby Project (COMPLETED)Where stories live. Discover now