21 Dicabut (21+)

26.1K 437 103
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Surprise...!!!!!

Siapa yang nyangka author akan update hari ini???

Hehe sesuai janji author di Not A Surrogate Wife tadi sore kalo author akan kasih surprise malam ini. Dan ini surprisenya!!!

Baby Project update malam ini!!! Siapa yang seneng??

Jadi author update dalam rangka merayakan My Powerful Wife yang masuk top 5 eBook terlaris bulan februari kemaren guys yayy 🎉🎉.

Okee sebelum baca jangan lupa VOTE ya. Kali ini 100 komentar harus penuh ya. Kalo bisa lebih!

Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading.

*
*
*

Sore ini Adifa melangkah bersama suaminya pulang ke rumah. Ia sudah membantu dan menemani pekerjaan suaminya setelah memamerkan kemesraan pada putri tetua kampung. Berkat bantuan Adifa pekerjaan jadi selesai lebih cepat. Zayn juga bisa punya waktu istirahat lebih lama.

Tapi sejak tadi raut wajah Zayn sangat masam. Pria itu hanya berjalan menunduk ke bawah tak tertarik dengan keindahan alam yang mereka lalui. Hal itu tentu membuat Adifa heran. Ada apa dengan suaminya? Meskipun Zayn memiliki sifat yang tenang, tapi pria itu bukan tipe yang akan berwajah masam dan berjalan sambil menunduk.

"Kamu kenapa sih Zayn? Kok daritadi kecut banget mukanya?" tanya Adifa yang penasaran.

"Nggak papa," jawab Zayn tak bersemangat.

"Nggak papa gimana? Nggak biasanya lo kamu kayak gini, apa pusing lagi?" tanya Adifa yang kali ini mendekat dan meletakkan punggung tangannya di kening Zayn dengan sedikit berjinjit.

"Nggak panas kok, kamu beneran nggak papa?" tanya Adifa sekali lagi berusaha memastikan.

"Iya, nggak papa, pengen cepet sampe rumah aja," jawab Zayn lemas.

Adifa yang melihat pun hanya mengangguk. Ia pikir suaminya kelelahan setelah menghabiskan setengah hari untuk bekerja pasca sakit. Adifa pun menggandeng lengan Zayn dan berjalan beriringan sampai rumah mereka. Adifa segera menggiring Zayn untuk duduk, membelai kepala lelaki itu dan mengelap sedikit peluh di sana.

"Capek?" tanya Adifa lembut yang langsung diangguki Zayn dalam diam.

Adifa segera mengambil minum dan memberikannya untuk Zayn. Berharap itu dapat membantu sedikit memulihkan tenaga Zayn.

"Mau istirahat dulu? Nanti kalo waktunya malam malem aku bangunin," tawar Adifa.

Bukannya menjawab pertanyaan Adifa, Zayn justru menatap istrinya dengan tatapan memelas. Dia melingkarkan kedua tangannya di pinggang Adifa.

"Sama kamu tapi," ujar Zayn.

"Ih kok jadi gemesin sih?" gemas Adifa mencubit sedikit pipi Zayn yang tidak membuat lelaki itu terganggu. Zayn masih menatap Adifa memelas.

"Yaudah ayok aku temenin," ujar Adifa akhirnya.

Zayn pun segera berdiri dan melangkah menuju kamar mereka sambil menggandeng Adifa. Ia segera menaiki dipan dan memeluk istrinya dengan erat.

"Baring dong, kok malah pelukin aku yang masih berdiri sih?" ujar Adifa lembut. Zayn masih begitu menggemaskan untuknya saat ini.

"Aku nggak mau tidur Yang," tolak Zayn.

"Terus maunya apa? Tadi katanya mau asal aku temenin, sekarang aku temenin loh, ayok baring dulu," balas Adifa lembut.

Namun Zayn menggeleng dan mendongak menatap Adifa sambil memasang wajah memelasnya seperti tadi.

Baby Project (COMPLETED)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin