11 Tetap Pada Tempatnya (21+)

30.9K 483 52
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Siapa yang nungguin Zayn dan Adifa???

Kali ini Author datang membawa kelanjutan kisah mereka nih.

Oh iya Author bawa kabar kalo PO Saving The Male Lead udah bisa dibuka. Kalo ada yg mau ikut langsung dm author di instagram ya.

Dan untuk TOOTP dan MPW kalian tunggu aja sampe votes mereka sampe 300. Atau nunggu mood author bagus buat update.

Nah sekarang kita langsung aja. Hope you guys enjoy it, let's check this out...

Enjoy and happy reading.

*
*
*

Adifa mengusap lembut punggung Zayn yang sedang menghisap lehernya.

"Zayn, tadi pagi udah loh." tawar Adifa.

Zayn tidak banyak memberikan respon. Ia hanya kembali mencium bibir Adifa lembut.

"Siapa yang suruh keluar pake baju seksi gini? Berapa banyak mata buaya darat yang liatin kamu hari ini?" tanya Zayn kesal.

"Ahh, aku gak punya baju lain selain kain-kain ini Zayn. Lagian cewek-cewek di sini pada pake baju gini kok." jawab Adifa ketika Zayn dengan sengaja meremas payudaranya.

"Tapi aku nggak suka Dif. Aku gak suka kalo kamu pake baju kaya gini keluar rumah." balas Zayn sambil mengangkat tubuh Adifa seperti mengangkat bayi koala. Mendudukannya di meja makan.

"Terus aku harus pake apa Zayn?" tanya Adifa frustasi.

"Pake baju aku aja ya." tawar Zayn.

"Ishh masa pake baju cowok sih." protes Adifa.

"Sayang, nurut sama aku please." pinta Zayn menatap Adifa penuh permohonan.

Mendengar panggilan sayang yang dilontarkan Zayn padanya sungguh membuat Adifa meleleh. Wajahnya memerah malu.

"Ya? Nanti aku beliin baju yang lebih tertutup buat kamu. Untuk sementara pake baju aku dulu ya kalo mau keluar-keluar?" bujuk Zayn lagi.

Adifa menatap Zayn dengan wajah sayunya. Ia mengalungkan kedua tangannya ke leher Zayn.

"Kalo gitu kamu juga nggak boleh ganteng-ganteng kalo keluar rumah." ujar Adifa sambil menggigit bibir bawahnya sendiri.

Saat ini melihat Zayn yang mencumbunya dengan pakaian lengkap entah kenapa membuat kewanitaan Adifa terasa berdenyut.

"Aku nggak pernah dandan sayang. Nggak ada gel rambut, sisir, dan parfum juga nggak ada. Penampilan aku jauh dari kata ganteng sekarang." ujar Zayn dengan suara rendah. Tingkah Adifa berhasil membuatnya semakin panas.

"Kamu yang nggak dandan ini masih jadi cowok paling ganteng di desa ini Zayn. Maharani aja kegatelan sama kamu." ujar Adifa manja.

Zayn membuka kedua paha Adifa. Ia memposisikan diri di tengah-tengah gadis itu. Melepaskan kaitan celana yang sudah terasa sesak sejak tadi. Mengeluarkan adiknya yang sudah meronta-ronta sejak tadi.

"Aku yang paling ganteng di desa ini?" tanya Zayn seduktif.

"Kamu yang paling ganteng Zayn." jawab Adifa dengan wajah sayunya. Bibirnya terbuka ketika merasakan adik Zayn sudah berada di depan pintu masuknya di bawah sana. Begitu panas.

Zayn menatap Adifa dengan kedua mata tajamnya yang tengah sayu. Kedua manik itu menatap istrinya dengan sorot penuh damba.

"Ahh!" pekik Adifa ketika Zayn sudah memasukkan kejantanannya ke dalam lembah hangat Adifa.

Baby Project (COMPLETED)Where stories live. Discover now