6 Pernikahan

17.3K 627 165
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Gimana kabarnya ni?

Ada yang kangen sama Adifa dan Zayn?

Malam ini Author datang bawain kelanjutan kisahnya Zayn dan Adifa nih. Kira-kira gimana keseruannya yaa?

Sebelum baca, kalian wajib banget VOTE dulu dan komen sebanyak-banyaknya ya. Kita langsung aja hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading.

*
*
*

"Aku pikir bukan cuma aku yang ngerasain itu. Kamu paham ada sesuatu di antara kita yang nggak pernah kita konfirmasi satu sama lain. Tapi sekarang aku di sini cuma sama kamu dan kita nggak bisa saling pura-pura nggak tau satu sama lain." ujar Zayn dalam.

Adifa menunduk tidak berani menatap mata Zayn. Baginya saat ini Zayn terlalu berbahaya untuk kesehatan jantungnya. Bagaimanapun juga perasaannya pada Zayn belum hilang, dan sekarang cowok itu malah mengatakan hal seperti itu padanya.

Zayn yang melihat gelagat Adifa hanya tersenyum simpul dan beranjak berdiri.

"Ayo kita pulang ke desa." ajak Zayn sambil mengulurkan tangannya pada Adifa.

Adifa mengangguk masih tidak mau menatap Zayn. Pandangannya bergerak tidak tentu arah menghindari bertemu pandang dengan Zayn. Ia menyambut uluran tangan Zayn dan melangkah bersamanya menuju kembali ke desa tempat tetua Gana berada.

***

Kedatangan Zayn dan Adifa kembali disambut dengan tatapan penasaran dari berbagai warga yang ada di sana.

"Kalian dari mana saja?" tanya pak Catur yang datang menghampiri mereka berdua.

"Kami dari hutan Pak." jawab Zayn.

"Kenapa kalian malah kembali ke hutan lagi? Itu berbahaya." tanya pak Catur dengan wajah kaget.

"Kami hanya mencari jalan keluar lain Pak." jawab Zayn sopan.

Mendengarnya ekspresi pak Catur berubah terkejut dan tampak tidak senang.

"Dan kalian dapat jalan keluarnya?" tanya pak Catur kemudian.

Zayn menggeleng pelan sebelum menjawab dengan ragu. "Tidak Pak." jawab Zayn.

"Sudah dibilang jalan keluar satu-satunya hanya didapat dari Tetua, kenapa kalian malah tidak percaya?" oceh pak Catur.

Baik Zayn maupun Adifa sama-sama bungkam. Mereka tidak berniat menjawab pertanyaan pak Catur yang hanya akan semakin menyudutkan mereka saja.

"Sudahlah. Sebaiknya kalian menemui Tetua. Beliau sudah menunggu kedatangan kalian." ujar pak Catur akhirnya.

Zayn dan Adifa pun pergi mengikuti pak Catur untuk menemui Tetua Gana yang katanya sudah menunggu kedatangan mereka.

Sampai di kediaman tetua Gana, ternyata sudah ditunggu tepat di depan pintu rumahnya. Terlihat pak Gana sudah menunggu kedatangan Zayn dan Adifa bersama Maharani putrinya.

"Apa sekarang kalian sudah percaya?" tanya pak Gana ketika mereka baru saja sampai.

Zayn menatap pak Gana dengan pandangan tertegun. Ternyata tetua satu ini sudah mengetahui apa yang mereka lakukan.

"Maafkan kami Pak." hanya itu yang dikatakan Zayn.

Tetua Gana tampak mengangguk sebelum mengatakan sesuatu.

Baby Project (COMPLETED)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu