Chapter 1

20.4K 353 62
                                    

Hinata mencoba menarik nafasnya dalam-dalam menatap pantulan dirinya di cermin kamar saat ia kini memakai pakaian kurang bahan yang hampir menampilkan seluruh lekuk tubuhnya.

Wajah yang telah dipoles dengan riasan tebal yang terlihat begitu menggoda namun tidak bisa menutupi bekas tangisan kerasnya saat mengetahui bahwa ia akan menjadi salah satu gadis yang dijual.

Hinata adalah gadis yatim piatu, ia tidak memiliki orang tua dan satu hal yang Hinata ingat sebelum ia yang berakhir ditempat ini ialah orang yang merawatnya sejak ia masih bayi hingga berumur sembilan tahun menjual Hinata ketempat ini dan sekarang setelah mendekam di tempat terkutuk ini selama bertahun-tahun Hinata kembali dihadapkan dengan fakta bahwa ia akan dijual untuk menjadi seorang jalang yang akan melayani nafsu bejad para pria diluar sana.

Kejam memang namun itulah konsekuensi yang harus Hinata terima saat ia hidup didalam dunia kotor ini.

Hinata lelah, ia sudah lelah momohon kepada mama sebutan khas kepada pemilik rumah bordil ini. Hinata sudah memohon ratusan kali agar tidak menjadi salah satu dari gadis yang akan dijual. Hinata rela mengabdikan seluruh hidupnya menjadi seorang pengantar minum ditempat terkutuk ini alih-alih menjadi seorang jalang yang dijual kepada pria hidung belang diluar sana.

Tidak masalah jika ia akan mendapatkan pelecehan seumur hidupnya asalkan tidak menjadi seorang jalang.

Hinata buntu, ia tidak tau harus melakukan apa lagi untuk menghindari nasib sialnya. Kabur? Hinata tidak tau sudah berapa ratus kali ia kabur dan tidak ada satupun yang berhasil saat ia dengan mudah ditangkap oleh para pengawal mama dan berakhir disiksa karena kesalahannya.

Hinata sudah mencoba seribu satu cara untuk kabur dari tempat terkutuk ini namun takdir seolah menjerat Hinata untuk semakin mendekam ditempat ini.

Hinata tidak tau kesalahan apa yang pernah ia lakukan dimasa lalu hingga saat kehidupannya yang sekarang Hinata harus merasakan seluruh hal kotor ini.

Memejamkan matanya tanpa bisa Hinata tahan ia kembali menangis dengan keras dengan tubuh yang terduduk diatas lantai. Hinata sudah tidak peduli jika riasannya akan luntur karena tangisan kerasnya yang membuat mama marah padanya.

Hinata hanya ingin melampiaskan seluruh perasaannya dengan tangis pilunya. Perasaan betapa tidak berdayanya ia menghadapi kehidupan pelik ini.

"Kami-sama kenapa harus aku.." Lirih Hinata

Hinata kembali mengingat perjanjian yang ia buat dengan mama beberapa tahun silam saat ia berumur dua belas tahun. Saat itu mama mengatakan padanya bahwa wanita itu tidak akan menjadikannya sebagai jalang melainkan pengantar minuman dan tukang bersih-bersih tempat terkutuk ini tapi setelah Hinata berumur enam belas tahun mama mulai berubah pikiran dan Hinata tidak tau hal apa yang membuat wanita tua itu berubah pikiran hingga berakhir mengingkari janjinya.

Pintu kamar dibuka dan Hinata mendongak sedikit wajah sembabnya yang berhasil membuat riasannya hancur. Bekas jejak air mata masih terlihat jelas diwajahnya membuat gadis cantik yang baru saja masuk kedalam kamar seketika membelalak lebar matanya.

"Astaga! Apa yang kau lakukan huh? Bukankah sudah kubilang jangan menangis, kau membuatku semakin repot untuk merias kembali wajahmu itu sialan!" Sakura berteriak keras menarik keras lengan Hinata membuat gadis yang sedang bersimpuh dilantai langsung bangkit akibat tarikan keras dari salah satu wanita kebanggaan tempat kotor ini

Haruno Sakura, atau yang dikenal sebagai jalang terfavorit ditempat kotor ini yang memiliki posisi istimewa ditempat kotor ini saat mama begitu menyayanginya. Di umurnya yang delapan belas tahun Haruno Sakura telah berhasil naik kelas menjadi jalang terfavorit mengalahkan Kurenai yang selama bertahun-tahun memegang tempat itu.

Bon Appetit Where stories live. Discover now