Chapter 8

5.8K 179 13
                                    

Hinata membuka matanya saat sinar matahari yang melesak masuk disela-sela jendela kamar mewah itu membangunkan dirinya. Hinata mengerjabkan matanya beberapa kali dan ia sedikit menurunkan amethys indahnya kebawah perutnya saat melihat sebuah lengan besar yang melingkar disana.

Hinata menghela nafas pelan kembali menyadari bahwa telah terbangun setelah pingsan karena terus disetubuhi oleh pria iblis itu. Sejak sarapan pertama kali mereka dan pria iblis itu yang murka karena Hinata membantah perkataannya pria iblis itu mengurung Hinata didalam kamarnya dan terus menyetubuhi Hinata tanpa henti tidak peduli jika Hinata masih dalam kondisi demam.

Mungkin mereka akan berhenti sejenak saat dirasa lapar dan kelelahan namun pria iblis itu akan kembali menggempur tubuhnya saat pria iblis itu kembali mendapatkan tenaganya.

Hinata menoleh kesamping melihat wajah damai pria iblis itu yang sedang tertidur lelap. Jika seperti ini mungkin orang tidak akan menyadari perbuatan keji apa yang telah dilakukan oleh pria itu saat wajah terlelapnya benar-benar menyerupai malaikat namun saat membuka kedua matanya malaikat mulai merubah diri menjadi iblis terkutuk tidak punya hati.

Hinata tidak tau sudah berapa lama ia  terkurung di dalam neraka milik pria iblis itu karena sungguh setelah kemurkaan pria itu Hinata benar-benar terkurung didalam kamar mewah ini tanpa boleh keluar barang selangkah pun.

Hinata berbalik menatap lekat atap mewah kamar pria iblis itu, pikirannya menerawang entah kemana namun kini Hinata benar-benar telah putus asa.

Hidupnya sekarang tidak lebih sebagai boneka pemuas nafsu dan Hinata tidak sanggup memikirkan jika ia akan terus hidup dalam keadaan menjijikkan seperti ini.

"Sudah bangun hm?"

Suara itu, Hinata sangat mengenal suara itu. Itu adalah suara dari pria iblis yang amat Hinata benci. Menoleh kepala sekilas Hinata bisa melihat pria yang kini menjadi tuannya itu telah membuka kedua matanya menampilkan onyx hitam penuh intimidasinya.

Wajah serupa malaikat saat pria itu menutup matanya tadi telah hilang digantikan wajah iblis menyeramkam dengan seringai khas yang sungguh membuat Hinata muak saat melihatnya.

Hinata mengangguk sebagai jawaban tidak ingin membuat masalah yang mungkin akan membuat dirinya kembali berakhir dibawah kukungan pria iblis itu.

Itachi menarik sudut bibirnya melihat bagaimana kucing kecilnya yang mulai berubah menjadi sangat penurut setelah beberapa hari ia hukum dengan mengurungnya dan melakukan beberapa hal menyenangkan tentu saja didalam kamarnya.

"Hari ini kau bebas."

Itachi kembali bersuara berhasil menarik atensi kucing kecilnya yang kini menatap kearahnya. Itachi terkekeh saat mendapati tatapan bingung dari kucing kecilnya yang entah kenapa terlihat begitu manis.

"Jangan menatapku seperti itu atau kau akan berakhir kusetubuhi lagi."

Ucapan frontal yang keluar dari bibir tipis itu berhasil membuat Hinata tersentak kaget dan langsung memundurkan tubuhnya namun Itachi sudah lebih dulu menahan pergerakan gadis mungil itu.

Itachi menyeringai melihat bagaimana wajah kucing kecilnya yang berubah menjadi pucat pasi saat ini. Satu kesenangan lain bagi Itachi selain bercinta dengan Hinata ialah menggoda kucing kecilnya itu dengan membuat gadis itu ketakutan hingga wajah cantiknya memucat pasi.

Itachi menarik tubuh mungil Hinata membawa gadis itu untuk mendekat kearahnya membuat tubuh polos keduanya yang tersembunyi dibalik selimut tebal itu kembali bersentuhan.

Hinata menahan nafas saat merasa tubuh polos keduanya yang kembali menempel. Amethys indahnya sedikit bergetar saat sebuah tangan besar dengan tidak sopannya mulai menggerayangi tubuhnya. Mulai dari meremas bokongnya lalu naik mengelus sensual punggung polosnya hingga berakhir meremas kedua payudara yang sedikit terhimpit dengan dada bidang pria iblis itu.

Bon Appetit Where stories live. Discover now