Chapter 17

3.9K 246 99
                                    

Madara telah pergi meninggalkan Hinata dan Sasuke di mansion mewah itu tanpa berpamitan. Pria paruh baya itu terlihat begitu murka saat Madara langsung melesat pergi dengan jet pribadinya ke London untuk mengurus langsung anak perusahaannya yang sedang berada di ambang kebangkrutan.

Entah bajingan mana yang berani melakukan hal itu rasanya Madara benar-benar ingin meremukkan sang pelaku dengan kedua tangannya. Kerugian yang pria paruh baya itu alami hingga miliaran dolar membuat Madara benar-benar tidak bisa hidup dengan tenang.

"Mansion ini terasa sepi tanpa kakek." Sasuke bersuara melirik kearah Hinata yang duduk disampingnya dan sedang sibuk dengan rajutannya

Hinata yang mendengar itu hanya menarik senyum tipis "Kau benar Sasuke-san."

Walaupun Madara terlihat dingin dan tidak banyak bicara tapi kehadiran pria paruh baya itu cukup menyenangkan. Jika bersama Hinata Madara akan banyak berbicara sedangkan bersama Sasuke pria paruh baya itu akan sering mengoceh ataupun mengumpat karena kelakuan nakal Sasuke.

Dan tentu saja mereka merasakan kekosongan karena kepergian Madara. Hinata tidak tau ada masalah apa yang membuat Madara pergi dengan tergesa karena jujur saja Hinata juga sedikit terkejut saat turun untuk sarapan tadi tidak menemukan pria paruh baya itu di meja makan. Dan saat Hinata bertanya kepada pelayan mereka hanya mengatakan jika Madara memiliki hal penting mendadak yang harus ia lakukan dan telah pergi dengan jet pribadinya, dan tidak ada yang tau kapan pria paruh baya itu akan kembali.

"Aku bosan." Sasuke bergumam pelan dengan onyx hitamnya yang tidak berhenti menatap kearah Hinata

"Mau berjalan-jalan Hinata?" Ajaknya riang

Entahlah akhir-akhir ini Sasuke senang sekali mengajak Hinata berjalan-jalan. Gadis cantik itu akan jauh lebih ekspresif jika melihat sesuatu yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Dan yang paling terpenting adalah Sasuke sangat menyukai wajah murka Itachi saat ia berhasil membuat aniki bajingannya itu dilanda kecemburuan yang hebat.

"Sasuke-san ingin kemana?"

"Berbelanja dan menonton, bagaimana menurutmu?"

Hinata yang mendengar itu terdiam sesaat lalu kemudian menganggukkan kepalanya. Walaupun ia tidak terlalu menyukai berbelanja namun rasanya Hinata tidak kuasa menolak ajakan Sasuke dan membuat binar cerah yang menghiasi onyx gelap itu meredup.

Sedangkan Sasuke yang melihat Hinata yang menerima ajakannya sontak saja bersorak gembira didalam hatinya.

"Kalau begitu aku akan bersiap-siap dulu, kau dandanlah yang cantik Hinata." Sasuke berujar semangat bangkit dari duduknya

Hinata yang mendengar itu hanya mengangguk dan tersenyum manis "Baiklah Sasuke-san."

Sasuke tersenyum dan dengan secepat kilat melenggang pergi menuju kamarnya, ia harus bersiap-siap. Sedangkan Hinata gadis itu hanya bisa tertawa pelan melihat tingkah Sasuke yang terlihat begitu semangat, sadar atau tidak tingkah Sasuke benar-benar terlihat seperti bocah.

Tidak salah Madara selalu mengatai Sasuke sebagai seorang bocah, walaupun nyatanya umur pria itu lebih tua dibandingkan Hinata namun sikap yang pria itu miliki seperti remaja seumuran Hinata.

Memilih merapikan kembali barang-barang rajutannya Hinata berjalan menuju kamarnya, hanya untuk mengganti pakaiannya saja karena Hinata tidak pintar berdandan.

Setelah selesai Hinata langsung keluar dari kamarnya dan ia sedikit terkejut saat mendapati Sasuke yang berdiri didepan kamarnya.

"Sudah selesai?"

Bon Appetit Donde viven las historias. Descúbrelo ahora