Chapter 16

3.7K 233 91
                                    

Selama satu minggu kepulangannya ke Jepang Sasuke memilih menetap di mansion mewah milik sang kakek. Bukan apa hanya saja ia memiliki tujuan dengan memilih tinggal disana walaupun kenyataannya kehadiran Sasuke sama sekali tidak diterima oleh sang pemilik rumah. Madara yang menganggap kehadiran Sasuke sebagai hama pengganggu karena terus-menerus mencari perhatian pada gadis kecil yang berniat Madara lindungi dari para cucunya yang terkenal sebagai predator secara terang-terangan mengusir Sasuke. Namun nyatanya Sasuke tidak memiliki rasa malu sama sekali membuat pria tampan itu dengan santai tetap tinggal di mansion sang kakek tanpa memperdulikan keengganan Madara.

"Ayolah kakek jangan terus menatapku seperti itu atau bola matamu akan keluar dari tempatnya." Sasuke berujar ringan menyantap sarapan paginya dengan santai sembari sesekali melirik kearah gadis yang duduk diseberangnya

Sungguh gadis bernama Hinata itu semakin hari terlihat semakin cantik.

"Ekhem.." Madara berdeham melemparkan tatapan tajamnya kearah bocah tengik sialan itu saat  menyadari tatapan penuh puja yang dilemparkan cucunya itu kepada Hinata

Sasuke yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas namun masih betah melihat gadis cantik didepannya yang terlihat jelas tidak nyaman dengan tindakannya dan sedang menundukkan wajahnya dalam-dalam.

"Berhenti melihatnya Sasuke, Hinata hampir tidak bisa menelan sarapannya." Madara berseru dingin yang lagi-lagi diabaikan bagai angin lalu oleh cucu tidak tau diri itu

Terbesit pikiran aneh di otak Madara tentang apa cucunya yang gagal ini akhirnya mendapatkan kecerahannya kembali melihat bagaimana tatapan penuh puja yang terus Sasuke lemparkan kepada Hinata.

Bukan salah Madara berpikir seperti itu pasalnya cucunya yang laknat ini memang satu-satunya Uchiha yang gagal karena Sasuke adalah seorang aseksual. Bocah itu tidak memiliki ketertarikan baik itu terhadap lawan jenis maupun sesama jenis. Dan hal itu berhasil membuat Madara pusing tujuh keliling saat mengetahuinya.

Selama ini Sasuke sama sekali tidak menunjukkan ketertarikannya kepada baik itu lawan jenis maupun sesama jenis, walaupun mereka tidak tinggal bersama karena Sasuke lebih suka berkelana untuk mewujudkan cita-cita tidak bergunanya yang ingin mengelilingi dunia namun Madara mengetahui semuanya tentang cucu laknatnya itu jika selama dua puluh empat tahun pria itu hidup Sasuke tidak pernah tertarik secara seksual terhadap wanita ataupun pria.

Mungkin Madara masih sangat bersyukur karena Sasuke tidak tertarik kepada pria karena jika iya maka Madara tidak segan-segan untuk menebas kepala bocah tengik itu karena menjadi aib keluarga terhormat Uchiha. Namun yang menjadi permasalahannya disini adalah Sasuke juga tidak tertarik dengan wanita yang mana itu akan menjadi masalah jika cucunya itu tidak akan bisa bereproduksi untuk memiliki keturunan.

Ayolah, selama ini Uchiha dikenal sebagai keluarga yang memiliki gairah seksual yang tinggi dan selama bertahun-tahun lamanya Sasuke adalah satu-satunya Uchiha yang tidak memiliki gairah seksual.

Tapi sepertinya sekarang Madara sedikit sangsi melihat bagaimana tatapan mendamba yang Sasuke lemparkan kepada Hinata. Walaupun enggan mengakui tapi Madara telah membuat keputusan jika Hinata tetap akan menjadi milik cucunya Itachi.

Sejak awal Hinata adalah milik Itachi dan Madara tidak berniat untuk merebut gadis itu dari cucunya, walaupun pada awalnya Madara memang memiliki niat untuk menjauhkan Hinata dari Itachi. Tapi tentu saja itu hanya rencana sebelum pada akhirnya Madara melihat Hinata dan menemukan kembali wajah yang ia rindukan dari gadis kecil itu.

Dan ya, sekarang yang Madara pikirkan bagaimana cara membuat gadis yang memiliki wajah seperti mendiang istrinya itu memiliki kehidupan yang layak. Madara telah mengetahui semuanya, tentang bagaimana perlakuan Itachi selama ini kepada Hinata dan karena hal itulah membuat Madara memutuskan untuk memberikan pelajaran sesaat kepada cucunya itu.

Bon Appetit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang