Chapter 29

1.7K 137 14
                                    

Itachi tersenyum mengusap lembut wajah cantik Hinata yang tenggelam didalam dekapannya. Ia mengecup lembut surai indigo Hinata menghirup aroma khas istri kecilnya yang begitu memabukkan.

"Sayang." Panggil Itachi lembut

Hinata bergumam sebagai jawaban dengan wajah malu-malu yang membuat Itachi menggigit bibir dalamnya kuat. Sungguh istri kecilnya itu sangat imut dan menggemaskan sekarang membuat Itachi merasa kewarasannya akan hilang sebentar lagi.

"Kau yakin?" Tanya Itachi sedikit berbisik

Mereka telah kembali dan saat ini sedang berbaring diatas ranjang dengan tubuh mungil Hinata yang berada didalam pelukannya. Sejak tadi jantung Itachi terus berdebar dengan kencang memikirkan tentang perkataan Hinata saat berada di taman tadi.

Sejujurnya Itachi sangat bersemangat dan sejak tadi ia mati-matian menahan hasratnya untuk tidak menerkam Hinata begitu saja.

Sedang Hinata gadis itu merasa wajahnya memerah, dalam jarak sedekat ini ia bisa merasakan jantung Itachi yang berdetak dengan kencang. Mungkin tidak hanya Itachi karena Hinata juga merasakan jika jantungnya juga berdetak seperti itu.

"A-aku.." Hinata menggigit bibirnya, kedua tangannya menggenggam kecil baju yang Itachi kenakan "A-aku yakin Itachi-kun." Bisiknya pelan amat sangat pelan, namun Itachi yang memiliki indera pendengaran yang cukup tajam dapat mendengar bisikan itu

Dan Hinata sedikit terkejut saat Itachi mendorong pelan tubuhnya untuk berbaring terlentang diatas ranjang dengan tubuh besar Itachi yang kini telah mengukungnya.

Wajah Hinata kian memerah padam, ia memalingkan wajahnya tidak kuasa menatap onyx hitam Itachi yang menatapnya dengan tatapan yang seolah ingin melahapnya sekarang juga.

"J-jangan menatapku seperti itu Itachi-kun."

Itachi tersenyum mengecup pipi chubby Hinata saat ia menarik lembut dagu mungil istri cantiknya itu agar menatapnya "Kau sangat cantik sayang."

Wajah Hinata kian memerah dan Itachi tidak bisa menahan dirinya lagi saat ia membungkam bibir ranum Hinata, melumatnya dengan lembut. Hinata terkejut namun setelahnya ikut memejamkan matanya membalas lumatan bibir tipis Itachi.

Kedua tangannya mengalung indah dileher Itachi menekan tengkuk pria yang kini menjadi suaminya itu untuk memperdalam ciuman mereka. Hinata menyukai saat Itachi menciumnya dengan lembut dan ia tidak bisa menipu dirinya jika saat ini Hinata benar-benar menginginkan Itachi. Menginginkan setiap sentuhan pria itu di seluruh tubuhnya.

"Mmhh–" Lenguh Hinata disela-sela ciuman mereka

Itachi tersenyum menjulurkan lidahnya yang disambut dengan senang hati oleh Hinata. Ciuman yang tadinya lembut kini terasa sedikit lebih panas dan Hinata sangat mengetahui bagaimana caranya berciuman yang bisa membangkitkan gairahnya dengan mudah.

Jelas saja Itachi sudah memberikan banyak pengalaman bercinta penuh nikmat kepada Hinata. Jadi tidak heran jika istri kecilnya itu secara tidak sadar pintar dalam hal membangkitkan gairahnya.

Satu tangan Itachi masih menahan dirinya untuk tidak menindih Hinata sepenuhnya sedang satu tangannya lagi mulai membuka satu persatu pakaian istri kecilnya itu.

Hinata mengerang, mulutnya sedikit terbuka saat ciuman Itachi perlahan turun menuju rahang hingga berakhir di ceruk lehernya.

"Nghh Itachi-kun.."

"Ya sayang, panggil namaku dengan suara indahmu." Bisik Itachi menghirup aroma khas Hinata yang begitu memabukkan itu dengan rakus

Bibirnya mengecup lembut leher Hinata, menjulurkan lidahnya menjilat kulit putih itu dengan sensual. Ia menggigit kecil leher jenjang Hinata meninggalkan tanda kepemilikannya disana.

Bon Appetit Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz