Chapter 28

2.1K 160 12
                                    

Ini sudah tiga hari semenjak Hinata yang mengatakan ingin memulai hubungan mereka kembali dari awal dan sejak saat itu Itachi bisa merasakan perubahan yang pesat akan hubungan mereka.

Tidak dapat dipungkiri dengan Hinata yang mulai menerima kehadirannya Itachi merasa hubungan pernikahannya dengan Hinata terasa lebih berwarna. Hinata mulai menerima setiap sentuhannya walaupun bukan sentuhan yang berlebihan namun tetap saja untuk saat ini itu cukup untuk Itachi.

Belum lagi sekarang Hinata yang sudah lebih berani mengekspresikan dirinya didepannya membuat Itachi merasa sangat bahagia.

Seperti sekarang dihari ke empat bulan madu mereka, seperti pagi-pagi sebelumnya Itachi akan menyantap sarapan paginya dengan istri kecilnya di balkon kamar hotel mewahnya.

Itachi tersenyum menatap penuh puja wajah cantik Hinata yang terlihat begitu lahap menyantap sarapan paginya. Sungguh Itachi benar-benar tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah cantik Hinata, istrinya itu sangat cantik dan Itachi benar-benar bajingan beruntung yang bisa mendapatkan Hinata menjadi miliknya.

"J-jangan menatapku terus seperti itu." Ujar Hinata pelan dengan wajah tertunduk

Rona merah terlihat jelas di wajah cantik itu saat Hinata menyadari bahwa sejak tadi Itachi terus-menerus memperhatikannya.

"Kenapa? Aku kan hanya ingin melihat istri cantikku ini." Bisik Itachi pelan dengan senyum menggoda

Hinata memalingkan wajahnya, rona merah diwajahnya terlihat semakin memerah saat mendengar rayuan Itachi. Entahlah tapi semenjak Hinata memilih untuk memperbaiki hubungan mereka Itachi  terus-menerus menggodanya.

Melayangkan rayuan yang berhasil membuat Hinata merona hebat dengan jantung yang berdebar kencang.

"T-tapi jangan menatapku seperti itu, a-aku tidak–"

"Tidak apa hm?" Tanya Itachi sedikit berbisik dan memainkan rambut panjang Hinata

Hinata menahan degupan jantungnya yang kian kencang ia mengambil sepotong roti diatas meja dan menggigitnya guna mengalihkan perasaan gugup yang melanda dirinya.

Sungguh Hinata benar-benar tidak mengerti kenapa Itachi senang sekali menggodanya. Hinata kan jadi sulit untuk menyantap sarapannya jika begini.

Sedang Itachi yang melihat wajah cantik istrinya yang memerah hanya bisa tersenyum kecil, ia mendekatkan wajahnya dan tanpa basa-basi langsung menggigit roti yang sedang digigit oleh Hinata berhasil membuat istri kecilnya itu terkejut. Ia terkekeh mengusak gemas surai indigo itu lalu mencium singkat pipi chubby itu.

"I-itachi-kun!" Hinata berteriak pelan dengan wajah memerah

Manik amethys indahnya menatap tajam Itachi namun yang ditatap hanya terkekeh gemas mengunyah roti didalam mulutnya.

"Maafkan aku sayang, tapi kau sangat menggemaskan." Bisiknya dan kembali mencuri gigitan pada roti di mulut Hinata

Hinata menaruh asal rotinya menatap kesal Itachi yang terus menggodanya. Ia memukul-mukul pelan bahu bidang itu meluapkan perasaan malu dan kesalnya.

"Kau menyebalkan, aku jadi tidak bisa menikmati sarapanku."

Itachi tertawa menahan kedua tangan mungil Hinata lalu mengecup kedua tangan mungil itu "Maafkan aku hm, aku tidak akan mengulanginya lagi."

Hinata mempoutkan bibirnya namun masih tetap tidak melanjutkan sarapannya, ia tidak mau nanti akan menggodanya kembali.

"Aku tidak melakukannya lagi, jadi sekarang makan makananmu hm." Bisik Itachi mengecup singkat bibir ranum Hinata

Bon Appetit Where stories live. Discover now