Chapter 27

1.7K 152 22
                                    

Itachi mengelus lembut surai indigo Hinata menarik lebih dekat lagi tubuh mungil itu kedalam pelukannya. Fakta bahwa Hinata kini yang membalas pelukannya dengan erat membuat Itachi menyadari jika istrinya itu masih ketakutan.

"Jangan takut sayang, aku disini." Bisik Itachi lembut mengecup beberapa kali surai indigo Hinata

Hinata tidak menjawab namun gadis itu semakin merapatkan tubuhnya pada Itachi. Sungguh ia benar-benar ketakutan dan Hinata hanya menginginkan Itachi untuk terus memeluk tubuhnya. Hinata hanya akan merasa aman jika pria itu melakukan hal itu.

Sesaat hanya ada keheningan diantara mereka, Itachi menatap lekat pemandangan yang tersaji dibalik jendela kamar hotel yang ia sewa tanpa mengendurkan sama sekali pelukannya pada tubuh mungil Hinata.

Perkataan bajingan tadi kembali membayanginya. Itachi tidak tau bajingan mana lagi yang mencoba merebut Hinata darinya namun satu hal yang pasti lawannya kali bukanlah seseorang yang mudah. Dan kemungkinan besar bajingan itu akan melakukan hal yang sama lagi kepada istrinya, Hinata.

Menculik Hinata dan merebutnya dari Itachi.

Tidak! Sampai kapanpun Itachi tidak akan membiarkan bajingan manapun merebut Hinata.

Itachi akan menyingkirkan semua orang yang berani menyentuh istrinya, dan Itachi tidak takut sama sekali dengan konsekuensinya karena bagi Itachi tidak ada hal yang lebih penting dibandingkan Hinata.

"Hinata." Panggil Itachi lirih

Hinata bergumam pelan sebagai jawaban memejamkan matanya dan tanpa sadar semakin menyamankan dirinya pada pelukan Itachi, menghirup dalam-dalam aroma khas tubuh Itachi yang begitu menenangkan.

Entah sejak kapan Hinata menjadi begitu tergila-gila dengan aroma tubuh Itachi. Suaminya itu wangi, tidak tapi sangat wangi dan Hinata menyukainya.

Itachi tersenyum mengangkat dagu mungil Hinata agar gadis cantik itu menatapnya. Tangannya membelai lembut wajah cantik Hinata mengusap sisa jejak air mata yang masih membekas di pipi chubby itu.

Sungguh Itachi benar-benar tidak akan memaafkan orang yang telah membuat Hinata menangis ketakutan seperti ini. Walaupun ia sudah membunuh mereka semua namun tetap saja perasaan marahnya belum habis terlupakan saat ia masih belum mengetahui siapa dalang utama dibalik insiden ini.

"Maafkan aku sayang." Bisik Itachi lagi, entah sudah berapa banyak Itachi mengeluarkan ucapan maaf namun yang jelas Itachi benar-benar sangat menyesal, karena kelalaiannya Hinata harus merasakan hal mengerikan ini

Hinata tersenyum tipis, menggelengkan kepalanya pelan menyentuh lembut tangan besar Itachi yang menyentuh wajahnya.

"I-ini bukan salahmu master jadi jangan meminta maaf padaku."

Itachi menggeleng menatap wajah cantik Hinata dengan tatapan bersalah. Semua ini adalah kesalahan Itachi karena ia yang tidak becus menjaga Hinata.

"Seharusnya disini aku yang berterima kasih kepadamu master." Lirih Hinata lagi namun manik amethys indah itu tidak pernah lepas dari wajah tampan pria yang kini telah resmi menjadi suaminya

Hinata tidak tau kenapa tapi hanya dengan melihat wajah tampan itu semua kejadian menakutkan tadi menghilang begitu saja. Itachi yang awalnya adalah seorang iblis di dalam kehidupan Hinata dalam sekejap menjelma sebagai malaikat baginya.

Sebagai pelindung dan tempat Hinata akan dapat menyandarkan tubuhnya yang rapuh ini.

"Kau telah menyelamatkanku master." Lanjut Hinata lagi

Kali ini Hinata memberanikan dirinya untuk menangkup wajah Itachi dengan kedua tangan mungilnya, memberikan elusan lembut pada wajah tampan itu.

Itachi sama sekali tidak bisa menahan keterkejutannya, jantungnya seketika berdetak dengan cepat saat Hinata tanpa diduga menyentuh wajahnya.

Bon Appetit Where stories live. Discover now