Chapter 12

4.8K 233 52
                                    

Madara memandang lekat bangunan mewah didepannya. Cucunya Itachi telah pergi satu jam yang lalu meninggalkan mansion mewahnya dan ini saatnya bagi Madara untuk datang dan menemui jalang kecil yang telah berhasil mencuri perhatian cucunya.

Madara tidak sabar, ia benar-benar tidak sabar untuk melihat kecantikan beracun yang selama ini cucunya itu sembunyikan. Kecantikan yang berhasil membuat kedua cucunya begitu tergila-gila padanya.

"Tuan, apa kita pergi sekarang?"

Hidan bertanya sopan menatap kearah pria paruh baya yang masih menatap lurus kearah mansion mewah didepan sana yang terlihat jelas dari balik jendela kaca besar.

Madara berbalik menatap kearah pria muda bersurai putih itu dengan sudut bibirnya yang terangkat menampilkan senyum menggerikan diwajah tampannya yang tidak lagi muda.

"Siapkan mobil Hidan, kita akan menemui jalang itu sekarang."

Hidan mengangguk patuh dan tanpa membuang waktu ia langsung menyiapkan mobil untuk tuan besar mereka yaitu Uchiha Madara.

Hanya butuh beberapa menit untuk keduanya sampai didalam mansion mewah Itachi. Dengan wajah angkuh dan arogan Madara keluar dari mobil sedan mewahnya menatap lekat mansion mewah milik cucunya itu.

Madara melangkah dengan tegas bersama Hidan yang mengikutinya dibelakang. Kehadirannya disambut dengan hangat oleh para pelayan yang berkerja di mansion mewah Itachi namun walaupun begitu Madara bisa melihat dengan jelas wajah pucat para pelayan itu saat melihat kehadirannya.

Biwako yang melihat kehadiran Madara sama sekali tidak bisa mengendalikan wajahnya yang berubah pucat untuk sepersekian detiknya. Masih mengingat dengan jelas perkataan tuan muda mereka yang mengatakan untuk menyembunyikan keberadaan Hinata jangan sampai diketahui oleh sang tuan besar yaitu Uchiha Madara.

Mereka bahkan masih mengingat dengan jelas perkataan tuan muda mereka namun melihat bagaimana Uchiha Madara yang tiba-tiba saja telah berada di dalam mansion mewah ini membuat mereka tanpa sadar ketakutan.

Takut jika pria paruh baya itu melakukan sesuatu terhadap nona muda mereka dan takut jika tuan muda mereka marah saat mereka tidak kuasa untuk menahan pria paruh baya itu untuk memasuki mansion mewah ini.

"Selamat datang tuan." Biwako mencoba mempertahankan senyum diwajahnya saat ia menunduk sopan kearah pria paruh baya itu

Madara melirik sekilas kearah Biwako sebelum beralih kearah para pelayan muda lain yang terlihat ketakutan karena kehadirannya. Memang Madara akui jika ia hampir tidak pernah menginjakkan kakinya ke mansion cucunya ini dan setelah sekian lama pada akhirnya Madara menginjakkan kakinya kembali ke mansion mewah ini.

Namun kali ini kehadirannya tidak untuk bertemu dengan cucunya Itachi melainkan untuk bertemu dengan jalang kecil milik cucunya itu.

"Tuan muda sedang tidak berada dirumah tuan besar. Beliau baru saja pergi beberapa menit yang lalu." Biwako kembali membuka suara menatap kearah salah satu bawahannya untuk segera menghubungi tuan muda dan menyembunyikan nona muda mereka

Biwako tau jika Hinata saat ini sedang berada didapur utama dan sedang membuat kue kering bersama Matsuri.

Madara menyadarinya dan sebelum pelayan muda itu pergi suara dinginnya kembali menggema berhasil membuat mereka semua yang mendengarnya langsung membeku ditempat dengan keringat dingin yang mulai mengucur deras membasahi pelipis mereka.

"Jangan coba-coba menghubungi Itachi atau kalian semua akan mendapatkan akibatnya."

Biwako mematung, jantungnya berdegup dengan kencang.

Bon Appetit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang