Chapter 18

4.8K 210 72
                                    

Hinata tidak tau kenapa takdir seolah mempermainkannya. Setelah berhasil mendapatkan kehidupan tenangnya bersama Madara dan kini Hinata kembali terjebak bersama iblis licik tidak punya hati Uchiha Itachi. Kembali ke mansion mewah Itachi dan lagi-lagi terjebak didalam neraka terkutuk itu.

Tubuh Hinata bergetar hebat saat kini dirinya terjebak di dalam ruangan serba merah dengan berbagai macam alat yang sudah tidak asing lagi baginya. Dan Hinata tidak bodoh untuk tidak mengetahui hukuman macam apa yang dimaksud Itachi.

Hinata telah hidup bertahun-tahun di rumah bordil jadi ia telah mengetahui ruangan apa yang saat ini ia dan Itachi tempati. Ini adalah ruangan dimana para pria yang menyalurkan seluruh fantasi liarnya terhadap wanita dengan berbagai macam alat seks yang menyakitkan.

"Jangan takut sayang."

Hinata memejamkan matanya saat mendengar bisikan halus seseorang dibelakangnya. Lengan kekar yang kini memeluk tubuhnya membuat Hinata benar-benar ketakutan.

Bayangan saat Itachi memperkosanya dengan kasar saat pertama kali Hinata menginjakkan kakinya ke mansion mewah ini masih membekas jelas di ingatan Hinata.

Itachi menyeringai pelan melihat ketakutan yang terpancar diwajah cantik Hinata, melepaskan pelukannya dan mendudukkan tubuhnya diatas sofa menatap lekat-lekat tubuh seksi Hinata yang terpampang indah didepan matanya.

Dan kini dengan pakaian yang nyaris menampilkan seluruh lekuk tubuhnya Hinata berdiri dihadapan iblis itu yang kini duduk didepannya menatapnya dengan seringai yang paling Hinata benci. Dress merah yang Sasuke berikan padanya telah berganti dengan lingerie merah yang Itachi berikan.

Dikepala Hinata telah tersampir bando berbentuk telinga kucing dengan kalung rantai yang menghiasi leher jenjang itu. Belum lagi Butt plug berbentuk ekor kucing yang Itachi masukan kedalam lubang analnya membuat penampilan Hinata sekarang benar-benar terlihat seperti hewan peliharaan seorang Uchiha Itachi.

"Kemarilah sayang."

Suara itu, Hinata begitu membenci suara iblis itu.

Itachi duduk diatas sofa menatapnya dengan wajah angkuh yang begitu memuakkan. Perintah mutlak yang keluar dari bibir tipis itu membuat Hinata sama sekali tidak bisa menolak apapun yang pria itu katakan.

Dengan langkah yang terasa begitu berat Hinata terpaksa melangkah mendekati iblis itu. Hinata menahan nafas saat merasakan sentuhan tangan kasar itu di pahanya yang terbuka.

Sentuhan itu, Hinata begitu membenci sentuhannya.

Hinata menggigit kuat bibirnya menahan umpatan atau makian yang mungkin akan keluar dengan kedua tangannya yang terkepal erat menahan diri untuk tidak mendorong tubuh iblis yang masih sibuk menggerayangi tubuhnya.

"Kulum milikku."

Dan langsung saja setelah mendengar ucapan ringan yang keluar dari mulut pria itu tubuh Hinata menegang seketika.

Satu perintah yang keluar dari bibir tipis itu membuat Hinata menyadari bahwa ia bukanlah seorang gadis suci lagi melainkan jalang menjijikan yang terjebak dengan iblis tidak punya hati.

Hinata tersenyum miris, lagipula apa yang Hinata harapkan. Sejak awal dirinya memang hanyalah seorang jalang rendahan yang Itachi beli dari rumah bordil. Tinggal beberapa minggu bersama dengan Madara nyatanya telah membuat Hinata melupakan status sosialnya yang sangat rendahan. Dan kini Itachi kembali menyadarkan Hinata akan siapa dirinya yang sebenarnya.

Dengan tubuh bergetar Hinata berlutut tepat didepan Itachi, manik amethys indahnya berkaca-kaca saat dengan perlahan Hinata mulai membuka celana yang pria itu kenakan mengeluarkan benda perkasa yang harus ia puaskan.

Bon Appetit Where stories live. Discover now