[06]

14.1K 1.6K 171
                                    

“Jadi kau bajingan yang menghamili anakku?” Bentak Jong-suk.

“Bagus jika kau berani datang ke sini!” Jongsuk mendengus dengan seulas seringai.

“Kau tahu bahwa perbuatan kalian mencoreng nama keluargaku! Kau harus segera menikahi putraku sebelum perutnya membesar!” perintah Jong-suk membuat Jaemin dan Jeno membulatkan matanya.

“Ayah, Tuan Lee tidak bisa menikahiku.”

“Apa?” Tanya Jong-suk dengan nada meninggi serta mata mendelik.

Jongsuk dengan cepat menarik kerah kemeja Jeno membuat pria itu membulatkan matanya. Melihat reaksi sang Ayah yang kian beringas membuat Jaemin dengan cepat berdiri dan memisahkan keduanya.

“Ayah, aku di bayar untuk mengandung anaknya!” Teriak Jaemin menarik tangan sang Ayah.

Mau berapa kali Jong-suk di buat terkejut hari ini? Mengapa kejadian ini membuatnya kian bingung, semua seperti teka-teki bagi pria itu.

“Apa maksudmu?” Tanya Jong-suk melepaskan tangannya yang menarik kerah kemeja Jeno.

Jaemin menghapus air matanya lalu menatap Jeno, dia merasa menyesal pada pria itu harus terlibat dalam situasi ini. Tapi akhirnya Jaemin menceritakan semuanya pada sang Ayah.

Jongsuk terpukul tentu saja. Dunianya terus runtuh dan hancur. Tangannya mengepal mendengar cerita sang putra.

“Atas izin siapa kau melakukan ini Jaemin?” Tanya Jong-suk.

“Aku tidak butuh izin siapa-siapa Ayah. Jika aku tak melakukan ini, bagaimana aku membayar biaya operasi Ayah? Lima ratus juta bukan uang yang sedikit, bahkan sepuluh tahun kemudian, aku belum tentu bisa mengumpulkannya. Tak ada yang bisa aku lakukan untuk menyelamatkan nyawa Ayah.” Isak Jaemin.

Sebenarnya Jeno malas untuk berada di tengah situasi ini, namun dia harus membantu menjelaskan pada Jong-suk, bagaimana pun, di juga terlibat dan berperan. Karena dia adalah Ayah dari anak yang di kandung Jaemin.

Sementara Jong-suk hanya diam, kepalanya menjadi pusing dan nyeri karena terlalu memikirkan kisah sang putra.

“Apa kata tetangga saat melihat perutmu membesar nanti?” Tanya Jongsuk.

Jaemin menggeleng tanpa jawaban, dia pun tak tahu harus bagaimana? Tak menampik bahwa memalukan rasanya, dia hamil tanpa suami, meski sebenarnya, dia bukan pria yang nakal. Dia melakukan itu untuk Ayahnya, bahkan Jeno tidak mencicipi tubuhnya. Tapi sayang, orang tidak akan mau tahu dan peduli akan itu.

Jeno menghela nafas melihat Isak tangis keluarga Jaemin, dia menggeleng lalu berdiri.

“Ayo ke rumah sakit, bagaimana pun, kau harus di periksa karena kejadian tadi. Jika terjadi sesuatu pada kandunganmu, kau tahu apa yang akan terjadi kan?” Tanya Jeno dingin.

Jaemin mengusap air matanya lalu mengangguk, dia pun berdiri begitu pula Jong-suk. Pria itu menahan pundak Jeno sebelum Jeno melangkah.

“Kau harusnya menikahi putraku.” Ucap Jong-suk membuat Jeno menoleh dengan membulatkan matanya.

“Pikirmu, aku bisa menerima alasan ini? Tetap saja hal ini mencoreng nama keluargaku, bukan karena aku miskin, keluargaku tidak bermartabat, jangan berpikir kau terbebas dari ini semua.” Ucap Jongsuk dingin.

“Tuan, kita pergi saja.”

Jaemin menarik lengan Jeno dengan suara seraknya, dia putuskan mengabaikan sang Ayah, karena tak akan ada habisnya jika menuruti kemauan Ayahnya.

Jeno hanya menghela nafas saat mendengar Jaemin masih sesenggukan di dalam mobil. Dia edarkan pandangannya untuk melihat ke sekitar. Dia diam selama Jaemin terus menyeka air mata dengan sapu tangan.

ONLY [NOMIN]✓Where stories live. Discover now