[12] 🔞

28.1K 1.8K 236
                                    

Mata indah Jaemin mengerjap beberapa kali saat Jeno menyesap bibir atasnya dengan mata terpejam, menikmati manisnya bibir Jaemin. Merasa tak ada balasan, Jeno melepas ciumannya dan menatap Jaemin dengan wajahnya yang memerah.

Dia menatap Jeno bingung.

“Kenapa kau diam saja?” tanya Jeno.

“Tuan bilang tidak bisa...”

“Kau bilang kau kesulitan mengontrolnya, aku akan membantunya kali ini. Demi anakku, mungkin itu memang hormonmu. Dan jangan sampai kejadian ini di ketahui suamiku. Aku tidak melakukan ini karena mengkhianatinya.” Jelas Jeno membuat Jaemin meneguk salivanya.

Jeno menangkup tengkuk Jaemin dengan tangan kanan, sedang tangan kiri memeluk pinggangnya. Jaemin kembali mendongak, menatap Jeno yang sudah memejamkan matanya dan bibirnya kembali bertemu dengan belah ranumnya.

Jeno kembali melumat bibir atas Jaemin, sementara Jaemin hanya terdiam bak patung, dia merasa geli saat Jeno menyesap bibir atasnya bak melumat permen. Lagi dan lagi, Jaemin tak membalas membuat Jeno geram. Dia melepaskan pagutannya.

“Kenapa kau diam saja?” Tanya Jeno membuat Jaemin tersentak.

“Lalu aku harus apa?” Tanya Jaemin membuat nafas Jeno tercekat.

“Kau belum pernah berciuman?” Tanya Jeno yang di balas gelengan kepala serta wajah polos Jaemin.

“Pacaran saja tidak pernah” Sahutnya lirih dengan kepala tertunduk membuat Jeno menghela nafas.

“Tapi kau tahu cara bermain solo.”

“A-aku menonton video porno.” Jawab Jaemin dengan wajah memerah, lagi dan lagi, Jeno hanya bisa menghela nafas.

“Memangnya di video porno tidak ada ciuman?” Tanya Jeno kesal.

“Ya ada, tapi menonton kalau tidak praktek juga tidak tahu”

Jeno kembali menghela nafas dan menangkup tengkuk Jaemin lagi membuat Jaemin menatapnya.

“Lakukan seperti yang aku lakukan padamu tadi.” Ucap Jeno membuat Jaemin meneguk salivanya kasar.

Jeno menghela nafas dan menatap Jaemin yang terlihat jelas gugup. Pria itu kembali mengecup bibir Jaemin dan melumat bibir atasnya. Sedangkan Jaemin dengan kaki mulai membuka belah ranumnya dan menyesap bibir atas Jeno.

“Mmhh!” Jaemin memekik dan melepaskan ciumannya membuat Jeno kaget.

“Kenapa lagi?” Tanya Jeno.

“Tidak, ternyata seperti itu rasanya. Bibir Tuan manis.” Jawab Jaemin membuat Jeno tersenyum.

“Bibirmu juga manis.” Jawab Jeno, dia kembali mengecup bibir Jaemin dan melumatnya membuat Jaemin melakukan hal yang sama.

Tempo lumatan Jeno perlahan mulai naik membuat Jaemin yang masih amatir sempat kewalahan, dia meraup udara dengan tergesa untuk mengimbangi permainan bibir Jeno. Apalagi mulutnya yang terbuka itu membuat Jeno mengambil kesempatan dengan melesakkan lidahnya.

Jaemin mengernyit di tengah ciumannya, masih merasa asing dengan lidah Jeno yang menggoda lidahnya. Namun dia hanya ingat ucapan Jeno, untuk melakukan seperti yang Jeno lakukan. Maka Jaemin pun melesakkan lidahnya, dan membiarkan Jeno menyesapnya.

Suasana dapur terasa sepi namun atmosfernya menghangat, hanya suara kecipak ciuman keduanya yang mengisi.

Tengkuk Jaemin mulai meremang saat tangan Jeno turun meremas bokongnya dan mengikis jarak di antara mereka. Gairahnya yang naik, bak meledak. Dia langsung memeluk Jeno saat sang lawan pun mulai diselimuti nafsu.

ONLY [NOMIN]✓Where stories live. Discover now