[32]

19.7K 1.6K 132
                                    

Mobil mewah milik Jeno tiba di halaman parkir gedung persidangan. Jeno turun lalu membuka pintu untuk suaminya. Bibirnya melempar senyum saat Jaemin keluar dan menyambutnya dengan senyum.

“Apa Jisung masih tidur?” tanya Jeno melongok ke arah putranya yang terbalut selimut tebal.

“Aigoo, anak Daddy sudah bangun. Sini biar Daddy gendong.” Jeno bermonolog saat melihat Jisung sibuk menjilati bibirnya dan tangan yang sibuk mengucek hidungnya.

Jaemin langsung menyerahkan Jisung untuk di gendong oleh Daddynya. Keduanya langsung melangkah memasuki gedung persidangan dan memasuki ruang sidang.

Di sana, sudah ada Seungmin yang duduk di kursi tersangka. Jaemin mengulum seringai dan tangannya langsung menggandeng lengan Jeno, memamerkan kemesraan pada pria itu membuat Seungmin cemburu.

Persidangan berjalan cukup pelik karena Kyuhyun terus berusaha agar putranya mendapat keringanan.

“Dengan ini, pengadilan resmi menjatuhi hukum lima bulan penjara dan satu tahun wajib lapor kepada terpidana Kim Seungmin.”

Helaan nafas lega berembus di ruang sidang. Jeno dan Jaemin beranjak dari kursi. Langkah Seungmin terhenti saat dia berpapasan dengan Jeno dan Jaemin. Dia tertunduk seolah tak berani melihat dua orang di depannya.

“Meski tidak cukup setimpal dengan nyawa yang hampir terenggut, tapi setidaknya dengan begini, kau bisa berpikir dua kali untuk berurusan denganku.” Ujar Jeno.

Jaemin memasang wajah sebal melihat Seungmin hanya tertunduk. “Bukankah harusnya Anda meminta maaf padaku?” Tanya Jaemin.

“Sudah seperti ini dan Anda masih saja sombong.” Dengus Jaemin.

“Tapi aku berterima kasih padamu, Seungmin-ssi. Berkatmu, aku menikah dengan Tuan Lee.” Ujarnya pamer dengan senyum mengejek, jangan lupakan dia langsung memeluk pinggang suaminya.

Mendengar kalimat itu, Seungmin sontak mengangkat wajahnya dengan mata membulat. Jaemin menunjukkan jemarinya yang tersemat cincin pernikahan lalu Jeno pun menunjukkan jari manisnya yang melingkar cincin yang sama.

“Terima kasih, karena kau yang tidak bisa mengandung membawa aku bertemu Jaemin dan kami memiliki putra yang menggemaskan. Dan, Jaemin juga masih mengandung satu janin lagi.” Timpal Jeno.

Jeno dan Jaemin menoleh saat mendengar Jisung merengek dan menggeliat dari gendongan Jeno.

“Omo Omo, anak Papa haus lagi?” Monolog Jaemin manja, dia langsung mengambil Jisung dari gendongan Jeno lalu berlalu keluar.

Jeno menatap Seungmin dengan seringai mengejek lalu melangkah keluar menyusul suaminya. Jaemin langsung masuk ke dalam mobil dan membuka kancing kemejanya untuk menyusui Jisung.

Tak lama, Jeno menyusul dan langsung duduk di kursi kemudi, menatap Jisung yang asik menyusu. Sedang Jaemin hanya memandangi putranya dengan senyum. Telunjuknya bergerak menyentuh tangan Jisung dan sang putra langsung menggenggam telunjuk sang Papa dengan bibir terus menyedot puting Papanya lahap.

Mphtt mphtt mphtt
Bahkan suara Jisung yang menyusu bak gelagapan sampai terdengar membuat Jaemin tertawa kecil.

“Pelan-pelan Jisung. Daddy tidak minta.” Ucap Jeno membuat Jaemin menoleh.

“Kenapa?” Tanya Jaemin melihat tatapan Jeno sangat dalam.

“Bagaimana perasaanmu bertemu dengannya?” Tanya Jeno.

“Pertama, aku kecewa. Aku mengenal dia, meski tidak cukup baik, sakit rasanya jika dia adalah di balik kecelakaanku. Jika kita di sakiti oleh orang yang kita kenal, bukankah menyakitkan? Kita akan berpikir, ‘mengapa dia? Mengapa dia Setega itu dan sebagainya’...” Jaemin mulai bercerita.

ONLY [NOMIN]✓Where stories live. Discover now